Militer Israel Bunuh 90 Pria di Rumah Sakit Al-Shifa Gaza, Klaim Kelompok Bersenjata

Reporter

Tempo.co

Rabu, 20 Maret 2024 17:17 WIB

Warga Palestina, yang meninggalkan rumah mereka akibat serangan Israel, beristirahat saat berlindung di rumah sakit al-Shifa di Kota Gaza, 12 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel mengatakan pada Rabu 20 Maret 2024 telah membunuh sekitar 90 pria dan menangkap 160 orang dalam serangan hari ketiga di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza. Israel mengklaim puluhan pria yang mereka bunuh adalah kelompok bersenjata.

Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Jalur Gaza sebelum perang, kini menjadi salah satu dari sedikit fasilitas kesehatan yang masih beroperasi sebagian di bagian utara wilayah tersebut. Fasilitas kesehatan ini juga menampung sekitar 30 ribu warga sipil Palestina yang kehilangan tempat tinggal.

“Selama beberapa hari terakhir, pasukan telah membasmi kelompok yang menempatkan senjata di area rumah sakit, sekaligus mencegah bahaya terhadap warga sipil, pasien, tim medis, dan peralatan medis,” kata militer Israel.

Penggerebekan Israel di rumah sakit dimulai pada Senin dini hari. Militer mengatakan telah mengirimkan pasukan khusus yang didukung oleh infanteri dan tank, berdasarkan intelijen bahwa rumah sakit tersebut kembali digunakan oleh orang-orang bersenjata.

Israel menghadapi kritik keras pada November lalu ketika tentara pertama kali menggerebek Rumah Sakit Al-Shifa. Pasukan menemukan terowongan di sana yang menurut mereka digunakan sebagai pusat komando dan kendali Hamas.

Advertising
Advertising

Hamas dan staf medis menyangkal rumah sakit itu digunakan untuk tujuan militer atau untuk melindungi para pejuang.

Pengungsi yang berlindung di Rumah Sakit al-Shifa mengisahkan kengerian saat ditahan selama berjam-jam selama penyerbuan dan pengepungan kompleks medis tersebut oleh tentara Israel.

“Kami berada di salah satu gedung di dalam Kompleks Medis Shifa,” kata Saleh Abu Sakran. “Tentara menembaki gedung tempat kami berada. Mereka meminta kami melepas pakaian kami dan pergi ke halaman rumah sakit dan mendudukkan kami di dalam bangunan tempat tinggal di sebelah rumah sakit, tempat kami diinterogasi.”

Tentara memerintahkan mereka menuju wilayah selatan Jalur Gaza pada Selasa malam. Abu Sakran mengatakan nasib para pengungsi di Rumah Sakit al-Shifa masih belum diketahui.

Seorang wanita menceritakan cobaan berat yang dia hadapi saat keluar dari rumah sakit al-Shifa secara paksa.

“Saya menghadapi kesulitan besar saat berjalan di antara kendaraan dan buldoser Israel, dan anak-anak sangat menderita, dan tank-tank menembaki kami,” kata wanita yang menderita diabetes tersebut.

“Gaza bukanlah Gaza, semua tempat hancur. Kami sudah tiga hari tidak makan. Saya merasa seperti saya akan mati.”

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan jumlah korban tewas akibat agresi Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober meningkat menjadi 31.923 orang pada Rabu, dan 74,96 lainnya luka-luka. Dalam 24 jam terakhir, 104 warga Palestina tewas dan 162 lainnya luka-luka.

Pilihan Editor: Jurnalis Al Jazeera Dipukuli, Ditangkap Pasukan Israel dari Rumah Sakit Al Shifa

REUTERS | AL JAZEERA

Berita terkait

Duta Besar Palestina Optimis Pemerintahan Prabowo Subianto akan Tetap Dukung Palestina

1 jam lalu

Duta Besar Palestina Optimis Pemerintahan Prabowo Subianto akan Tetap Dukung Palestina

Duta Besar Palestina mengatakan kebijakan Indonesia soal dukungan terhadap Palestina akan tetap sama di bawah pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Universitas di Belgia Hentikan Kerja Sama dengan Institusi dari Israel

1 jam lalu

Universitas di Belgia Hentikan Kerja Sama dengan Institusi dari Israel

The Free University of Brussels di Belgia mengumumkan menarik diri dari sebuah proyek kerja sama dengan institusi dari Israel

Baca Selengkapnya

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

4 jam lalu

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

SAFENet mengingatkan Polri dan BSSN untuk transparan dalam dugaan impor alat sadap atau spyware dari sejumlah perusahaan Israel.

Baca Selengkapnya

Slovenia Mulai Prosedur untuk Akui Negara Palestina

5 jam lalu

Slovenia Mulai Prosedur untuk Akui Negara Palestina

Pemerintah Slovenia pada Kamis memulai prosedur untuk mengakui Negara Palestina guna membantu mengakhiri kekerasan di Gaza

Baca Selengkapnya

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

6 jam lalu

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

Israel menyerang Rafah timur ketika perundingan gencatan senjata dengan Hamas tak kunjung mencapai kesepakatan.

Baca Selengkapnya

Merunut Lini Masa Hubungan Amerika Serikat - Israel

7 jam lalu

Merunut Lini Masa Hubungan Amerika Serikat - Israel

Hubungan AS dan Israel tidak selamanya harmonis, beberapa momen mencerminkan Amerika Serikat kecewa dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Biaya Perang Israel di Gaza Tembus Rp258 Triliun, Anggaran Mulai Tergerus

7 jam lalu

Biaya Perang Israel di Gaza Tembus Rp258 Triliun, Anggaran Mulai Tergerus

Israel telah menghabiskan dana sebesar 60 miliar shekel atau sekitar Rp258 triliun setelah tujuh bulan perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Gagal, Hamas: Kendali Kini di Tangan Israel

9 jam lalu

Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Gagal, Hamas: Kendali Kini di Tangan Israel

Delegasi Hamas telah meninggalkan Kairo setelah perundingan gencatan senjata dengan Israel gagal

Baca Selengkapnya

UNICEF : Fasilitas Vital Kehabisan Bahan Bakar jika Perlintasan Rafah Ditutup

9 jam lalu

UNICEF : Fasilitas Vital Kehabisan Bahan Bakar jika Perlintasan Rafah Ditutup

Kepala UNICEF Catherine Russel melaporkan fasilitas vital yang mulai kehabisan bahan bakardi Jalur Gaza akibat penutupan perlintasan Rafah

Baca Selengkapnya

Macklemore Rilis Lagu Dukungan untuk Palestina, Ada Nama Joe Biden di Liriknya

9 jam lalu

Macklemore Rilis Lagu Dukungan untuk Palestina, Ada Nama Joe Biden di Liriknya

Rapper Macklemore merilis lagu dukungan untuk Palestina berjudul "Hind's Hall", nama Joe Biden disebut dalam liriknya sebagai bentuk kritik.

Baca Selengkapnya