PBB Komentari 7 Relawan World Central Kitchen Charity Jadi Korban Serangan Israel

Reporter

Tempo.co

Rabu, 3 April 2024 08:00 WIB

Lencana di jaket bertuliskan World Central Kitchen setelah serangan udara Israel yang menewaskan sejumlah pekerja sosial asing di Deir al-Balah, Gaza, 1 April 2024. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak meminta Israel untuk segera menyelidiki dan memberikan penjelasan setelah terdapat pekerja warga negara Inggris terbunuh di Gaza. Video Diperoleh oleh Reuters/Handout melalui REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Juru biara PBB Stephane Dujarric pada Selasa, 2 April 2024, mengecam pembunuhan pada tujuh relawan yang bekerja untuk World Central Kitchen charity di Gaza dengan mengatakan kejadian itu sebagai hal yang tak terhindarkan akibat perang Gaza yang masih berkecamuk. Lembaga nirlaba itu diketahui milik chef bernama Jose Andres.

Bagi Dujarric, kejadian ini kembali menjadi seruan agar segera dilakukan gencatan senjata kemanusiaan setelah enam bulan perang Gaza berkecamuk antara Israel dan Hamas. Tel Aviv beralasan serangan ke Gaza adalah bentuk serangan balasan atas serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin, 1 April 2024, mengatakan serangan udara Israel yang menewaskan relawan World Central Kitchen charity adalah hal yang tidak diniatkan dan kejadian yang tragis.

“Kejadian seperti ini akibat dari perang yang tidak bisa kita hindarkan. Setidaknya 196 tenaga relawan tewas sejak serangan 7 Oktober 2023 di wilayah Palestina yang diduduki (Israel),” kata Dujarric, yang menyebut Palestina sebagai salah satu tempat paling berbahaya untuk bekerja.

Sedangkan Koordinator PBB untuk kemanusiaan dan pembangunan kembali Gaza, Sigrid Kaag, mengaku bertemu tim dari World Central Kitchen charity beberapa jam sebelum mereka terbunuh. Dia pun terkejut dengan serangan yang menimpa relawan tersebut.

Advertising
Advertising

PBB sudah memperingatkan akan bencana kelaparan di Gaza. PBB juga mengeluhkan berbagai rintangan dalam mendistribuskan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

“Kami punya sebuah mekanisme dekonfliksi. Kami menyadari hal ini tidak berjalan dengan sepatutnya. Namun kami tetap akan mendistribusikan bantuan makanan berdasarkan oportunistik, di mana cara ini bukan cara yang tepat untuk menjalankan distribusi bantuan kemanusiaan besar-besaran. Biarkanlah para relawan itu menjalankan pekerjaan mereka,” kata Dujarric, Selasa, 2 April 2024.

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Top 3 Dunia: Keluarga Sandera Israel hingga Pertemuan Prabowo-Xi Jinping Tak Lazim

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

3 jam lalu

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

Hampir separuh dari penduduk Rafah sudah meninggalkan wilayah itu sejak Israel melakukan serangan besar-besaran.

Baca Selengkapnya

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

22 jam lalu

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

MER-C mengatakan serangan udara menyasar ke sebuah rumah dekat wisma yang ditempati para relawan WNI di Rafah, Gaza Selatan.

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

1 hari lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

1 hari lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

Kementerian Luar Negeri melakukan kontak setiap hari dengan para relawan Mer-C untuk memonitor kondisi mereka

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

2 hari lalu

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

Menlu Retno Marsudi menilai bantuan kemanusiaan ini sangat diperlukan masyarakat Gaza saat ini.

Baca Selengkapnya

Relawan Kami Gibran Tunggu Arahan soal Dukungan untuk Pilkada 2024

2 hari lalu

Relawan Kami Gibran Tunggu Arahan soal Dukungan untuk Pilkada 2024

Relawan Kawan Militan (Kami) Gibran meresmikan kantor dewan perwakilan daerah (DPD) Solo Raya, Jawa Tengah, Kamis, 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

3 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya