Gaza Krisis Pangan, Australia Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jumat, 15 Maret 2024 12:55 WIB

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Australia akan melanjutkan pendanaan untuk badan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina (UNRWA), kata Menteri Luar Negeri Penny Wong pada Jumat, 15 Maret 2024. Pengumuman ini datang hampir dua bulan setelah negara tersebut menghentikan pendanaan menyusul tuduhan serius Israel terhadap UNRWA.

“Australia akan mencabut penghentian pendanaan sementara untuk UNRWA, menyusul langkah-langkah untuk memperkuat integritas operasi UNRWA,” kata Wong dalam keterangan tertulis, Jumat.

Dia berkata Australia telah berkonsultasi dengan UNRWA dan negara-negara donor lainnya untuk memastikan integritas operasi UNRWA, membangun kembali kepercayaan dan memastikan aliran bantuan ke warga Gaza.

UNRWA telah menyampaikan rencana aksi bagi para donor termasuk Australia, kata Wong. Rencana tersebut mencakup penguatan pengendalian internal untuk memastikan netralitasnya, termasuk persyaratan staf yang ketat. “Kami melihat ini sebagai proses ketekunan dan kewaspadaan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Dana yang sebelumnya terhenti sekitar A$ 6 juta atau sekitar R p61 miliar akan segera dicairkan, tambahnya.

Berbicara pada konferensi pers, menteri itu mengakui peran penting UNRWA dalam menyalurkan bantuan kepada anak-anak dan keluarga yang kelaparan di Gaza.

“Hanya UNRWA yang memiliki infrastruktur untuk menerima dan mendistribusikan bantuan dalam skala yang dibutuhkan saat ini di Gaza. Kami mendesak Israel untuk mengakui mandatnya dan bekerja secara transparan untuk mendukung integritasnya,” kata dia.

Australia bersama dengan belasan negara donor telah menangguhkan pendanaan kepada UNRWA pada Januari lalu, setelah Israel menuding 12 orang dari 13 ribu staf UNRWA di Gaza terlibat dalam serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober 2023.

Badan investigasi tertinggi di PBB yaitu Kantor Layanan Pengawasan Internal (OIOS) telah meluncurkan penyelidikan atas tuduhan tersebut, atas permintaan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Sementara, UNRWA telah memecat beberapa stafnya setelah Israel memberi informasi mengenai tuduhan tersebut.

Swedia, Kanada dan Uni Eropa (UE) telah melanjutkan pendanaan kepada UNRWA sampai tingkat tertentu. Ketua UE mengatakan pekan lalu bahwa dia sangat optimistis donor lain akan segera melanjutkan pendanaannya.

Wong mengamini hal tersebut dalam keterangan tertulis. “Diharapkan lebih banyak negara yang telah menghentikan (pendanaan) sementara ini akan mengambil pendekatan serupa,” ujarnya.

Berbeda dari para sekutunya, Amerika Serikat sedang bersiap untuk membuat penangguhan dana sementara kepada UNRWA menjadi permanen, karena adanya penentangan di Kongres terhadap pendanaan badan tersebut.

“Kita harus merencanakan fakta bahwa Kongres akan membuat jeda ini menjadi permanen,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller kepada wartawan, Selasa, 12 Maret 2024.

Amerika Serikat merupakan donor terbesar UNRWA, dengan kontribusi sebesar US$ 300 juta- 400 juta – atau sekitar Rp 4,6 triliun - 6,2 triliun – setiap tahunnya.

REUTERS

Pilihan editor: Empat Kandidat Akan Bertarung di Pemilu Rusia, Termasuk Putin

Berita terkait

Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

5 jam lalu

Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

AS menghentikan pengiriman senjata ke Israel. Joe Biden mengakui bom AS digunakan untuk menyerang rakyat Rafah.

Baca Selengkapnya

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

1 hari lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

1 hari lalu

Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

Australia meningkatkan jumlah minimum tabungan untuk visa pelajar sebagai upaya menekan angka migrasi yang tinggi.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

1 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

Dalam rangka memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia mengadakan acara acara "#AussieBanget University Roadshow" di ITB

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

1 hari lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Migrasi ke Australia Kian Sulit, Batas Minimum Tabungan Visa Pelajar Dinaikkan Jadi Rp 313 Juta

1 hari lalu

Migrasi ke Australia Kian Sulit, Batas Minimum Tabungan Visa Pelajar Dinaikkan Jadi Rp 313 Juta

Australia memperketat migrasi dengan menaikkan batas tabungan untuk pelajar internasional.

Baca Selengkapnya

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

1 hari lalu

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

2 hari lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

2 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

2 hari lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya