Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Selasa, 26 Maret 2024 08:00 WIB

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov

TEMPO.CO, Jakarta -Istana kepresidenan Rusia atau Kremlin mengatakan pada Senin, 25 Maret 2024 bahwa tidak ada negara yang kebal dari terorisme. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan hal tersebut ketika ditanya apakah dinas keamanan Rusia gagal dalam mencegah penembakan mematikan pada Jumat lalu di gedung konser Moskow.

Sedikitnya 137 orang tewas dan 182 lainnya luka-luka setelah empat pria bersenjata melepaskan tembakan di Balai Kota Crocus yang berkapasitas 6.200 kursi, tempat band rock Picnic hendak tampil.

Presiden Vladimir Putin mengatakan dalam pidatonya pada Sabtu bahwa semua pihak yang bertanggung jawab akan dihukum, dan sebelas orang telah ditahan sejauh ini.

ISIS-K mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Nama kelompok tersebut merupakan singkatan dari Negara Islam Khorasan, nama yang diambil dari istilah lama untuk wilayah yang mencakup sebagian Iran, Turkmenistan, dan Afghanistan.

Meski ISIS-K telah mengklaim tanggung jawab, Putin menuding Ukraina terlibat dalam penembakan. Dalam pidatonya, ia berkata bahwa para pelaku mencoba bergerak menuju Ukraina, di mana telah dipersiapkan “celah” agar mereka dapat melintasi perbatasan.

Advertising
Advertising

Ukraina telah berulang kali membantah terlibat dalam serangan tersebut, dan Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan Putin berusaha untuk mengalihkan kesalahan atas tragedi ini kepada pihak lain.

Peskov mengatakan bahwa tidak pantas untuk mengomentari klaim tanggung jawab ISIS-K saat penyelidikan masih berlangsung.

“Penyelidikan sedang berlangsung,” katanya kepada wartawan, Senin.

Ketika ditanya apakah serangan mematikan yang terjadi di dekat Moskow itu merupakan kegagalan dinas keamanan, Peskov mengatakan tidak ada negara yang kebal dari terorisme.

“Sayangnya, dunia kita menunjukkan bahwa tidak ada kota, tidak ada negara yang sepenuhnya kebal dari ancaman terorisme,” ujarnya. Dia berkata dinas keamanan bekerja tanpa kenal lelah untuk membela Rusia.

“Perang melawan terorisme adalah proses berkelanjutan yang membutuhkan kerja sama internasional skala penuh. Namun Anda dapat melihat bahwa sekarang dalam periode konfrontatif yang paling akut ini, kerja sama tersebut tidak sepenuhnya dilakukan.”

Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) merupakan penerus badan intelijen Uni Soviet KGB, dan menjadi salah satu lembaga paling kuat di Rusia. Dipimpin Alexander Bortnikov sejak 2008, lembaga tersebut memberi pengarahan kepada Putin mengenai jalannya penyelidikan setelah serangan Moskow.

Pilihan Editor: Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

REUTERS

Berita terkait

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

5 jam lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

10 jam lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

13 jam lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

17 jam lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

20 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

21 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

1 hari lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

1 hari lalu

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

Pelantikan Vladimir Putin sebagai presiden Rusia untuk masa jabatan kelima pada upacara pelantikan yang akan digelar di Moskow.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya