Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

Reporter

Tempo.co

Selasa, 12 Maret 2024 17:30 WIB

Rifaat al-Assad. YouTube

TEMPO.CO, Jakarta - Rifaat Al Assad, paman presiden Suriah Bashar Al Assad, akan diadili di Swiss atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, kata jaksa agung Swiss pada Selasa 12 Maret 2024.

“Dia didakwa memerintahkan pembunuhan, tindakan penyiksaan, perlakuan kejam dan penahanan ilegal di Suriah pada Februari 1982, selama konflik antara Angkatan Bersenjata Suriah dan oposisi Islam,” kata Kantor Kejaksaan Agung Swiss dalam sebuah pernyataan.

Pengadilan Swiss pada 2022 mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional terhadap pria yang kini berusia 86 tahun itu atas kejahatan perang yang diduga dilakukan pada 1980-an, menurut keputusan yang diterbitkan pada akhir Agustus 2023.

Keputusan tersebut dikeluarkan setahun setelah Pengadilan Kriminal Federal Swiss memerintahkan Departemen Kehakiman dan Polisi Federal (FDJP) untuk mengeluarkan surat perintah tersebut.

Kantor Kejaksaan Agung Swiss telah meminta agar keputusan tersebut dirahasiakan karena khawatir Rifaat Assad akan mengambil tindakan untuk menghindari penangkapan, lapor kantor berita Keystone-ATS.

Advertising
Advertising

Kantor Kejaksaan Agung pada 2021 telah meminta penerbitan surat perintah penangkapan internasional terhadap Rifaat. Namun Kementerian Kehakiman menolak keras, dengan alasan Swiss tidak memiliki yurisdiksi untuk mengejarnya.

Pada saat itu, pernyataan tersebut menunjukkan bahwa ia bukan warga negara Swiss atau tinggal di negara tersebut, dan tidak ada warga negara Swiss yang menjadi korban pembantaian 1982 di Kota Hama, Suriah, yang menjadi pusat tuduhan tersebut.

Namun pengadilan tidak sependapat dengan penafsiran tersebut, dan menyoroti bahwa Rifaat Assad menginap di sebuah hotel di Jenewa ketika jaksa Swiss pertama kali melakukan penyelidikan terhadapnya pada 2013.

Sementara itu, surat perintah tersebut kemungkinan besar tidak akan diindahkan: Adik laki-laki mantan presiden Suriah Hafez Assad kembali ke Suriah pada 2021, setelah 37 tahun di pengasingan.

Pengaduan terhadap Rifaat Assad pertama kali diajukan satu dekade lalu oleh TRIAL International, sebuah kelompok hak asasi manusia yang bekerja dengan para korban dan mendorong Swiss untuk mengadili tersangka penjahat internasional.

TRIAL mengatakan bahwa sebagian besar bukti yang dikumpulkan untuk memberatkannya berkaitan dengan perannya dalam menekan pemberontakan Hama pada 1982, yang diperkirakan menewaskan ribuan orang.

Dia saat itu menjabat sebagai komandan Pasukan Pertahanan Suriah, yang dituduh melakukan “eksekusi, penghilangan paksa, pemerkosaan dan penyiksaan dalam skala yang tidak terbayangkan,” menurut TRIAL, mengutip perkiraan bahwa sebanyak 40.000 orang terbunuh dalam rentang waktu tiga minggu.

Pilihan Editor: Setelah Presiden Assad Jadi Buron Prancis, Mahkamah Internasional Hukum Suriah dalam Kasus Penyiksaan

AL ARABIYA | TIMES OF ISRAEL

Berita terkait

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

2 hari lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

2 hari lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

2 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

5 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

6 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

6 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

9 hari lalu

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

Bobby Nasution kembali menuai kontroversi setelah melantik pamannya menjadi Sekda Kota Medan. Ini deretan kontroversinya.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

9 hari lalu

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

Jaksa dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dilaporkan telah mewawancarai staf dari dua rumah sakit terbesar di Gaza

Baca Selengkapnya

Isu Surat Penahanan ICC Bikin Israel Cemas, Berikut Fakta-fakta tentang Mahkamah Tersebut

9 hari lalu

Isu Surat Penahanan ICC Bikin Israel Cemas, Berikut Fakta-fakta tentang Mahkamah Tersebut

ICC didirikan untuk mengadili kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida dan kejahatan agresi.

Baca Selengkapnya

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

9 hari lalu

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.

Baca Selengkapnya