Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

Rabu, 27 Maret 2024 09:00 WIB

Julian Assange. AP/Sang Tan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Tinggi London menunda ekstradisi pendiri WikiLeaks Julian Assange dari Inggris ke Amerika Serikat pada Selasa, 26 Maret 2024, dengan alasan Amerika Serikat harus menjamin Assange tidak akan menghadapi hukuman mati.

Assange, 52 tahun, telah berjuang melawan ekstradisi ke Amerika Serikat sejak 2019. Di sana, ia akan menghadapi tuduhan spionase atau mata-mata karena membocorkan ratusan ribu dokumen tentang perang Afghanistan dan Irak, serta kabel diplomatik, pada 2010 dan 2011.

Jaksa Amerika Serikat berupaya mengadili Assange atas 18 dakwaan di bawah Undang-Undang Spionase. Amerika Serikat mengatakan pengungkapan WikiLeaks membahayakan nyawa agen mereka, dan bahwa tindakan Assange tidak dapat dibenarkan.

Washington mengatakan Assange didakwa karena telah memublikasikan nama-nama sumber “tanpa pandang bulu dan secara sadar”. Inggris menyetujui ekstradisinya pada 2022, namun Assange mencoba membatalkan putusan tersebut. Upaya banding pertamanya ditolak, dan sidang pada Selasa, 26 Maret 2024, merupakan buntut dari upaya banding yang kedua.

Dalam putusannya, dua hakim senior mengatakan Assange mempunyai prospek nyata untuk berhasil mengajukan banding terhadap ekstradisi atas sejumlah alasan. Pengadilan mengatakan dalam putusan tertulisnya bahwa Assange, sebagai warga negara non-Amerika Serikat, tidak berhak mengandalkan hak kebebasan berpendapat yang tercantum dalam Amandemen Pertama konstitusi Amerika Serikat.

Advertising
Advertising

Di negeri Abang Sam, meski tidak ada satu pun dakwaan yang membawa hukuman mati, Assange nantinya dapat didakwa dengan hukuman mati atas pelanggaran berat seperti makar. Itu artinya, mengekstradisi Assange bisa termasuk melanggar hukum.

Assange dalam memperjuangkan kasusnya merujuk pada komentar mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 2010, yang ketika membahas WikiLeaks mengatakan, “Saya pikir seharusnya ada hukuman mati atau semacamnya.” Para hakim berkata kasus Assange menentang ekstradisi setidaknya bisa diperdebatkan. Mereka berargumen ada seruan untuk penerapan hukuman mati oleh politikus terkemuka dan tokoh masyarakat lainnya.

Jika Amerika Serikat belum memberi jaminan paling lambat pada 16 April 2024 bahwa Assange tidak akan dihukum mati, maka ia akan diberikan izin untuk mengajukan banding. Sidang selanjutnya dijadwalkan pada 20 Mei 2024, yang berarti ekstradisi jurnalis tersebut telah ditunda.

Stella Assange, istri dari pendiri WikiLeaks itu berkata di luar pengadilan kalau putusan hari itu sangat mengejutkan. "Pemerintahan (Presiden AS Joe) Biden seharusnya tidak mengeluarkan jaminan, mereka harus membatalkan kasus memalukan yang seharusnya tidak pernah diajukan ini,” ujarnya



REUTERS | THE GUARDIAN

Pilihan editor: Tak Mau Diekstradisi, Julian Assange Banding ke Pengadilan Tinggi Inggris

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

26 menit lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

7 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

15 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

16 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

17 jam lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

17 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

18 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

19 jam lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

19 jam lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

20 jam lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya