Israel Tolak Tunduk pada Tekanan Internasional untuk Hentikan Serangan ke Rafah

Reporter

Tempo.co

Senin, 18 Maret 2024 13:35 WIB

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan konferensi pers dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Kabinet Benny Gantz (tidak digambarkan) di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023. ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu menegaskan tidak akan tunduk pada tekanan internasional untuk menghentikan serangan di Jalur Gaza, termasuk Rafah.

"Tekanan internasional sebesar apa pun tidak akan menghentikan kami untuk mewujudkan semua tujuan perang: melenyapkan Hamas, melepaskan semua sandera kami, dan memastikan Gaza tidak lagi menjadi ancaman terhadap Israel," kata Netanyahu dalam pertemuan pemerintah.

"Kami tidak boleh menyerah pada tekanan-tekanan ini, dan kami tidak akan menyerah pada mereka," tambahnya.

PM Israel tersebut mengatakan bahwa tekanan terhadap Israel berfokus pada seruan untuk mengadakan pemilu baru di Israel.

"Mereka melakukan ini dengan mencoba menyelenggarakan pemilu sekarang, di tengah perang. Dan mereka melakukan ini karena mereka tahu bahwa pemilu sekarang akan menghentikan perang dan melumpuhkan negara setidaknya enam bulan," katanya.

Advertising
Advertising

"Jika kami menghentikan perang sekarang sebelum semua tujuan tercapai, itu berarti Israel kalah perang, dan kami tidak akan membiarkan hal itu terjadi."

Pada Kamis pekan lalu, Pemimpin Mayoritas Senat Amerika Serikat Chuck Schummer mengkritik kepemimpinan Netanyahu dan meminta Israel untuk mengadakan pemilu baru.

Netanyahu menyebut komentar Schummer sangat tidak pantas."Anda tidak boleh melakukan itu kepada saudara negara demokrasi," tambahnya.

Meski ada peringatan internasional, Netanyahu pada Jumat tetap menyetujui rencana militer untuk melakukan operasi darat di Rafah. Wilayah ini terdapat lebih dari 1,4 juta warga Palestina mengungsi dari serangan brutal Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

"Kami akan beroperasi di Rafah. Ini akan memakan waktu beberapa minggu, tapi itu akan terjadi," kata Netanyahu.

"Mereka yang bilang bahwa operasi di Rafah tidak akan terjadi adalah mereka yang sama mengatakan bahwa kami tidak akan masuk ke Gaza. Kami tidak akan beroperasi di Shifa, kami tidak akan beroperasi di Khan Younis, dan kami tidak akan melanjutkan perang setelah gencatan senjata (seminggu pada November).”

Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan hampir 1.139 orang.

Lebih dari 31.600 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza, dan hampir 73.700 lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Israel menolak menghentikan perang di Gaza sampai kembalinya lebih dari 130 sandera yang ditahan oleh Hamas sejak Oktober lalu. Sementara kelompok Palestina Hamas menuntut diakhirinya serangan Israel untuk setiap kesepakatan penyanderaan dengan Tel Aviv.

Perang Israel mengakibatkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah blokade yang melumpuhkan sebagian besar makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah itu telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ). Keputusan sementara ICJ pada 26 Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil langkah untuk menjamin bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

Pilihan Editor: Benjamin Netanyahu Tetap Ingin Serang Rafah

ANADOLU

Berita terkait

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

17 menit lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

35 menit lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

1 jam lalu

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

Hakim Kanada menegaskan Universitas McGill tidak dapat membuktikan terjadi kekerasan dalam demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

1 jam lalu

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

Lily Greenberg Call, seorang staf Yahudi di Departemen Dalam Negeri AS, menuduh Biden memberikan dukungan bagi "bencana" serangan Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

2 jam lalu

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

Sembilan orang relawan medis MER-C tertahan ketika berupaya keluar dari Jalur Gaza lewat perbatasan Rafah.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

2 jam lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

3 jam lalu

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

Indonesia mengecam perintangan pengantaran bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional untuk masyarakat Palestina di Gaza oleh warga Israel

Baca Selengkapnya

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

4 jam lalu

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

5 jam lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

6 jam lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya