Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Reporter

Tempo.co

Minggu, 24 Maret 2024 17:05 WIB

Penumpang melintasi rel kereta api pada jam sibuk di stasiun kereta Gare de Lyon, saat karyawan kereta melakukan aksi mogok massal, di Paris, 3 April 2018. Aksi mogok pekerja kereta di Prancis mengganggu kelancaran perjalanan kereta di Eropa terutama untuk rute perjalanan dari Prancis ke Inggris dan Brussels yang dilayani kereta Eurostar. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Duduk di depan panel kendali trem, Benedikt Hanne, 24, dengan cekatan mengemudikan gerbong merah putih, beberapa jam sebelum berangkat ke kampus di Nuremberg, Jerman. Ia sedang magang dengan pegawasan ketat oleh seorang pelatih. Trem yang dikendarainya kosong, tak ada penumpang.

Jika semuanya berjalan lancar, ia akan segera menjadi sopir trem yang mampu mengangkut orang melintasi Nuremberg pada malam hari atau akhir pekan, saat sedang tak ada kelas yang harus dihadiri.

Operator angkutan umum seperti VAG layanan kota Nuremberg harus mencari sumber baru di tengah krisis tenaga kerja. VAG perlu merekrut 160 pengemudi baru setiap tahun untuk menjalankan metro, trem, dan busnya.

Bagi Harald Ruben, yang memimpin tim rekrutmen dan pelatih an perusahaan, jelas bahwa target sulit tercapai kecuali kami menjajaki semua kemungkinan yang ada. Perusahaan transportasi memasang iklan yang ditujukan kepada mahasiswa, menawarkan pekerjaan paruh waktu untuk mengemudikan trem di luar jam sekolah.

Untuk memenuhi syarat, mereka memerlukan surat izin mengemudi reguler, berusia di atas 21 tahun, dan dapat diandalkan serta cocok untuk mengemudi dan bekerja shift.

Advertising
Advertising

Banyak sektor di Jerman, seperti negara-negara Eropa lainnya, mengalami kekurangan tenaga kerja yang serius. Krisis tenaga kerja akan semakin parah jika tidak ada tindakan yang segera diambil.

Operator angkutan umum telah memperingatkan bahwa mereka mungkin harus mengurangi jumlah bus, trem atau metro karena puluhan ribu pekerjaan diperkirakan akan tetap kosong di tahun-tahun mendatang.

Kesenjangan pekerja telah menyebabkan pegawai angkutan umum di seluruh negeri melakukan mogok kerja dalam beberapa minggu terakhir untuk menyoroti penderitaan mereka. Serikat pekerja Verdi memperingatkan kondisi yang semakin memburuk.

Banyak operator melaporkan 20 hingga 30 persen posko yang tidak terisi. Kekurangan pekerja berkontribusi terhadap lingkaran setan karyawan yang bekerja terlalu keras yang kemudian jatuh sakit, sehingga memperburuk situasi.

Kota-kota lain di Jerman seperti Mannheim dan Munich juga mulai merekrut pelajar sebagai pekerja paruh waktu untuk mengisi kesenjangan transportasi umum.

Hanne tidak pernah mengira dia akan mengemudikan trem, sampai beberapa minggu yang lalu, dia melihat iklan VAG. Dia segera melamar, dan menjadi salah satu dari lima orang yang direkrut. Secara keseluruhan, VAG menerima 36 pelamar.

Dengan mengenakan seragam perusahaan berwarna merah dan biru, para pengemudi magang tersebut mengikuti kursus akselerasi selama empat minggu yang diadakan selama liburan sekolah.

Setelah beberapa jam pelajaran teori, peserta berlatih di simulator trem, sebelum melanjutkan ke trem sebenarnya. Mereka juga diharapkan melakukan pekerjaan rumah tambahan untuk mengimbangi kecepatan kursus yang dipercepat, yaitu setengah dari durasi pelatihan reguler.

Setelah lulus tes mengemudi dan beberapa hari ditemani seorang pelatih, Hanne akan mengemudikan trem sendirian selama 20 jam seminggu.

Hanne, yang sebelumnya bekerja paruh waktu termasuk bekerja di pompa bensin, mengatakan dia tidak terpengaruh dengan kesibukannya antara kuliah dan bekerja di universitas.

“Jika saya bisa memilih, saya lebih suka naik trem sebelum berangkat ke universitas, sehingga hari itu diakhiri dengan kelas,” katanya. Ia juga mengaku ingin bekerja di waktu lain untuk bertemu orang-orang dan situasi yang berbeda.

“Sungguh perasaan yang luar biasa, melihat semua kereta ini berada di belakang Anda,” kata Hanne.

"Teman-teman sekelasku menganggapnya keren, begitu pula keluargaku. Mereka pasti akan naik tremku suatu hari nanti, itu sudah pasti," ujarnya.

REUTERS

Pilihan editor: Israel Lagi-lagi Tembaki Warga Gaza yang Antre Bantuan, 19 Orang Tewas

Berita terkait

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

1 hari lalu

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

Maxton Hall - The World Between Us diadaptasi dari novel terlaris pemenang penghargaan, Save Me, karya Mona Kasten.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

1 hari lalu

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

AstraZeneca menyatakan dengan banyaknya varian vaksin Covid-19 yang sudah diproduksi, maka terdapat surplus dari vaksin-vaksin yang tersedia

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

1 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

1 hari lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

2 hari lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

Liburan ke Eropa, Siap-siap 10 Bandara yang Bikin Stres

3 hari lalu

Liburan ke Eropa, Siap-siap 10 Bandara yang Bikin Stres

Sepuluh bandara tersebut berdasarkan 2024 Stressful Airport Index di Eropa

Baca Selengkapnya

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

4 hari lalu

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

7 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

8 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

8 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya