Bos Hamas Sebut Indonesia, Ajak Muslim Dunia Rebut Masjid Al Aqsa

Reporter

Kamis, 28 Maret 2024 17:01 WIB

Mohammed Deif

TEMPO.CO, Jakarta - Komandan sayap militer Hamas, Brigade Izz ad-Din al Qassam Mohammed Deif menyerukan umat Islam bergabung dalam perang melawan Israel. Dalam video yang dirilis Rabu, 27 Maret 2024, Hamas menerbitkan pernyataan Deif ini.

“Tidak ada hari esok bagi Palestina. Jangan biarkan batasan, atau peraturan menghalangi Anda untuk mengambil bagian dalam penebusan Masjid al-Aqsa," ujarnya.

Ia juga menyebut umat muslim di Indonesia dan Malaysia untuk bergabung merebut Al Aqsa. “Kepada rakyat kami di Yordania, Lebanon, Mesir, Aljazair, Maroko, Pakistan, Malaysia, Indonesia, dan seluruh tanah air Arab dan Muslim, mulailah melakukan unjuk rasa hari ini. Jangan biarkan batasan, perbatasan, atau peraturan menghalangi Anda untuk mendapatkan kehormatan. Ia mengajak Muslim mengambil bagian dalam penebusan Masjid Al Aqsa,” kata Deif dalam pesannya.

Pakar Israel berasumsi bahwa publikasi rekaman tersebut menunjukkan tekanan yang dialami Hamas setelah IDF secara resmi mengumumkan bahwa pejabat Al Qassam, Marwan Issa, tewas dalam serangan udara.

Sementara itu, usai resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa atau DK PBB tentang gencatan senjata, Israel terus membombarbir Gaza. Militer Israel mengatakan mereka melanjutkan operasi di Rumah Sakit al-Shifa selama 10 hari. Israel mengklaim telah membunuh sekitar 200 pejuang Hamas di dalam dan sekitar fasilitas tersebut sejak pengepungan dimulai.

Advertising
Advertising

Dalam sebuah postingan di Telegram, militer mengatakan pasukannya juga telah “mengevakuasi warga sipil, pasien, dan tim medis” dari rumah sakit dan membawa mereka ke “fasilitas medis alternatif”.

Sebelumnya, pasukan Israel mengurung staf rumah sakit dan pasien di sebuah gedung yang digunakan oleh sumber daya manusia, yang tidak dirancang untuk penyediaan layanan kesehatan. Israel secaa secara sistematis menghancurkan rumah-rumah di daerah tersebut.

Selama pengepungan 10 hari tersebut, pasukan Israel juga telah membunuh banyak warga sipil, termasuk 13 anak-anak di rumah mereka. Anak-anak yang dibunuh termasuk ketika mereka mencoba melarikan diri dari kekerasan di wilayah tersebut bersama keluarganya, menurut Euro-Med Human Rights Monitor.

JERUSSALEM POST | AL JAZEERA

Pilihan editor: Seoul Lumpuh, Sopir Bus Mogok Massal Tuntut Naik Gaji



Pilihan editor: Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Berita terkait

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

16 jam lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

1 hari lalu

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

1 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

1 hari lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

1 hari lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

1 hari lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Israel Bersumpah Tetap Serang Rafah, Sebut Gencatan Senjata Tak Pasti

1 hari lalu

Israel Bersumpah Tetap Serang Rafah, Sebut Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel mengatakan tetap akan menyerang Rafah di tengah pembicaraan gencatan senjata dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

1 hari lalu

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

Arab Saudi menekan Israel agar tak menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Reaksi Warga Israel dan Palestina terhadap Proposal Gencatan Senjata

2 hari lalu

Reaksi Warga Israel dan Palestina terhadap Proposal Gencatan Senjata

Keluarga tawanan dan pemukim Israel melakukan protes untuk menuntut pemerintah Israel menerima kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.

Baca Selengkapnya