Serangan Israel ke Aleppo Tewaskan 36 Tentara Suriah, Berikut Profil Kota di Utara Suriah ini

Sabtu, 30 Maret 2024 13:01 WIB

Bandara internasional Aleppo, Suriah. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan Israel di kota Aleppo, utara Suriah, pada Jumat pagi, 29 Maret 2024 menewaskan 36 tentara Suriah dan enam pejuang dari Hezbollah Lebanon dalam serangan paling mematikan oleh Israel di negara tersebut dalam tiga tahun terakhir.

Menurut Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) yang berbasis di Britania Raya, serangan udara Israel tersebut menargetkan gudang peluru roket milik Hizbullah yang berada di dekat pusat pelatihan untuk pasukan Suriah di Jabrin, dekat dengan Bandara Unternasional Aleppo.

LSO juga menambahkan bahwa serangan-serangan Israel juga ditujukan pada instalasi pasukan pertahanan udara di Al-Saferah, dengan ledakan terdengar di area Kafr Joum di Aleppo barat.

"Ini merupakan jumlah kematian tertinggi yang pernah terjadi di antara pasukan rezim dalam satu serangan Israel di wilayah Suriah, dan merupakan serangan paling kejam oleh pasukan Israel terhadap Suriah dalam tiga tahun terakhir," kata SOHR, dilansir dari laman Middle East Eye.

Profil Aleppo

Advertising
Advertising

Dilansir dari laman Britannica, Aleppo adalah kota besar di bagian utara Suriah. Aleppo berjarak sekitar 310 kilometer dari Damaskus, Ibu kota Suriah. Terletak di bagian barat laut negara itu, sekitar 50 km di selatan perbatasan Turki. Aleppo terletak di persimpangan rute perdagangan besar dan berjarak sekitar 100 km dari Laut Mediterania di sisi barat dan Sungai Efrat di sisi timur.

Aleppo terletak di dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 400 mete). Wilayah ini merupakan salah satu yang paling subur di Suriah, dengan ladang gandum dan kebun-kebun menutupi dataran di selatan kota. Sungai Quwayq mengalir melalui kota, meskipun terkadang mengering di Aleppo sebagian karena penggunaan air yang berat di Turki, tempat asalnya. Aleppo memiliki iklim semi panas dengan musim panas yang panjang dan musim dingin yang pendek dan kadang turun hujan.

Banguanan paling terkenal di Aleppo adalah benteng kota abad pertengahan, yang terletak di bukit pusat kota dengan ketinggian sekitar 40 meter. Bagian tua kota, yang membentang ke luar dari dasar bukit, mencakup area sekitar 4 kilometer persegi. Di sebelah barat benteng kota terdapat salah satu pasar tertutup terbesar dan terawat dengan baik di Timur Tengah, yang membentang beberapa mil melalui jalan-jalan sempit.

Para pedagang dikelompokkan berdasarkan perdagangan di dalam pasar, membentuk lorong-lorong khusus untuk barang dagangan, termasuk pakaian, tekstil, kulit, sabun, dan rempah-rempah. Banyak khan, masjid, dan rumah-rumah pedagang dibangun dari batu kapur, dan banyak di antaranya berasal dari abad ke-16 dan ke-17 Masehi. Daerah perumahan tradisional di kota tua menampilkan rumah-rumah pekarangan yang padat terhubung oleh lorong-lorong berdinding tinggi.

Dilansir dari cia.gov, industri utama Aleppo adalah tenun sutra, pencetakan kapas, pembuatan sabun dan pewarna, serta penyediaan kulit, wol, buah kering, dan kacang-kacangan. Kota ini merupakan pusat pasar untuk area pertanian di sekitarnya, yang menghasilkan gandum, kapas, barley, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan wijen. Aleppo terkenal khususnya karena menghasilkan pistachio, yang diekspor secara global.

Mayoritas penduduk Aleppo beragama Islam Sunni. Namun, ada juga jumlah yang banyak dari orang-orang beragama Alawite dan Kristen. Komunitas Armenia yang besar didirikan di Aleppo ketika sekitar 50.000 pengungsi Armenia menetap di sana setelah Perang Dunia I. Wilayah tersebut juga memiliki populasi Kurd dan etnis Turki.

Pilihan Editor: Jet Tempur Israel Serang Bandara Aleppo Suriah Hambat Bantuan Korban Gempa

Berita terkait

UNRWA Mencatat 360 Ribu Warga Tinggalkan Rafah

7 jam lalu

UNRWA Mencatat 360 Ribu Warga Tinggalkan Rafah

Jumlah warga Palestina yang terpaksa meninggalkan Rafah karena serangkaian serangan militer Israel meningkat menjadi 360 ribu orang.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai di Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Kota Gaza

11 jam lalu

Ketua Partai di Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Kota Gaza

Anggota politbiro Front Demokratik Palestina untuk Pembebasan Palestina (DFLP) dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di Kota Gaza.

Baca Selengkapnya

Profil Chora, Sebuah Gereja Kuno yang Diubah Erdogan Menjadi Masjid

17 jam lalu

Profil Chora, Sebuah Gereja Kuno yang Diubah Erdogan Menjadi Masjid

Presiden Erdogan mengubah gereja kuno Chora menjadi masjid, sebuah langkah yang dikritik oleh dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Mengapa Tidak Ada Unjuk Rasa Pro-Palestina di Kampus-kampus Negara Arab?

3 hari lalu

Mengapa Tidak Ada Unjuk Rasa Pro-Palestina di Kampus-kampus Negara Arab?

Unjuk rasa pro-Palestina mengguncang universitas-universitas di Amerika dan Eropa, namun protes-protes serupa tidak seserius itu di Arab.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

8 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

9 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

9 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

9 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

10 hari lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

10 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya