Perawat di Dokter Lintas Batas Kehilangan Kata-kata untuk Gambarkan Kondisi di Utara Gaza

Reporter

Tempo.co

Senin, 18 Maret 2024 19:00 WIB

Pria Palestina Ismail Al-Khlout membaca Al Quran sambil menunggu waktu berbuka puasa di reruntuhan rumahnya, yang hancur akibat serangan militer Israel saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, selama bulan suci Ramadhan, di Beit Lahia di Jalur Gaza utara, 13 Maret 2024. REUTERS/Mahmoud Issa

TEMPO.CO, Jakarta - Loay Harb, perawat yang bekerja di bawah LSM Médecins Sans Frontières (Dokter Lintas Batas) menceritakan pada rekan-rekannya di Dokter Lintas Batas soal kengerian kondisi di Gaza utara buntut serangan Israel. Baginya, tak ada kata-kata yang bisa menggambarkan buruknya kondisi di Gaza utara.

Harb ditugaskan di Gaza utara untuk memberikan bantuan kesehatan. Dia melihat adanya kekurangan bahan makanan yang signifikan dan betapa sulitnya hidup di wilayah yang terkepung. Di utara Gaza, tak ada listrik, tak ada sambungan internet, tak ada air bersih, tak ada tepung terigu, dan tak ada jalan keluar. Kondisi ini telah membuat mereka yang selamat dari pengeboman Israel menjadi tidak stabil (secara mental). Kemiskinan dan kelaparang mengepung warga Gaza utara.

Dokter Lintas Batas adalah LSM tingkat internasional. Lembaga nilaba tersebut menekankan mereka nyaris kesulitan melakukan kontak dengan para staf di Gaza. Harb adalah satu dari empat perawat dari Dokter Lintas Batas yang masih bertugas di utara Gaza.

Tel Aviv dengan ketat menjaga pintu-pintu perbatasan masuk Gaza yang dikepung oleh Negeri Bintang Daud tersebut, khususnya dibagian utara. Pengepungan total ini telah mengarah pada kondisi yang sangat serius dengan kurangnya pasukan makanan, air bersih, obat-obatan dan suplai bahan bakar. Kondisi ini menciptakan bencana baru, yakni kelaparan.

Advertising
Advertising

Setidaknya 27 orang termasuk anak-anak dan lansia, meninggal karena gizi buruk di Jalur Gaza. Populasi di Jalur Gaza sekitar 2.3 juta jiwa, di mana sekitar 2 juta jiwa dari jumlah tersebut dalam kondisi kehilangan tempat tinggal akibat serangan Israel.

Perang Gaza berkecamuk setelah kelompok Hamas melancarkan serangan 7 Oktober 2023 yang diklaim menewaskan hampir 1.200 orang. Padahal jumlah korban tewas itu diyakini teas ditangan pasukan pertahanan Israel (IDF). Lebih dari 31.600 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza. Bukan hanya itu, 73.700 orang mengalami luka-luka. Insfrastruktur di Gaza juga mengalami kerusakan massal.

Afrika Selatan dengan lantang menyebut di Mahkamah Internasional telah terjadi genosida. Dalam putusannya pada Januari 2024, Mahkamah Internasional memerintahkan Tel Aviv agar berhenti malakukan segala tindakan genosida dan melakukan langkah-langkah yang bisa menjamin bantuan kemanusiaan untuk warga sipil masuk ke Gaza. Pemerintah Afrika Selatan yang mengajukan kasus ini menyebut Tel Aviv tidak menjalankan putusan Mahkamah Internasional.

Sumber: middleeastmonitor.com

Pilihan editor: Luka Psikologis Mendorong Anak-anak di Gaza Ingin Bunuh Diri

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

14 jam lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

17 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

21 jam lalu

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

1 hari lalu

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

1 hari lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

1 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

1 hari lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

1 hari lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

1 hari lalu

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Gustavo Petro, Presiden Kolombia ini menyatakan sikap negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena genosida di Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya