Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Senin, 1 April 2024 15:34 WIB

Sindrom Havana pertama kali dilaporkan pada diplomat yang ditempatkan di Kuba pada tahun 2016. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit misterius "sindrom Havana" yang menimpa mata-mata dan diplomat Amerika Serikat di seluruh dunia mungkin ada hubungannya dengan senjata energi yang digunakan oleh anggota unit sabotase intelijen militer Rusia, demikian yang dilaporkan kelompok media Insider.

Hasil investigasi intelijen AS tahun lalu menyatakan bahwa "sangat tidak mungkin" ada musuh asing yang bertanggung jawab atas penyakit ini, yang pertama kali dilaporkan oleh pejabat kedutaan AS di ibu kota Kuba, Havana, pada 2016.

Namun Insider, sebuah kelompok media investigasi yang berfokus pada Rusia yang berbasis di Riga, Latvia melaporkan bahwa anggota unit intelijen militer Rusia (GRU) yang dikenal sebagai 29155 telah ditempatkan di lokasi insiden kesehatan yang dilaporkan melibatkan personel AS.

Investigasi Insider selama setahun yang bekerja sama dengan 60 Minutes dan Der Spiegel dari Jerman juga melaporkan bahwa anggota senior Unit 29155 menerima penghargaan dan promosi untuk pekerjaan yang berkaitan dengan pengembangan "senjata akustik tidak mematikan".

Rusia sebelumnya membantah terlibat.

Advertising
Advertising

Laporan Insider mengatakan kejadian pertama gejala "Sindrom Havana" mungkin terjadi sebelum 2016.

Laporan ini mengatakan, "kemungkinan ada serangan dua tahun sebelumnya di Frankfurt, Jerman, ketika seorang pegawai pemerintah AS yang ditempatkan di konsulat di sana pingsan karena sesuatu yang mirip dengan pancaran energi yang kuat".

Kongres AS meloloskan Undang-Undang Havana pada 2021 yang memberi wewenang kepada Departemen Luar Negeri, CIA, dan lembaga pemerintah AS lainnya untuk memberikan pembayaran kepada staf dan keluarga mereka yang terkena dampak penyakit tersebut selama bertugas.

Apa yang dimaksud dengan Sindrom Havana?

Sindrom Havana adalah penyakit yang pertama kali terdeteksi di Kedutaan Besar AS di Havana, Kuba, pada tahun 2016. Dari 2016 hingga 2018, para diplomat dan staf tiba-tiba mengalami gejala-gejala seperti gangguan pendengaran, pusing, dan masalah neurologis lainnya.

Setelah peluncuran investigasi, para pejabat AS menuduh pemerintah Kuba melakukan serangan sonik terhadap warga negara Amerika, yang kemudian dibantah oleh Kuba. Sindrom Havana tidak hanya dikaitkan dengan kedutaan besar Amerika Serikat-laporan mengenai dugaan gejala-gejalanya juga datang dari para diplomat Kanada dan keluarga mereka. Kasus-kasus sindrom Havana lainnya terjadi antara 2016 dan 2021 di berbagai wilayah di dunia seperti Kolombia, Uzbekistan, dan Cina.

<!--more-->

Apa gejala-gejala Sindrom Havana?

Sebagian besar penderita sindrom Havana mendengar suara yang keras dan merasakan tekanan atau getaran yang kuat di kepala mereka dan rasa sakit di telinga atau kepala. Gejala lainnya termasuk masalah dengan:

  • Kognisi (misalnya, yang berkaitan dengan memori dan konsentrasi)
  • Pusing dan keseimbangan
  • Sakit kepala
  • Iritabilitas
  • Sensitivitas terhadap cahaya dan suara
  • Mual
  • Telinga berdenging, yang disebut tinnitus

Berapa Lama Sindrom Havana Berlangsung?

Beberapa orang mengatakan bahwa gejalanya berhenti ketika mereka pergi ke ruangan lain dan kembali lagi ketika mereka kembali ke tempat yang sama saat pertama kali mengalami gejalanya. Meskipun gejalanya dapat segera hilang pada sebagian orang, gejala-gejala tersebut dapat berlangsung berhari-hari pada sebagian orang lainnya.

Apa yang Menyebabkan Sindrom Havana?

Tidak sepenuhnya jelas apa yang menyebabkan sindrom Havana. Namun, ada beberapa teori dan dugaan penyebabnya:

1. Agen Penularan

Sebuah komite Departemen Luar Negeri AS (DOS) - yang dirancang untuk menyelidiki gejala-gejala sindrom Havana - mempertimbangkan kemungkinan kuman penyebab infeksi sebagai penyebabnya. Mereka melihat semua penyakit yang ada selama kasus-kasus awal sindrom Havana dan mencatat bahwa Zika dapat menyebabkan gejala neurologis seperti yang terjadi pada sindrom Havana. Namun, komite tersebut menganggap Zika sebagai penyebab yang tidak mungkin.

2. Insektisida

Penyebab lain dari sindrom Havana adalah paparan insektisida, tetapi temuan ini tidak mengkonfirmasi hal tersebut. Zat-zat terkait insektisida utama yang dimaksud adalah organofosfat, sejenis bahan kimia insektisida, dan insektisida piretroid yang digunakan untuk melindungi tanaman.

Dugaan ini muncul setelah ditemukannya metabolit organofosfat dan piretroid dalam sampel darah orang-orang Kanada yang mengalami gejala-gejala sindrom Havana. Beberapa kasus sindrom Havana juga terjadi pada waktu yang sama ketika orang-orang terpapar insektisida setelah penggunaannya.

3. Faktor Psikologis

Faktor psikologis-seperti adanya kecemasan, kesedihan, masalah ingatan, atau masalah tidur-dianggap sebagai penyebab potensial sindrom Havana. Namun, komite mengindikasikan faktor-faktor ini sebagai kontribusi yang mungkin terhadap sindrom ini, bukan penyebab pasti.

REUTERS | HEALTH

Pilihan Editor: Bicarakan Hubungan Bilateral, Prabowo Bertemu Xi Jinping Sore Ini

Berita terkait

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

12 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

12 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan di Kairo pada Hari Ini

39 hari lalu

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan di Kairo pada Hari Ini

Negosiasi gencatan senjata di Gaza, setelah sekitar setengah tahun pertempuran antara tentara Israel dan Hamas, akan berlangsung hari ini di Kairo

Baca Selengkapnya

Laporan Intel AS: Kepemimpinan Netanyahu dalam Bahaya, Mengapa?

13 Maret 2024

Laporan Intel AS: Kepemimpinan Netanyahu dalam Bahaya, Mengapa?

Penilaian intel AS yang telah dideklasifikasi baru-baru ini telah memunculkan keraguan terhadap masa depan politik PM Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

CIA Beri Dana dan Latih Mata-mata Ukraina, Siapa yang Diuntungkan?

26 Februari 2024

CIA Beri Dana dan Latih Mata-mata Ukraina, Siapa yang Diuntungkan?

CIA mendanai dan melatih mata-mata Ukraina untuk menghadapi Rusia sejak 2014.

Baca Selengkapnya

Dua Tahun Perang Melawan Rusia, Begini Kondisi Pasukan Ukraina

21 Februari 2024

Dua Tahun Perang Melawan Rusia, Begini Kondisi Pasukan Ukraina

Pasukan Ukraina menghadapi kenyataan suram: mereka kehabisan tentara dan amunisi untuk melawan Rusia.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Temui Direktur CIA dalam Kunjungan Mendadak ke Israel

16 Februari 2024

Netanyahu Temui Direktur CIA dalam Kunjungan Mendadak ke Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Direktur CIA dalam sebuah kunjungan mendadak ke Israel.

Baca Selengkapnya

Presiden Palestina Desak Hamas Setujui Gencatan Senjata di Gaza

15 Februari 2024

Presiden Palestina Desak Hamas Setujui Gencatan Senjata di Gaza

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menekan kelompok pejuang Hamas pada Rabu untuk segera menyetujui kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Zircon: Seberapa Besar Ancaman yang Ditimbulkan Rudal Hipersonik Rusia Ini?

13 Februari 2024

Zircon: Seberapa Besar Ancaman yang Ditimbulkan Rudal Hipersonik Rusia Ini?

Rusia dikabarkan telah melepas rudal hipersonik Zircon untuk pertama kali dalam perang Ukraina.

Baca Selengkapnya

Bos CIA dan Mossad Temui PM Qatar, Kembali Negosiasi Pembebasan Sandera di Gaza

26 Januari 2024

Bos CIA dan Mossad Temui PM Qatar, Kembali Negosiasi Pembebasan Sandera di Gaza

Direktur CIA William Burns akan bertemu kepala Mossad, dan PM Qatar untuk membahas pembebasan sandera Israel di Gaza

Baca Selengkapnya