Meski Dibangun 1.000 Tentara AS, Pentagon: Pelabuhan Gaza Baru Siap Setelah 60 Hari

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 9 Maret 2024 19:30 WIB

Sebuah truk mengangkut ribuan paket bantuan kemanusiaan dari Amerika Serikat untuk Gaza, di sebuah lokasi yang dirahasiakan di Asia Barat Daya, 1 Maret 2024. Presiden AS Joe Biden menyebut akan ada bantuan lebih besar yang kemungkinan akan didistribusikan ke Gaza lewat jalur laut. U.S. Air Force/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon menyatakan rencana Presiden Joe Biden untuk membangun pelabuhan terapung militer untuk mempercepat bantuan ke Gaza memerlukan waktu hingga 60 hari. Kurun waktu ini diperlukan meski melibatkan lebih dari 1.000 tentara Amerika, kata Pentagon pada Jumat.

Pentagon memberikan garis waktunya sehari setelah Biden mengumumkan inisiatif tersebut dalam pidato kenegaraannya. Biden berusaha meredakan kemarahan pendukung Partai Demokrat atas dukungannya yang kuat terhadap serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober yang telah menewaskan hampir 31.000 warga Palestina, mayoritas anak-anak dan perempuan hingga Sabtu 9 Maret 2024.

Mayor Jenderal Angkatan Udara Patrick Ryder, juru bicara utama Pentagon, menggambarkan perencanaan sistem pelabuhan tersebut masih dalam tahap awal, dan perintah penempatan baru mulai diberikan kepada pasukan yang akan menuju ke Timur Tengah.

Pentagon mengatakan pihaknya juga belum menentukan secara pasti bagaimana lokasi pendaratan sistem pelabuhan terapung itu akan diamankan dari segala ancaman dan mengatakan pihaknya sedang berdiskusi dengan mitra termasuk Israel.

Ketika ditanya apakah Pentagon mengantisipasi sistem pelabuhan itu akan menjadi sasaran kelompok militan Palestina Hamas, yang oleh AS disebut sebagai organisasi teroris, Ryder berkata: “Itu tentu saja sebuah risiko.”

Advertising
Advertising

“Tetapi jika Hamas benar-benar peduli terhadap rakyat Palestina, sekali lagi, kita berharap misi internasional untuk menyalurkan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan ini dapat terlaksana tanpa hambatan,” kata Ryder.

Namun, sebagai tanda bahwa keamanan menjadi perhatian, Ryder mengatakan tidak ada pasukan AS yang akan memasuki Gaza, bahkan untuk sementara, untuk menyelesaikan pembangunan pelabuhan.

Sistem pelabuhan AS yang direncanakan untuk Gaza melibatkan dua komponen terpisah, yang pertama adalah pembangunan tongkang terapung lepas pantai yang dapat menerima pengiriman bantuan.

Militer AS kemudian akan memindahkan bantuan dari sana ke jalan lintas terapung sepanjang 550 meter yang berlabuh di pantai.

Setelah beroperasi, sistem pelabuhan akan memungkinkan pengiriman sekitar 2 juta makanan ke warga Gaza setiap hari, kata Ryder.

Sebagai perbandingan, militer AS telah mengirimkan total sekitar 124.000 makanan selama empat kali pengiriman udara dalam seminggu terakhir. Pengiriman udara terbaru pada Jumat mengirimkan sekitar 11.500 makanan, kata militer AS.

PBB telah memperingatkan bahwa kelaparan yang meluas di Jalur Gaza “hampir tidak dapat dihindari” jika tidak ada tindakan segera. Kesimpulan resmi bahwa kelaparan telah melanda wilayah pesisir berpenduduk 2,3 juta orang itu mungkin akan terjadi minggu depan.

PBB mengatakan bahwa ketika kelaparan diumumkan, maka sudah terlambat untuk membantu banyak orang.

“Anak-anak di Gaza tidak sabar untuk makan. Mereka sudah sekarat karena kekurangan gizi dan menyelamatkan nyawa mereka hanya dalam hitungan jam atau hari – bukan minggu,” kata Jason Lee dari Save the Children.

Beberapa anggota parlemen AS dan organisasi bantuan mengatakan sistem dermaga terapung menutupi masalah yang lebih besar: kegagalan pemerintah Israel untuk mengizinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza melalui jalur darat, yang merupakan pilihan tercepat dan paling efisien.

“Ini bukan masalah logistik; ini masalah politik,” kata Avril Benoît, direktur eksekutif Médecins Sans Frontières (Dokter Lintas Batas) di Amerika Serikat.

“Daripada mengandalkan militer AS untuk mencari solusi, AS harus mendesak akses kemanusiaan segera dengan menggunakan jalan dan titik masuk yang sudah ada.”

<!--more-->

KRITIK DARI REPUBLIK

Ketika ditanya tentang laporan media sosial pada hari Kamis bahwa beberapa bantuan AS yang dijatuhkan dari udara telah menewaskan banyak orang saat mendarat, Ryder mengatakan AS yakin tidak ada bantuan yang dijatuhkan dari udara yang mengakibatkan korban jiwa.

Dia mencatat bahwa laporan korban jiwa pada Kamis muncul lima menit sebelum pengiriman bantuan via udara pada Kamis terjadi.

Meski banyak sekutu Biden dari Partai Demokrat memuji bantuan tersebut, beberapa anggota parlemen dari Partai Republik mengkritiknya.

“Membangun pelabuhan di Gaza berarti membangun pelabuhan untuk Hamas,” tulis Senator Republik Marco Rubio di X.

Kepala bantuan PBB Martin Griffiths pada Jumat menggambarkan peran PBB dalam rencana AS “saat ini terbatas.”

Dia mengatakan bahwa dia dihubungi oleh misi AS untuk PBB pada Kamis untuk mengatakan bahwa Washington akan bekerja sama dengan PBB. Para pejabat PBB di wilayah tersebut pada Jumat telah berbicara dengan Amerika Serikat, termasuk Komando Pusat militer AS.

"Ini adalah awal dari sebuah pembicaraan... akan sulit untuk menyelesaikan masalah ini dengan cepat," kata Griffiths kepada wartawan, Jumat. “Tetapi kami membutuhkan bantuan dari mana pun kami bisa mendapatkannya.”

“Yang kami perlukan di Gaza tentu saja adalah gencatan senjata segera, namun kami juga memerlukan jalur darat. Akses darat adalah akses utama kami, di situlah skalanya,” kata Griffiths.

Pilihan Editor: Biden Akan Bangun Pelabuhan untuk Atasi Kelaparan Gaza, Efektifkah Rencana Itu?

REUTERS

Berita terkait

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

11 menit lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

38 menit lalu

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Sebelumnya sejumlah negara melakukan hal serupa.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

1 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

2 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

6 jam lalu

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

7 jam lalu

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

TikToker asal Depok diancam dipenjarakan akibat video memberi makan bocah yang kelaparan di Desa Rawa Panjang, Kabupaten Bogor viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

7 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

14 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

22 jam lalu

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

Yang mencuat di KTT OKI di Gambia, mulai dari seruan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi soal Palestina dan negara islam lainnya

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

22 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya