Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

Reporter

Tempo.co

Jumat, 29 Maret 2024 06:00 WIB

Bagian dari jembatan Francis Scott Key yang runtuh setelah ditabrak kapal kontainer Dali di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Insiden ini menyebabkan sebagian besar Jembatan Francis Scott Key runtuh yang menyebabkan beberapa kendaraan yang melintasi terperosok ke Sungai Patapsco. U.S. Army Corps of Engineers/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia kemarin dimulai dari WNI yang disebut menjadi kapten kapal penabrak jembatan Baltimore di AS. Kementerian Luar Negeri menyatakan tak ada korban jiwa dari WNI, namun keterlibatan di kapal tersebut akan diselidiki.

Berita kedua top 3 dunia adalah masyarakat AS kini tak menyetujui serangan Israel ke Gaza. Terakhir dari top 3 dunia adalah jenazah WNI yang menjadi korban kapal tenggelam di Jepang akan dipulangkan ke tanah air. Berikut selengkapnya.

1. WNI Disebut Jadi Kapten Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Ini Penjelasan Kemlu

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam insiden runtuhnya Jembatan Francis Scott Key di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat pada Selasa lalu. Jembatan tersebut ambruk sekitar pukul 01:30 waktu setempat ketika sebuah kapal kargo berbendera Singapura menabraknya.

“Terkait dengan kejadian ditabraknya Jembatan Francis Scott Key di Maryland, hingga saat ini tidak ada indikasi WNI menjadi korban,” kata juru bicara Kemlu Lalu Muhammad Iqbal pada Kamis dini hari, 28 Maret 2024 lewat pesan singkat kepada media.

Kedutaan Besar RI (KBRI) Washington, D.C. terus memantau perkembangan insiden tersebut melalui otoritas terkait dan simpul-simpul masyarakat Indonesia di kota Baltimore, katanya.

Mengenai kabar beredar bahwa kapten kapal yang menabrak jembatan adalah seorang WNI, Iqbal mengatakan pihaknya sedang mengklarifikasi informasi tersebut kepada otoritas yang berwenang.

Perkembangan terbaru setelah insiden, tim pencarian dan penyelamatan (SAR) pada Rabu menemukan jasad dua dari enam pekerja yang dinyatakan hilang setelah jatuh ke perairan Pelabuhan Baltimore dari jembatan yang runtuh.

Kedua jasad tersebut ditarik dari muara Sungai Patapsco sehari setelah kapal kontainer menabrak tiang penyangga Jembatan Francis Scott Key, sehingga menjatuhkan sebagian besar jembatan ke air di bawahnya.

Simak di sini selengkapnya.

<!--more-->

2. Survei: Mayoritas Warga Amerika Serikat Kini Menentang Serangan Israel ke Gaza

Mayoritas warga Amerika Serikat kini tidak menyetujui tindakan militer Israel ke Jalur Gaza, dibandingkan pada November, menurut jajak pendapat Gallup yang dirilis Rabu.

Hal ini merupakan perubahan besar dibandingkan November, ketika separuh warga Amerika menyetujui operasi Israel di Gaza, sementara 45 persen tidak menyetujuinya, demikian temuan Gallup.

Berdasarkan hasil survei terbaru pada 1-20 Maret, persetujuan telah turun dari 50 persen menjadi 36 persen sejak November, sementara 55 persen saat ini tidak setuju.

Advertising
Advertising

Sebanyak 74 persen orang dewasa AS mengatakan mereka mengikuti berita tentang situasi Israel-Hamas dengan cermat, serupa dengan 72 persen yang diukur Gallup pada November. Sepertiga orang Amerika (34%) mengatakan mereka mengikuti situasi ini “dengan sangat cermat.”

Ketiga kelompok partai besar di AS menjadi “kurang mendukung” tindakan Israel di Gaza dibandingkan pada November.

Ini mencakup penurunan persetujuan sebesar 18 poin persentase di kalangan Demokrat dan independen, serta penurunan tujuh poin di kalangan Partai Republik.

“Partai independen telah berubah dari pandangan mereka yang terpecah mengenai aksi militer Israel menjadi menentangnya. Partai Demokrat, yang sebagian besar menentangnya pada November, bahkan kini semakin menentang, dengan 18 persen menyetujui dan 75 persen tidak menyetujui.

Baca di sini selengkapnya.

<!--more-->

3. Tiga Jenazah ABK WNI dari Kapal 2 Haesinho Korea Selatan Dipulangkan, 4 Lainnya Hilang

Kementerian Luar Negeri RI pada Kamis, 28 Maret 2024, mengkonfirmasi telah terjadi kecelakaan hingga menyebabkan tenggelamnya Kapal bernama 2 Haesinho di sekitar laut Yeosu, Korea Selatan. Kejadian itu persisnya pada 9 Maret 2024, dengan posisi membawa 9 ABK, yang 7 diantaranya adalah ABK WNI.

Dari jumlah tersebut, 3 ABK WNI sudah ditemukan, yakni MM (25 tahun), RAP (35 tahun), dan S (27 tahun). Meski sempat dilarikan ke Rumah Sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan, ketiganya meninggal dunia. KBRI Seoul menerjunkan tim untuk melakukan pemantauan lapangan dan melakukan identifikasi para ABK.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha menjelaskan berdasarkan prosedur yang berlaku di Korea Selatan, pencarian SAR intensif dilakukan selama 3 X 24 jam. Namun KBRI Seoul bernegosiasi sehingga pencarian intensif terus dilakukan hingga 18 Maret 2024. Pencarian dilanjutkan melalui operasi patroli, namun jenazah lainnya belum kunjung ditemukan.

Penyelidikan terkait penyebab kejadian sedang dilakukan oleh institusi terkait setempat dengan melibatkan 20 tenaga ahli. Penyelidikan diperkirakan akan memakan waktu kurang lebih satu bulan.

Kasus ini mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Korea Selatan. KBRI Seoul telah melakukan pendekatan kepada pihak-pihak terkait antara lain pemilik kapal, agen penyalur di Korea, National Federation of Fisheries Cooperatives (NFFC), dan Jeju Special Self-Governing Province.

Simak di sini selengkapnya.

Berita terkait

Warga Israel Blokir Bantuan Makanan untuk Warga Gaza, Isinya Dirusak

23 menit lalu

Warga Israel Blokir Bantuan Makanan untuk Warga Gaza, Isinya Dirusak

Warga Israel yang marah menyerang truk bantuan berisi bahan makanan untuk pengungsi di Gaza. Mereka

Baca Selengkapnya

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

3 jam lalu

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB, memprotes pemungutan suara resolusi yang mendukung keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

4 jam lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

5 jam lalu

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.

Baca Selengkapnya

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

6 jam lalu

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

Seorang staf PBB tewas di Rafah setelah kendaraannya ditabrak saat sedang melakukan perjalanan ke sebuah rumah sakit.

Baca Selengkapnya

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

7 jam lalu

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

Sebuah konferensi donor internasional di Kuwait menjanjikan bantuan lebih dari US$2 miliar atau sekitar Rp32 triliun ke Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Pasien Penerima Transplantasi Ginjal Babi Hasil Rekayasa Meninggal

9 jam lalu

Top 3 Dunia; Pasien Penerima Transplantasi Ginjal Babi Hasil Rekayasa Meninggal

Top 3 dunia pada 13 Mei 2024, di antaranya berita pasien penerima transplantasi ginjal babi hasil rekayasa genetika pertama meninggal

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

10 jam lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Militer Israel Kepung Gaza dari Utara Hingga Selatan, Kondisi Warga Palestina Semakin Sulit

18 jam lalu

Militer Israel Kepung Gaza dari Utara Hingga Selatan, Kondisi Warga Palestina Semakin Sulit

Pasukan Israel menyerbu jauh ke dalam reruntuhan di tepi utara Gaza , di saat bersamaan tank dan tentara Israel menerobos jalan raya menuju Rafah

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

18 jam lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya