Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 21 Maret 2024 14:00 WIB

Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menyampaikan pidato seusai penetapan sebagai pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kertanegara, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2024. KPU menetapkan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Prabowo Subianto telah ditetapkan sebagai pemenang pemilu 14 Februari 2024 dengan hampir 60% suara, sebuah kemenangan besar atas saingannya Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, yang masing-masing memperoleh sekitar 25% dan 16%, menurut pejabat KPU.

Berbagai pemimpin dunia segera mengirimkan ucapan selamat kepada Prabowo saat ia memenangkan pemilihan dari hasil hitung cepat, sebulan sebelum hasil resmi KPU diumumkan. Namun, Amerika Serikat berbeda. Presiden Amerika Serikat Joe Biden baru pekan lalu mengucapkan selamat kepada Prabowo atas hasil pemilu bulan lalu. Biden menyampaikan ucapannya lewat surat resmi yang diantarkan langsung oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk ASEAN Yohannes Abraham, seperti dikatakan Prabowo dalam unggahan di media sosial Instagram pada Kamis malam, 14 Maret 2024.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken baru mengucapkan selamat kepada calon presiden Indonesia, Prabowo Subianto, yang pada Rabu secara resmi dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden bulan lalu.

Mengapa AS Terkesan Hati-hati?

Sebagai kebijakan umum, pemerintah AS tidak memberikan ucapan selamat kepada pemimpin asing terpilih sampai hasil pemilu disahkan. Para pejabat AS mengatakan bahwa mereka mengikuti “prioritas,” mengutip pemilu Indonesia sebelumnya, ketika Presiden Joko “Jokowi” Widodo yang sekarang akan keluar dari jabatannya memenangkan pemilu kembali pada tahun 2019, dan mereka menunggu untuk memberi selamat kepadanya hingga dirilisnya hasil “resmi”. Jadi, ucapan selamat yang dinilai terlambat untuk Prabowo bukan hal yang istimewa.

Advertising
Advertising

Namun The Diplomat menilai seharusnya AS harus segera mengucapkan selamat kepada Prabowo begitu ia diperkirakan menang dengan penghitungan cepat, apalagi dengan margin yang lebar. Tindakan sederhana ini, menurut media tersebut, akan menandakan bahwa pemerintah AS memahami realitas politik yang baru dan terus berkembang di Asia. Cina, pesaing geopolitik dan ekonomi AS di Indo-Pasifik, telah melakukannya. Begitu pula dengan sekutu dan mitra AS seperti Inggris, Australia, Belanda, India, dan Singapura.

Bagaimana Prabowo di Mata AS?

Saat Prabowo Subianto ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan Indonesia, pemerintahan Presiden Donald Trump mencabut larangan de facto masuknya dia ke negara tersebut yang diberlakukan atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia.

Prabowo, mantan komandan pasukan khusus, telah lama menjadi tokoh kontroversial di Indonesia, dituduh terlibat dalam kejahatan militer di negara-negara seperti Timor Timur yang membuatnya dicemooh oleh para pembela hak asasi manusia.

Namun sejak ditunjuk sebagai menteri pertahanan tahun lalu, Prabowo, yang menyangkal melakukan kesalahan apa pun, juga menjadi tokoh penting ketika pemerintahan Trump berupaya memperdalam hubungan pertahanan dengan Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia.

Yang menjadi perhatian khusus Washington adalah militer Indonesia juga didekati oleh Rusia dan Cina.

<!--more-->

Bagaimana Hubungan Indonesia dan AS ke Depan?

Dengan ucapan selamat dari AS kepada Prabowo, hubungan Indonesia dan AS ke depan tampaknya baik-baik saja. Presiden Amerika Serikat Joe Biden baru mengucapkan selamat kepada Menteri Pertahanan RI dan calon presiden unggul Prabowo Subianto atas hasil pemilu bulan lalu pada pekan lalu. Biden menyampaikan ucapannya lewat surat resmi yang diantarkan langsung oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk ASEAN Yohannes Abraham, seperti dikatakan Prabowo dalam unggahan di media sosial Instagram pada Kamis malam, 14 Maret 2024.

Indonesia penting bagi Washington karena ukuran dan lokasi geopolitiknya di sepanjang jalur pelayaran penting di Laut Cina Selatan dan Selat Malaka. Populasinya yang mencapai 280 juta jiwa menjadikannya negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dan negara demokrasi terbesar ketiga setelah India dan Amerika Serikat. Indonesia, dengan perekonomian senilai $1,2 triliun, adalah produsen nikel terbesar di dunia, yang sebagian besar ditambang dan diproses oleh perusahaan-perusahaan dari Cina. Negara ini juga merupakan salah satu eksportir batu bara terbesar di dunia dan salah satu penghasil emisi gas rumah kaca terbesar. Jadi penting bagi Washington dan Jakarta untuk bekerja sama.

Indonesia adalah negara Muslim terbesar di dunia dan pada November, Jokowi menjadi pemimpin negara Muslim pertama yang mengunjungi Gedung Putih setelah serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober. Jokowi meminta AS untuk menekan Israel menghentikan serangan militernya di Gaza, dimana Indonesia telah lama mengelola rumah sakit sipil. Para pejabat AS mengatakan mereka berharap Indonesia akan memainkan peran dalam proses perdamaian dan pembangunan kembali Gaza.

REUTERS | THE DIPLOMAT

Pilihan Editor: Kanada Membekukan Izin Ekspor Senjata Baru ke Israel

Berita terkait

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

34 menit lalu

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Gerindra Sebut Wacana Presidential Club Prabowo Dibahas Dalam Waktu Dekat

1 jam lalu

Gerindra Sebut Wacana Presidential Club Prabowo Dibahas Dalam Waktu Dekat

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkap pembahasan Presidential Club usulan Prabowo akan dilakukan dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

1 jam lalu

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

Deklarasi Ganjar menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo bisa jadi merupakan penegasan arah politik PDIP.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jawab Kritik Ganjar Soal Politik Akomodasi dalam Wacana Penambahan Kementerian

2 jam lalu

Gerindra Jawab Kritik Ganjar Soal Politik Akomodasi dalam Wacana Penambahan Kementerian

Gerindra menanggapi kritik Ganjar Pranowo soal adanya politik akomodasi jika kabinet Prabowo-Gibran menambah jumlah kementerian.

Baca Selengkapnya

Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

2 jam lalu

Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

AS menghentikan pengiriman senjata ke Israel. Joe Biden mengakui bom AS digunakan untuk menyerang rakyat Rafah.

Baca Selengkapnya

Alasan Partai Gelora Tolak PKS, Fahri Hamzah: Sebab ini Bukan Arisan

2 jam lalu

Alasan Partai Gelora Tolak PKS, Fahri Hamzah: Sebab ini Bukan Arisan

Sebelumnya Partai Gelora kencang menyuarakan penolakan PKS merapat ke Prabowo.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

2 jam lalu

Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

Analisis pengamat apakah Jokowi masih akan cawe-cawe di pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Sebut Prabowo Telah Kantongi Nama Cagub Jakarta dari Internal

4 jam lalu

Gerindra Sebut Prabowo Telah Kantongi Nama Cagub Jakarta dari Internal

Prabowo Subianto telah mengantongi nama kader dari Partai Gerindra untuk maju dalam gelaran Pilgub DKI Jakarta November mendatang.

Baca Selengkapnya

Gerindra Tepis Isu Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

5 jam lalu

Gerindra Tepis Isu Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Gerindra menanggapi isu penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

6 jam lalu

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

Sespri Iriana Sendi Fardiansyah melakukan sejumlah upaya dalam mempersiapkan diri maju dalam pemilihan wali kota Bogor. Begini kisahnya

Baca Selengkapnya