Netanyahu Berencana Tutup Televisi Al Jazeera di Israel, Apa Alasannya?

Reporter

Tempo.co

Senin, 1 April 2024 20:00 WIB

Logo Al Jazeera Media Network. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Benyamin Netanyahu pada Senin 1 April 2024 menghidupkan kembali langkah untuk menutup stasiun televisi Qatar Al Jazeera di Israel. Melalui juru bicara partainya, Netanyahu mengatakan bahwa parlemen akan bersidang pada Senin malam untuk meratifikasi undang-undang yang diperlukan.

Setelah itu, Netanyahu “akan segera mengambil tindakan untuk menutup Al Jazeera sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam undang-undang”, kata pernyataan partai Likud.

Israel sebelumnya menuduh saluran tersebut bekerja sama dengan Hamas dalam perang Gaza. Belum ada komentar langsung dari kantor utama stasiun tersebut atau pemerintah Qatar di Doha.

Para pejabat Israel telah lama mengeluhkan liputan Al Jazeera namun tidak mengambil tindakan, mengingat Qatar mendanai proyek-proyek konstruksi Palestina di Jalur Gaza – yang dipandang oleh semua pihak sebagai cara untuk mencegah konflik.

Sejumlah jurnalis Al Jazeera yang meliput serangan Israel sejak 7 Oktober, berserta keluarganya, telah menjadi target. Mereka menjadi korban tewas, luka maupun penyiksaan.

Advertising
Advertising

Pada 18 Maret, koresponden Al Jazeera berbahasa Arab Ismail al-Ghoul selama dibebaskan setelah ditangkap dan dipukuli habis-habisan oleh pasukan Israel di Rumah Sakit al-Shifa Kota Gaza selama 12 jam.

Pada 12 Februari, Al Jazeera melaporkan bahwa dua jurnalisnya terluka parah dalam serangan Israel di kota Rafah, Gaza selatan, Palestina.

Nyawa reporter Ismail Abu Omar terancam setelah kaki kanannya diamputasi, sementara dokter berusaha menyelamatkan kaki kirinya, kata Al Jazeera mengutip dokter darurat.

Juru kamera Ahmad Matar digambarkan oleh Al Jazeera berada dalam kondisi serius setelah menjadi sasaran drone atau pesawat tak berawak Israel di Rafah utara, tempat dimana berlindungnya jutaan pengungsi Gaza.

Serangan udara terhadap sebuah mobil dekat Rafah di Gaza selatan pada Minggu, 7 Januari 2024 menyebabkan dua jurnalis Palestina yang sedang meliput tewas.

Mereka adalah Hamza Al-Dahdouh dan Mustafa Thuraya yang merupakan wartawan lepas. Al-Dahdouh pernah menjadi kontributor untuk Al Jazeera. Ia merupakan putra dari kepala koresponden Al Jazeera di Gaza, Wael Al-Dahdouh. Pekerja lepas ketiga adalah Hazem Rajab yang terluka.

Sementara pada Desember, serangan udara militer Israel pada Jumat membunuh Samer Abu Daqqa, seorang jurnalis Palestina yang juga juru kamera Al Jazeera di Gaza.

Abu Daqqa meninggal akibat serangan militer Israel di Khan Younis, saat meliput perang di Gaza.

Dia menjadi target, bersama dengan Wael al-Dahdouh—seorang jurnalis Palestina yang kehilangan sebagian besar keluarganya dalam serangan udara Israel baru-baru ini—ketika serangan Israel menargetkan rumah mereka di kawasan kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah.

Menurut laporan Palestine Chronicle, pasukan Israel menolak untuk mengizinkan evakuasi Abu Daqqa saat terluka parah, yang menyebabkan kematiannya enam jam kemudian.

Pilihan Editor: Jurnalis Al Jazeera Ditangkap Tentara Israel di Gaza, Dipukuli hingga Ditelanjangi

FRANCE24 | AL ARABIYA | AL JAZEERA

Berita terkait

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

26 menit lalu

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

Sembilan orang relawan medis MER-C tertahan ketika berupaya keluar dari Jalur Gaza lewat perbatasan Rafah.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

47 menit lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

1 jam lalu

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

Indonesia mengecam perintangan pengantaran bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional untuk masyarakat Palestina di Gaza oleh warga Israel

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

4 jam lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

5 jam lalu

Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

Top 3 dunia adalah ICC didesak tiga negara tangkap Netanyahu, Kemlu AS minta kongres evaluasi bantuan ke Israel hingga aksi blockout selebritas.

Baca Selengkapnya

Mahasiswi Palestina di Indonesia Memaknai Hari Nakba

6 jam lalu

Mahasiswi Palestina di Indonesia Memaknai Hari Nakba

Hari Nakba merupakan peristiwa pengusiran dan pembersihan etnis massal terhadap sebagian besar rakyat Palestina yang berlangsung pada 1947 - 1948.

Baca Selengkapnya

Ahmad Muzani Salurkan Infak Kemanusiaan Melalui BAZNAS RI untuk Palestina

14 jam lalu

Ahmad Muzani Salurkan Infak Kemanusiaan Melalui BAZNAS RI untuk Palestina

Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, menyalurkan infak kemanusiaan untuk Palestina sebesar Rp300 juta melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Nakba ke-76, Duta Besar Al-Shun Teringat Penderitaan Rakyat Palestina

14 jam lalu

Peringati Hari Nakba ke-76, Duta Besar Al-Shun Teringat Penderitaan Rakyat Palestina

Dubes Palestina untuk Indonesia mengecam tindakan Israel di Palestina dalam peringatan 76 tahun Hari Nakba.

Baca Selengkapnya

Komandan Hizbullah Tewas dalam Serangan Drone Israel di Lebanon

14 jam lalu

Komandan Hizbullah Tewas dalam Serangan Drone Israel di Lebanon

Serangan drone Israel ke Lebanon menewaskan komandan Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Facebook Hapus Unggahan Pertemuan Anwar Ibrahim dengan Hamas

15 jam lalu

Facebook Hapus Unggahan Pertemuan Anwar Ibrahim dengan Hamas

Anwar Ibrahim melakukan pertemuan dengan para pemimpin Hamas di Qatar. Unggahannya soal pertemuan itu dihapus oleh Facebook.

Baca Selengkapnya