Kim Yo Jong Benarkan Perdana Menteri Jepang Utarakan Niat Ingin Bertemu Kim Jong Un

Reporter

Tempo.co

Senin, 25 Maret 2024 12:35 WIB

Kim Yo Jong, adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara peletakan karangan bunga di Mausoleum Ho Chi Minh di Hanoi, Vietnam 2 Maret 2019. Berdasarkan sistem dinasti, ia berpotensi menjadi pemimpin Korea Utara menggantikan kakaknya. REUTERS/Jorge Silva

Kim Yo Jong, adik Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada Senin, 25 Maret 2024, membenarkan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida belum lama ini mengutarakan niatnya ingin berjumpa dengan Kim Jong Un. Kantor berita KCNA mewartakan, pertemuan mungkin dilakukan lewat kanal lain.

Akan tetapi, Kim Yo Jong meyakinkan langkah meningkatkan hubungan bilateral antara Jepang dan Korea Utara akan tergantung pada apakah Tokyo bisa secara praktik mengambil sejumlah keputusan politik.

“Perdana Menteri harus tahu, jangan hanya karena niat tetapi dia harus tahu kalau ada keputusan yang harus dibuat. Itu pun belum tentu Kim Jong Un mau menemuinya,” kata Kim Yo Jong seperti dikutip KCNA.

Menurutnya, ketika Jepang memusuhi Korea Utara dan melanggar hak-hak kedaulatannya, maka itu dianggap musuh bagi Pyongyang dan menjadi bagian dari target (serangan Korea Utara). Pada bulan lalu, Kim Yo Jong pernah mengatakan Kishida suatu hari nanti mungkin bisa kunjungan kerja ke Pyongyang. Kim Yo Jong saat ini masih aktif di Partai Buruh, yakni partai berkuasa di Korea Utara.

“Jika Jepang membuat sebuah keputusan politik untuk membuka sebuah jalan baru bagi peningkatan hubungan berdasarkan sikap dan perilaku saling menghormati, maka dalam pandangan saya kedua negara bisa membuka lembaran baru di masa depan,” kata Kim Yo Jong, seperti dikutip dari KCNA.

Advertising
Advertising

Sebelumnya Kishida mengutarakan niat ingin berbicara dengan Kim Jong Un tanpa syarat apapun. Ini adalah niat pribadi sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan pertemuan puncak pertama kalinya orang nomor satu di Jepang dan Korea Utara.

Isu penculikan telah menjadi salah satu halangan utama dalam normalisasi diplomasi antara Korea Utara dan Jepang selama beberapa dekade. Jepang mengeklaim telah mengkonfirmasi penculikan 17 warga Jepang oleh Korea Utara pada 1970-an dan 1980-an untuk pendidikan bahasa bagi mata-mata Korea Utara.

Kim Yo Jong mengatakan pada bulan lalu, ada kemungkinan kunjungan perdana menteri Jepang ke Pyongyang akan terjadi, bila Tokyo dapat menanggalkan kebiasaan buruknya yang tidak masuk akal, dengan membatasi Korea Utara atas hak sahnya membela diri. Maupun tidak memberikan halangan seperti isu penculikan yang dinilainya sudah terselesaikan.

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Israel Halangi Umat Kristen Palestina Rayakan Minggu Palma di Yerusalem

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Jepang Kucurkan Rp4,7 Miliar untuk Bantu Dukung Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial Narapidana Teroris di Nusakambangan

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Rp4,7 Miliar untuk Bantu Dukung Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial Narapidana Teroris di Nusakambangan

Jepang berharap bisa memperkuat dukungan rehabilitasi yang tepat bagi para narapidana terorisme di Lapas Nusakambangan.

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

1 hari lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

1 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

2 hari lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

Laga timnas putri Korea Utara U-17 lawan Korea Selatan menjadi laga pembuka Piala Asia Putri U-17, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

3 hari lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

3 hari lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

4 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

4 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya