Vladimir Putin Berulang Kali Ingin Selesaikan Masalah dengan Ukraina Lewat Negosiasi

Selasa, 12 Maret 2024 10:30 WIB

Vladimir Putin. Sputnik/Gavriil Grigorov/Kremlin via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan Presiden Rusia Vladimir Putin telah berulang kali berbicara tentang kesiapan Rusia melakukan pembicaraan mengenai Ukraina. Moskow pun terbuka untuk berdialog menyelesaikan perang Ukraina.

Ucapan Peskov itu untuk merespon pernyataan yang dilontarkan Paus Fransiskus dari Vatikan pada akhir pekan lalu.



“Anda tahu, Putin telah berulang kali menyatakan kesiapan dan keterbukaan kami untuk menyelesaikan masalah kami melalui negosiasi, dan ini adalah jalan yang lebih diinginkan,” kata Peskov.



Sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Swiss RSI yang tayang pada Sabtu lalu, Paus Fransiskus mengatakan Ukraina harus melakukan negosiasi untuk mengakhiri perang dengan Rusia. Sebab ketika keadaan memburuk bagi salah satu pihak dalam sebuah konflik, maka pihak itu harus menunjukkan keberanian mengibarkan bendera putih dan bernegosiasi.

Advertising
Advertising


Berdasarkan pemahamannya, kata Peskov, ada konteks yang lebih luas dalam pernyataan Paus, tetapi dia secara umum mendukung negosiasi. Menurutnya, komentar Paus dan Rusia sayangnya ditanggapi dengan penyangkalan keras oleh Ukraina.



Ukraina mengecam komentar Paus Fransiskus. Tanpa merujuk langsung kepada paus asal Argentina itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato rutinnya menyebutkan bahwa ada tokoh-tokoh agama yang membantu di Ukraina.

“Mereka mendukung kami dengan doa, diskusi, dan perbuatan. Tidak sejauh 2.500 km, di suatu tempat, melakukan mediasi virtual antara seseorang yang ingin hidup dan seseorang yang ingin menghancurkanmu,” kata Zelensky, yang tampak menyinggung Paus Fransiskus ketika menyebut adanya “mediasi virtual”.



Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba juga buka suara soal hal itu. Dia mendefinisikan pihak yang terkuat sebagai pihak yang berpihak pada kebaikan daripada berusaha menempatkan mereka pada pijakan yang sama dan menyebutnya sebagai ‘negosiasi’.



“Bendera kami berwarna kuning dan biru. Ini adalah bendera tempat kami hidup, mati, dan menang. Kami tidak akan pernah mengibarkan bendera lain,” tambahnya.


Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan kepada kantor berita Italia ANSA pada Minggu, 10 Maret 2024, dia melihat pernyataan Paus Fransiskus sebagai seruan kepada negara-negara Barat untuk mengesampingkan ambisinya dan mengakui mereka salah mengenai konflik di Ukraina.



ANADOLU

Pilihan editor: 2 Ribu Tenaga Kesehatan di Gaza Jalani Ramadan Tanpa Sahur dan Buka Puasa

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 jam lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

4 jam lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

14 jam lalu

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

Perdana Menteri Qatar mengatakan negaranya akan terus melakukan mediasi antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

1 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

2 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

2 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

4 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

5 hari lalu

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

Warga negara Rusia agar mempertimbangkan rencana melancong ke Meksiko setelah otoritas di sana menolak lebih banyak pelancong Rusia

Baca Selengkapnya

Profil Kremlin Moskow Tempat Vladimir Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia Periode Kelima

5 hari lalu

Profil Kremlin Moskow Tempat Vladimir Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia Periode Kelima

Vladimir Putin dilantik sebagai Presiden Rusia periode kelima dalam upacara di Kremlin, Moscow pada Selasa, 7 Mei 2024. Ini profil Istana Kremlin.

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

6 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya