Ini yang Dibahas Prabowo Subianto saat Temui Perdana Menteri Fumio Kishida di Jepang

Reporter

TEMPO

Kamis, 4 April 2024 17:00 WIB

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto (kiri) bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida (kanan) di kantor Perdana Menteri Jepang di Tokyo, Jepang, pada 3 April 2024. (ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI)

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida merasakan dukungan yang kuat dari Indonesia karena dikunjungi Prabowo Subianto, calon Presiden RI terpilih pada Rabu, 3 April 2024. Pertemuan keduanya berlangsung selama kurang lebih 35 menit.

Kedutaan Besar Jepang di Jakarta dalam keterangan menjelaskan kunjungan kerja Prabowo ke Jepang sebagai Presiden terpilih pada tahap awal ini, dapat diartikan sebagai sikap Prabowo terhadap pentingnya hubungan Indonesia dengan Jepang. Perdana Menteri Kishida mengakui Jepang dan Indonesia merupakan sahabat lama dan Jepang ingin terus mendorong kerja sama dengan Indonesia dalam konteks bilateral maupun dalam konteks regional dan internasional sebagai “Mitra Strategis Komprehensif” yang berbagi prinsip dan nilai yang fundamental.

Menanggapi hal tersebut, Prabowo menyatakan Jepang merupakan mitra penting bagi Indonesia. Dia pun ingin terus memperkuat hubungan baik dengan Jepang yang telah terjalin baik selama ini dalam berbagai bidang termasuk keamanan, industri pertanian dan perikanan serta penanggulangan bencana.

Dalam kesempatan itu, Perdana Menteri Kishida menyampaikan keinginannya untuk berkontribusi pada perkembangan Indonesia dalam bentuk kerja sama di berbagai bidang di antaranya pembangunan infrastruktur dan energi. Lebih lanjut, Perdana Menteri Kishida menyampaikan niatnya membantu upaya Indonesia dalam melanjutkan proses aksesi Indonesia ke OECD dan mendorong kerja sama di bidang keamanan selain pemberian kapal patroli besar ke Indonesia yang telah diputuskan pada Desember 2023.

Hal lain yang dibahas Kishida dan Prabowo adalah mengenai isu-isu regional seperti situasi di Laut China Timur dan Laut Cina Selatan, penanganan isu Korea Utara termasuk nuklir, rudal, penculikan, dan situasi di Myanmar. Keduanya memastikan untuk terus bekerja sama dalam menangani isu-isu tersebut.

Advertising
Advertising

Pilihan editor: Begini Awal Mula Terbongkarnya Kasus Dugaan TPPO Berkedok Magang di Jerman

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

1 jam lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

7 jam lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

8 jam lalu

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

Bulan Mei dikenang sebagai penanda lahirnya Reformasi. Namun, bagi sebagian masyarakat, bulan ini dikenang dengan duka mendalam dari kasus penculikan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bantah Disebut Bakal Turunkan Kualitas Demokrasi Indonesia

13 jam lalu

Prabowo Bantah Disebut Bakal Turunkan Kualitas Demokrasi Indonesia

Prabowo menyebut, dirinya sudah mengikuti empat kali kontestasi Pemilu, namun baru kali ini dia menang.

Baca Selengkapnya

PHE Tandatangani Kerja Sama Carbon Capture dengan ExxonMobil

1 hari lalu

PHE Tandatangani Kerja Sama Carbon Capture dengan ExxonMobil

Melalui penguatan kerja sama ini, PHE dan ExxonMobil akan mematangkan dan menyiapkan rancangan model komersial untuk pengembangan hub CCS/CCUS regional di wilayah kerja PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES)

Baca Selengkapnya

Revisi UU Kementerian Negara, DPR Berencana Hapus Pasal tentang Jumlah Kementerian

1 hari lalu

Revisi UU Kementerian Negara, DPR Berencana Hapus Pasal tentang Jumlah Kementerian

Baleg DPR RI berencana menghapus Pasal 15 UU Kementerian Negara mengatur bahwa jumlah kementerian yang ada adalah 34.

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

1 hari lalu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

Prabowo mengatakan Indonesia bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam 2-3 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya

Ini Perkiraan Gaji TKI di Jepang dan Rincian Upah Minimumnya

1 hari lalu

Ini Perkiraan Gaji TKI di Jepang dan Rincian Upah Minimumnya

Berikut ini perkiraan gaji TKI di Jepang berdasarkan UMR masing-masing prefektur serta untuk pemagang. Ketahui informasinya sebelum mendaftar.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Luar Negeri Soroti 5 Hal Ini dalam Pertemuan UNCTAD

1 hari lalu

Wakil Menteri Luar Negeri Soroti 5 Hal Ini dalam Pertemuan UNCTAD

Wakil Menteri Luar Negeri mengingatkan negara berkembang mengimbau negara berkembang tingkatkan kerja sama karena ada persaingan geopolitik

Baca Selengkapnya