Jajak Pendapat: Warga Israel Lebih Memilih Donald Trump daripada Joe Biden

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 14 Maret 2024 08:00 WIB

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 44 persen warga Israel lebih memilih mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk kembali ke Gedung Putih, dibandingkan 30 persen yang memilih Presiden Joe Biden, menurut jajak pendapat yang diterbitkan oleh Channel 12 pada Selasa malam, 12 Maret 2024.

Sementara, 26 persen lainnya mengatakan mereka tidak tahu memilih siapa di antara Trump dan Biden.

Jajak pendapat tersebut dilakukan pada Selasa dan mencakup tanggapan dari 504 orang yang mewakili sampel seluruh warga Israel berusia 18 tahun ke atas, dengan kesalahan pengambilan sampel maksimum sebesar 4,4 poin persentase.

Biden dan Trump menjadi kandidat presiden terdepan dari masing-masing partai mereka, Demokrat dan Republik, untuk pemilihan presiden Amerika Serikat pada 5 November 2024 mendatang. Sebelumnya, mereka sempat bersaing di Pilpres AS 2020.

Terakhir kali dua kandidat presiden berduel ulang terjadi pada 1956 silam, ketika Presiden Partai Republik Dwight Eisenhower mengalahkan mantan Gubernur Illinois Adlai Stevenson dari Partai Demokrat, untuk kedua kalinya.

Tahun ini, para pemilih Amerika tidak terlalu antusias untuk mengulangi pemilu tahun 2020. Jajak pendapat Reuters/Ipsos menunjukkan bahwa Biden dan Trump tidak populer di kalangan mayoritas pemilih.

Kembali ke jajak pendapat Channel 12, gejolak politik di Israel juga menjadi fokus selain dari lanskap politik Amerika Serikat.

Ketika ditanya siapa yang mereka pilih sebagai perdana menteri Israel berikutnya, 41 persen responden mengatakan mereka lebih memilih Benny Gantz dan 29 persen lebih memilih Benjamin Netanyahu. Sebanyak 23 persen mengatakan tidak ada satupun kandidat yang cocok untuk posisi tersebut, dan 7 persen mengatakan tidak tahu siapa yang mereka sukai.

Mengenai waktu pemilu Israel berikutnya, 64 persen masyarakat beranggapan negara tersebut harus mengadakan pemilu lebih awal alih-alih menunggu sampai akhir masa jabatan pemerintahan saat ini, yang jatuh pada tahun 2026.

Ketika ditanya tentang perang Israel melawan Hamas, 49 persen responden mengatakan mereka percaya Israel harus segera membentuk Komisi Penyelidikan Negara mengenai peristiwa-peristiwa seputar pembantaian 7 Oktober 2023, sementara 43 persen percaya komisi tersebut harus dibentuk setelah perang berakhir.

Dua persen responden yang percaya bahwa komisi seperti itu tidak diperlukan, sementara enam persen mengatakan mereka tidak yakin.

TIMES OF ISRAEL | REUTERS

Pilihan Editor: Usai Kontroversi Ukraina, Paus Fransiskus Kecam Kegilaan Perang

Berita terkait

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

1 hari lalu

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

Jika Trump jadi dipenjara, Amerika bisa jadi akan menghadapi momen yang belum pernah terjadi: Seorang mantan presiden AS berada di balik jeruji besi.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

1 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

4 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

4 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

5 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

5 hari lalu

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

Protes pro-Palestina yang menuntut gencatan senjata di Gaza dan divestasi perusahaan-perusahaan terkait Israel menyebar ke seluruh universitas AS.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

5 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya