Menlu UE: Gaza Bukan Lagi 'Penjara Terbuka', tapi 'Kuburan Terbuka'

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Selasa, 19 Maret 2024 04:15 WIB

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell. REUTERS/Piroschka van de Wouw

TEMPO.CO, Jakarta - Pada pertemuan puncak para menteri luar negeri di Brussels, kepala diplomat UE Josep Borrell mengutuk PM Israel Benjamin Netanyahu dan mendesak Israel untuk mengizinkan pengiriman makanan melalui darat sesegera mungkin.

“Sebelum perang, Gaza adalah penjara terbuka terbesar. Sekarang ini adalah kuburan terbuka yang terbesar," katanya dengan nada dingin.

Sekali lagi, merasa sebagai korban, Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz melalui X mengatakan: "Israel mengizinkan bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar ke Gaza melalui darat, udara, dan laut bagi siapa saja yang bersedia membantu. Meskipun Hamas dengan keras mengganggu konvoi bantuan dan kolaborasi UNRWA dengan mereka, kami bersikeras. Sudah waktunya bagi Menteri Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell untuk berhenti menyerang Israel dan mengakui hak kami untuk membela diri terhadap kejahatan Hamas."

Borrell juga mengutip Kanselir Jerman Olaf Scholz yang mengatakan kepada Netanyahu bahwa UE "berdiri dan menyaksikan warga Palestina kelaparan. Kelaparan ini bukanlah bencana alam. Ini bukan suatu cacat. Ini bukan gempa bumi. Ini sepenuhnya buatan manusia."

Uni Eropa sebelumnya telah menyampaikan bahwa perbatasan di Gaza dulunya menerima 500 ton bantuan sehari sebelum perang, dan sekarang jumlahnya tetap pada level 100 ton per hari.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, “Gaza sedang menghadapi kelaparan dan kami tidak dapat menerima hal ini.”

Von der Leyen memberi tahu wartawan pekan lalu setelah kunjungan ke fasilitas pelabuhan di pelabuhan Larnaca, Siprus, yang berfungsi sebagai titik awal pengiriman bantuan, bahwa UE “sekarang sudah sangat dekat dengan pembukaan koridor tersebut,” mengacu pada inisiasi jalur maritim untuk mengangkut bantuan kemanusiaan dari Siprus ke Gaza.

Uni Eropa dan Amerika Serikat telah menjadi sekutu utama Israel dalam perang genosida yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina di Gaza. Kedua entitas tersebut mempunyai potensi untuk memberikan tekanan terhadap Israel, menyerukan gencatan senjata segera dan masuknya bantuan kemanusiaan tanpa batas.

Warga Palestina telah menyatakan keraguannya mengenai rencana Uni Eropa dan AS, karena khawatir bahwa tindakan tersebut dapat menjadi awal dari kehadiran militer internasional di tanah Palestina dan pengusiran warga Palestina dengan berbagai dalih.

AL MAYADEEN

Pilihan Editor: Perawat di Dokter Lintas Batas Kehilangan Kata-kata untuk Gambarkan Kondisi di Utara Gaza

Berita terkait

Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

6 jam lalu

Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

AS menghentikan pengiriman senjata ke Israel. Joe Biden mengakui bom AS digunakan untuk menyerang rakyat Rafah.

Baca Selengkapnya

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

1 hari lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

1 hari lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

1 hari lalu

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

2 hari lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

2 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

2 hari lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

2 hari lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

2 hari lalu

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Gustavo Petro, Presiden Kolombia ini menyatakan sikap negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena genosida di Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

2 hari lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya