Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

Reporter

Tempo.co

Jumat, 15 Maret 2024 05:00 WIB

Seorang pria menggendong bayi di pangkuannya, saat warga Palestina yang mengungsi, yang meninggalkan rumah mereka akibat serangan Israel berlindung di tenda kamp, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 14 Februari 2024 .REUTERS/Saleh Salem

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Gaza Ashraf Al-Qudra pada Kamis, 14 Maret 2024, mengungkap ada ribuan anak yang sedang menderita penyakit komplikasi serius karena kelangkaan susu di wilayah Gaza utara. Dia pun menyerukan pada dunia internasional agar dan lembaga yang fokus menangani masalah anak-anak di seluruh dunia agar mau memberikan susu pada anak-anak di utara Jalur Gaza.

“Kami sudah kehilangan 27 anak karena gizi buruk dan ketiadaan susu untuk balita di utara Gaza,” ujar Al-Qudra.

Israel memberlakukan blokade penuh ke Gaza sejak 9 Oktober 2023. Negeri Bintang Daud itu telah membatasi masuknya bahan makanan, termasuk susu formula untuk anak-anak di Jaluar Gaza.

Advertising
Advertising

Sebelumnya pada Februari 2024, seorang bayi, dua bulan, bernama Mahmoud Fattouh, meninggal karena kekurangan gizi di Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza. Mahmud meninggal setelah keluarganya tidak dapat menemukan susu formula dan kebutuhan pokok.

Kota Gaza berada di Jalur Gaza utara, di mana hampir tidak ada makanan yang dikirimkan sejak awal tahun ini, dan UNRWA serta WFP kini telah menghentikan kegiatan bantuan.

Moaz Al Majida, seorang dokter anak di Gaza, mengatakan bahwa ibu menyusui tidak dapat menyusui karena kesehatan mereka memburuk, sehingga berdampak pada kesehatan bayi mereka.

“Jalur Gaza akan menyaksikan ledakan kematian anak-anak yang sebenarnya bisa dicegah, yang akan menambah jumlah kematian anak-anak di Gaza yang sudah tidak tertahankan lagi,” kata wakil direktur eksekutif UNICEF untuk aksi kemanusiaan dan operasi pasokan, Ted Chaiban.

Dalam video yang diposting di Instagram dan diverifikasi oleh unit verifikasi Sanad Al Jazeera, jurnalis Ebrahem Musalam menunjukkan seorang bayi di tempat tidur di bagian anak di Rumah Sakit Kamal Adwan, saat listrik masuk dan padam.

Musalam mengatakan anak-anak di departemen tersebut menderita gizi buruk dan kekurangan susu formula, dan peralatan yang diperlukan tidak berfungsi karena pemadaman listrik terus-menerus akibat kekurangan bahan bakar.

Sumber: middleeastmonitor.com

Pilihan editor: Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

1 jam lalu

Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

AS menghentikan pengiriman senjata ke Israel. Joe Biden mengakui bom AS digunakan untuk menyerang rakyat Rafah.

Baca Selengkapnya

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

1 hari lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

1 hari lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

1 hari lalu

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

2 hari lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

2 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

2 hari lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

2 hari lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

2 hari lalu

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Gustavo Petro, Presiden Kolombia ini menyatakan sikap negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena genosida di Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

2 hari lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya