Menlu Retno Soroti Penderitaan Warga Palestina di Gaza selama Bulan Ramadan

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Ida Rosdalina

Sabtu, 23 Maret 2024 07:00 WIB

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di acara buka puasa bersama "Pejambon Ifthar" di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Jumat, 22 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyoroti penderitaan warga Palestina di bulan Ramadan saat berbicara di acara buka puasa bertajuk “Pejambon Ifthar” di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Jumat, 22 Maret 2024.

Menlu Retno memberi sambutan kepada hampir 60 orang tamu yang hadir, termasuk duta besar negara asing, wakil duta besar negara asing, kepala organisasi internasional hingga duta besar untuk ASEAN.

Bulan suci Ramadan merupakan kesempatan untuk meningkatkan toleransi dan ukhuwah, kata Retno dalam sambutannya. Dia mengatakan ada pelajaran berharga yang dapat diambil dari Ramadan tentang kasih sayang dan solidaritas, dan menambahkan bahwa itu merupakan pelajaran yang sangat dibutuhkan dunia saat ini.

“Saat kita berkumpul hari ini, dengan nyaman dan aman dari bahaya, lebih dari 32 ribu warga Palestina telah terbunuh di Gaza dan dua juta orang mengungsi, kehilangan hak untuk hidup di tanah mereka sendiri,” ujarnya.

Serangan Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 31.988 orang dan membuat 74.188 lainnya luka-luka sejak 7 Oktober 2023, menurut angka dari Kementerian Kesehatan Gaza. Dari total jumlah korban tewas, lebih dari 13 ribu adalah anak-anak.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan masih ada ribuan korban di bawah reruntuhan dan di jalanan. Tim ambulans pun dikatakan tidak dapat menjangkau mereka.

Retno berkata “solidaritas global dipertanyakan” ketika UNICEF telah melaporkan angka kematian anak hingga 13 ribu jiwa. “Sementara anak-anak yang masih hidup kelaparan,” tambahnya, mengutip laporan UNICEF bahwa mereka sudah “tidak punya tenaga untuk menangis”.

“Sebagai seorang wanita, seorang ibu, seorang nenek, dan sebagai seorang manusia, penderitaan mereka yang tak terbayangkan memberikan makna yang lebih dalam pada pengalaman saya di bulan Ramadan tahun ini,” kata dia.

Menteri luar negeri perempuan pertama di Indonesia itu melanjutkan, “Haruskah kita, sebagai komunitas global, hanya menangisi mereka? Atau haruskah kita benar-benar melakukan sesuatu untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang dahsyat ini? Bagi Indonesia, pilihan kedua adalah satu-satunya jawaban yang logis.”

Pemerintah tetap berkomitmen meringankan beban warga Palestina dengan terus mengirimkan bantuan kemanusiaan, katanya. Indonesia sebelumnya telah melipatgandakan kontribusi kepada badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina (UNRWA) dan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Retno pada Februari lalu juga mewakili Indonesia berbicara di hadapan Mahkamah Internasional (ICJ) tentang konsekuensi hukum pendudukan Israel di wilayah Palestina.

“Semoga semangat Ramadan menjadi pancaran cahaya yang menerangi kita secara spiritual dan menerangi jalan kita menuju solidaritas global,” katanya.

NABIILA AZZAHRA

Pilihan Editor: Serangan 7 Oktober: Apa yang Ditunjukkan Analisis forensik?

Berita terkait

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

19 jam lalu

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

Yang mencuat di KTT OKI di Gambia, mulai dari seruan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi soal Palestina dan negara islam lainnya

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

19 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

22 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

22 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

22 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

23 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

23 jam lalu

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Gustavo Petro, Presiden Kolombia ini menyatakan sikap negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena genosida di Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

23 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

1 hari lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

1 hari lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya