Pelapor Khusus PBB: Lebih Banyak Anak Tewas di Gaza daripada Konflik Global dalam 4 Tahun

Reporter

Tempo.co

Kamis, 14 Maret 2024 17:16 WIB

Anak Palestina Palestina Yazan Al-Kafarna, yang menderita kelumpuhan otak dan kekurangan gizi, terbaring di tempat tidur di pusat kesehatan Al-Awda di tengah kelaparan yang meluas, ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah di Jalur Gaza selatan 2 Maret 2024. REUTERS/Yasser Qudih

TEMPO.CO, Jakarta - Hanya dalam kurun lima bulan, Israel telah membunuh lebih banyak anak-anak Palestina di Gaza dibandingkan dengan jumlah total anak yang tewas karena konflik di seluruh dunia pada empat tahun terakhir, demikian laporan Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu.

Laporan ini disampaikan Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki Israel. Ia mengecam krisis yang sedang berlangsung di Gaza, dan menggambarkannya sebagai proses sistematis yang sama saja dengan genosida.

Laporan Albanese itu menggarisbawahi kenyataan mengerikan yang dihadapi anak-anak Palestina di bawah pendudukan Israel, dan menyoroti dampak buruk konflik tersebut.

"Menghancurkan suatu populasi dari akarnya. Genosida adalah proses, bukan sebuah tindakan, dan apa yang terjadi di Gaza adalah suatu tragedi yang sudah diramalkan. Lihat laporan saya tentang perlakuan terhadap anak-anak Palestina di bawah pendudukan Israel," tulis Albanese di media sosial X.

Dalam unggahannya, Albanese memperlihatkan jumlah anak yang tewas karena serangan Israel di Gaza dari periode Oktober 2023 sampai Februari 2024 mencapai 12.300 jiwa, sedangkan konflik dunia sejak 2019 menewaskan 12.193 anak.

Advertising
Advertising

"Ini setara empat kali korban pembantaian di SD Sandy Hook Amerika Serikat dalam sehari. Kalikan 150 hari lebih. Dengan senjata yang dibuat oleh Amerika Serikat," Albanese menambahkan.

Laporan tersebut merinci serangan tanpa henti terhadap penduduk sipil Gaza, khususnya anak-anak, yang merupakan pihak paling terkena dampak kekerasan tersebut.

Temuan Albanese memberikan gambaran yang meresahkan mengenai penargetan sistematis, pengeboman tanpa pandang bulu, dan penghancuran infrastruktur penting, menyebabkan banyak keluarga mengungsi dan komunitas menjadi hancur, demikian dilansir Anadolu.

Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan roket besar-besaran ke Israel dari Gaza dan menerobos perbatasan. Serangan itu menewaskan 1.140 orang dan Hamas menyandera 240 orang lainnya.

Israel lalu membalas dengan serangan habis-habisan, memblokade penuh Gaza, melancarkan serangan darat di dalam wilayah kantong Palestina itu untuk "menumpas pejuang Hamas dan membebaskan sandera".

Sedikitnya 31.100 orang telah tewas di Jalur Gaza dan lebih dari 73.000 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan bahan pokok.

Pada 24 November, Qatar memediasi perundingan antara Israel dan Hamas untuk pertukaran tahanan dengan sandera dan gencatan senjata, yang memungkinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza. Gencatan itu diperpanjang beberapa kali dan berakhir pada 1 Desember.

Lebih dari 100 orang diyakini masih disandera oleh Hamas di Gaza.

Putusan sela Mahkamah Internasional (ICJ) pada 26 Januari memerintahkan Israel untuk menghentikan aksi genosida dan mengambil tindakan yang dapat menjamin bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

Pilihan Editor: UNICEF: Jalur Gaza Tempat Paling Berbahaya di Dunia bagi Anak-anak

ANADOLU

Berita terkait

Shin Bet Selidiki Kegagalan Keamanannya dalam Serangan 7 Oktober: Seharusnya Bisa Dicegah

1 menit lalu

Shin Bet Selidiki Kegagalan Keamanannya dalam Serangan 7 Oktober: Seharusnya Bisa Dicegah

Kepala Shin Bet Ronan Bar mengakui Shin Bet gagal memberikan payung keamanan kebanggaannya bagi Israel dalam serangan 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai di Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Kota Gaza

46 menit lalu

Ketua Partai di Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Kota Gaza

Anggota politbiro Front Demokratik Palestina untuk Pembebasan Palestina (DFLP) dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di Kota Gaza.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

1 jam lalu

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

Korea Utara pada Ahad mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan "hak dan keistimewaan" kepada Palestina

Baca Selengkapnya

Jelang 76 Tahun Nakba, Palestina Rilis Laporan Kekejaman Israel

1 jam lalu

Jelang 76 Tahun Nakba, Palestina Rilis Laporan Kekejaman Israel

Jelang 76 tahun Nakba, Palestina merilis laporan mengenai kematian, penahanan, dan pembangunan permukiman ilegal yang dilakukakukan Israel

Baca Selengkapnya

Korban Kerusuhan Masih Alami Trauma, Berikut Penjelasan Trauma Korban Kerusuhan

1 jam lalu

Korban Kerusuhan Masih Alami Trauma, Berikut Penjelasan Trauma Korban Kerusuhan

Bagi yang mereka yang sebelumnya pernah mengalami trauma seperti kehilangan atau hadir saat kekerasan terjadi, tentu akan menghasilkan reaksi intens.

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

2 jam lalu

Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Ada sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota PBB, termasuk Indonesia. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

Giliaran Mesir yang akan Laporkan Israel ke ICJ atas Tuduhan Genosida

2 jam lalu

Giliaran Mesir yang akan Laporkan Israel ke ICJ atas Tuduhan Genosida

Mesir mengikuti langkah Afrika Selatan yang akan melaporkan Israel ke ICJ atas tuduhan melakukan genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Berkali-kali Konflik dengan Israel, Berapa Jumlah Orang Palestina Saat Ini?

3 jam lalu

Berkali-kali Konflik dengan Israel, Berapa Jumlah Orang Palestina Saat Ini?

Menurut Biro Statistik Palestina, jumlah orang Palestina di wilayah pendudukan dan di luar negeri meningkat sepuluh kali lipat sejak Nakba 1948.

Baca Selengkapnya

Viral Wanita Tewas di Tangan Gangster di Cikarang Bekasi, Polisi Berikan Penjelasan

3 jam lalu

Viral Wanita Tewas di Tangan Gangster di Cikarang Bekasi, Polisi Berikan Penjelasan

Sebuah video viral di media sosial menarasikan seorang wanita tewas bersimbah darah di Bekasi akibat dianiaya sekelompok gangster. Begini kata polisi.

Baca Selengkapnya

Bertahan selama Perang Gaza, Yahya Sinwar Menjadi Simbol Kegagalan Israel

6 jam lalu

Bertahan selama Perang Gaza, Yahya Sinwar Menjadi Simbol Kegagalan Israel

Menurut lawan dan musuhnya, Yahya Sinwar telah muncul tidak hanya sebagai pemimpin yang berkemauan keras, namun juga sebagai negosiator yang cerdik.

Baca Selengkapnya