Terdampak Operasi Houthi di Laut Merah, Pelabuhan Israel Terancam PHK Pekerja

Reporter

Tempo.co

Rabu, 20 Maret 2024 20:35 WIB

Militan Houthi yang didukung Iran di Yaman telah meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Separuh pekerja di Pelabuhan Eilat Israel berisiko kehilangan pekerjaan (PHK) setelah pelabuhan tersebut mengalami pukulan finansial yang besar akibat krisis di jalur pelayaran Laut Merah. Hal ini diungkapkan federasi buruh utama Israel pada Rabu 20 Maret 2024.

Eilat terletak di ujung utara Laut Merah dan merupakan salah satu pelabuhan pertama yang terkena dampak ketika perusahaan pelayaran mengubah rute kapal untuk menghindari serangan kelompok pemberontak Syiah Houthi di Yaman.

Federasi buruh Histadrut, organisasi payung bagi ratusan ribu pekerja sektor publik Israel, mengatakan manajemen pelabuhan telah mengumumkan niatnya untuk memecat setengah dari 120 karyawannya. Para pekerja dermaga akan mengadakan protes pada Rabu, katanya.

Pejabat di pelabuhan tidak segera menanggapi untuk memberikan komentar.

Eilat, yang terutama menangani impor mobil dan ekspor kalium yang berasal dari Laut Mati, ukurannya tidak seberapa dibandingkan dengan pelabuhan Mediterania Israel di Haifa dan Ashdod, yang menangani hampir seluruh perdagangan negara tersebut.

Advertising
Advertising

Namun Eilat, yang terletak berdekatan dengan satu-satunya titik akses pesisir Yordania di Aqaba, menawarkan Israel pintu gerbang ke Timur tanpa perlu melewati Terusan Suez.

CEO Pelabuhan Eilat, Gideon Golber, mengatakan langkah ini merupakan pilihan terakhir setelah berbulan-bulan mengalami kerugian dan tidak adanya aktivitas.

“Saya berharap negara-negara koalisi dapat menyelesaikan masalah ini dalam beberapa bulan,” kata Golber, mengacu pada inisiatif keamanan multinasional yang dipimpin AS untuk melindungi jalur pelayaran penting tersebut. “Tetapi mereka tidak menyelesaikan masalah.”

Kapal-kapal, katanya, masih belum berlabuh di Eilat. Dan kecuali pemerintah melakukan intervensi untuk membantu membayar gaji, PHK tidak bisa dihindari. Tenaga kerja yang tersisa dapat mempertahankan operasi minimum, katanya.

Federasi buruh Histadrut, organisasi payung bagi ratusan ribu pekerja sektor publik, menentang keputusan tersebut.

“Adalah tepat bagi perusahaan saat ini untuk merangkul para pekerja dan keluarga mereka, dan tidak memilih cara mudah untuk melakukan PHK massal,” kata Eyal Yadin, ketua serikat pekerja transportasi, pada Rabu. “Kami tidak akan menjadi bagian dari ini.”

Kelompok Houthi juga menembakkan drone dan rudal ke Israel dalam kampanye solidaritas terhadap warga Palestina yang menghadapi genosida Israel di Gaza sejak 7 Oktober.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan jumlah korban tewas akibat agresi Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober meningkat menjadi 31.923 orang pada Rabu, dan 74,96 lainnya luka-luka. Dalam 24 jam terakhir, 104 warga Palestina tewas dan 162 lainnya luka-luka.

Rute alternatif ke Laut Merah membutuhkan pelayaran di sekitar ujung selatan Afrika, sehingga memperpanjang perjalanan ke Mediterania selama dua hingga tiga minggu yang akan menambah biaya tambahan, kata para pejabat Israel.

Pilihan Editor: Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

REUTERS

Berita terkait

Kemenhub: Ada Penambahan Dermaga di Lintas Merak - Bakauheni

2 jam lalu

Kemenhub: Ada Penambahan Dermaga di Lintas Merak - Bakauheni

Kemenhub memastikan ada penambahan dermaga baru di lintas penyeberangan Pelabuhan Merak - Bakauheni untuk mengantisipasi potensi kepadatan penumpang.

Baca Selengkapnya

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

12 jam lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

13 jam lalu

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Sebelumnya sejumlah negara melakukan hal serupa.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

14 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

15 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

16 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

19 jam lalu

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

20 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

23 jam lalu

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya