Walau Sudah Kehabisan Pendanaan, Amerika Serikat Pastikan Tetap Dukung Ukraina

Reporter

Tempo.co

Selasa, 19 Maret 2024 12:00 WIB

Menteri Pertahanan A.S. Lloyd Austin menghadiri Sesi Pleno Pertama Dialog Shangri-La IISS ke-20 di Singapura, 3 Juni 2023. REUTERS/Caroline Chia

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin pada Selasa, 19 Maret 2024, akan mencoba dan meyakinkan sekutu-sekutu Washington di Eropa bahwa Presiden Joe Biden masih berkomitmen mendukung Ukraina, meskipun Washington sudah kehabisan uang untuk terus mempersenjatai Kiev. Kongres Amerika Serikat saat ini hanya memperlihatkan sedikit sinyalemen untuk menambah dana.

Ketua DPR AS dari Partai Republik Mike Johnson menolak dilakukan pemungutan suara perihal RUU yang akan memberikan dana sebesar USD 60 miliar (Rp 942 triliun) ke Ukraina. Gedung Putih saat ini sedang terseok-seok mencari cara agar bisa tetap mengirimkan bantuan ke Kiev. Perang Ukraina sudah berkecamuk selama dua tahun.

Selama berbulan-bulan Menteri Pertahanan Austin memimpin rapat yang disebut kelompok kontak pertahanan Ukraina (UDCG). Rapat diselenggarakan di pangkalan udara Ramstein di Jerman. Sekitar 50 sekutu Amerika Serikat sudah mendukung Ukraina secara militer.

Pentagon menyatakan Austin sednag melakukan perjalanan luar negerinya yang pertama sejak didiagnosa sakit kanker prostat. Kunjungan kerja Austin itu untuk meyakinkan komitmen Washington ke Ukraina. Sejumlah sumber mengatakan kurangnya pendanaan telah berdampak pada pasukan Ukraina di medan tempur. Tentara Ukraina saat ini harus bisa mengelola sumber daya yang tersedia.

"Saya rasa sekutu-sekutu kami menyadari kondisi pendanaan kami dan kondisi Ukraina saat ini serba kekurangan karena kami tak mampu mensuplai mereka," kata sumber di Kementerian Pertahanan Amerika Serikat.

Advertising
Advertising

Pada akhir pekan lalu, Pemerintahan Biden meyakinkan akan mengucurkan dana USD 300 juta (Rp 4,7 triliun) dalam bentuk bantuan militer ke Ukraina. Itu adalah langkah paling luar biasa setelah dilakukan kontak oleh Pentagon.

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Kelaparan Akut di Gaza Bisa Menciptakan Kematian Massal

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

23 menit lalu

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

Setelah puluhan kampus di Amerika, kini sivitas akademika Universitas Andalas (Unand) gelar aksi bela Palestina dengan tema Unand Student For Justice.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

1 jam lalu

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

Joe Biden untuk pertama kali mengutarakan ke publik akan menahan senjata untuk Tel Aviv jika tentara Israel melakukan invasi ke Rafah

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

3 jam lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

16 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

17 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

22 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

1 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

1 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

1 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya