WHO dan UNICEF Catat Angka Malnutrisi Anak di Gaza Utara di Level Ekstrem

Selasa, 5 Maret 2024 20:45 WIB

Anak Palestina Palestina Yazan Al-Kafarna, yang menderita kelumpuhan otak dan kekurangan gizi, terbaring di tempat tidur di pusat kesehatan Al-Awda di tengah kelaparan yang meluas, ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah di Jalur Gaza selatan 2 Maret 2024. REUTERS/Yasser Qudih

TEMPO.CO, Jakarta - Badan-badan kemanusiaan PBB memperingatkan pada Selasa, 5 Maret 2024, angka malnutrisi anak di Gaza utara mencapai level ekstrem dan tiga kali lebih tinggi dibandingkan di wilayah selatan, di mana bantuan kemanusiaan lebih banyak.



Richard Peeperkorn selaku perwakilan WHO untuk wilayah Gaza dan Tepi Barat mengatakan tiga dari enam anak di bawah usia dua tahun mengalami kekurangan gizi akut di Gaza utara. Peeperkorn mengungkap data tersebut dicatat pada Januari 2024. “Jadi situasinya mungkin lebih parah hari ini,” ujarnya.



Juru bicara UNICEF James Elder mengatakan malnutrisi anak di bawah usia lima tahun di Gaza utara mencapai angka tiga kali lebih tinggi dibandingkan di Rafah, wilayah selatan. Sebab akses bantuan kemanusiaan ke Gaza utara telah dibatasi sejak perang Israel di wilayah kantong tersebut yang dimulai pada 7 Oktober 2023.


Dia menilai hal ini menunjukkan ketika bantuan sekecil apa pun dapat masuk, hal itu akan membawa perubahan yang dapat menyelamatkan nyawa. Menurut catatan Kementerian Kesehatan Gaza pada Minggu, 3 Maret 2024, setidaknya 15 anak meninggal dalam beberapa hari ke belakang akibat malnutrisi dan dehidrasi di Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara.



Selain kelaparan, warga Palestina juga menghadapi risiko penyakit menular, dengan sekitar 220 ribu anak jatuh sakit selama beberapa pekan teraklhir. Angka tersebut berarti sembilan dari 10 anak-anak di bawah usia lima tahun.

Advertising
Advertising


“Hal ini menjadi spiral yang sangat kita takuti: penyakit menular, kekurangan makanan, kekurangan air bersih dan pengeboman yang terus berlanjut dan masih ada diskusi mengenai serangan terhadap Rafah, yang merupakan kota anak-anak,” kata Elder kepada wartawan di Jenewa, Swiss.



Ucapan Elder itu mengacu pada rencana Israel memusnahkan Hamas yang diklaim bersembunyi di sana. Dengan alasan itu, Israel pada bulan lalu mengintensifkan pembombardiran di Rafah, yang diperkirakan menampung sekitar 1,5 juta orang pengungsi internal. Sebagian besar dari mereka meninggalkan rumah mereka di wilayah utara untuk menghindari serangan militer Israel.



Menurut catatan Elder, Rafah menjadi tempat berlindung bagi sekitar tiga perempat juta anak di Gaza. Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB mengatakan seperempat populasi Gaza atau sekitar 576 ribu orang – berada satu langkah menuju kelaparan setelah hampir lima bulan setelah serangan Israel di Gaza dimulai.


REUTERS

Pilihan editor: PM Singapura Bela Kesepakatan Eksklusif soal Konser Taylor Swift di Asia Tenggara

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

1 jam lalu

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

Otoritas di Palestina menyebut lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

4 jam lalu

Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

AS menghentikan pengiriman senjata ke Israel. Joe Biden mengakui bom AS digunakan untuk menyerang rakyat Rafah.

Baca Selengkapnya

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

1 hari lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

1 hari lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UGM Kembangkan Alat Skrining Pencegahan Malnutrisi Pasien di Rumah Sakit

1 hari lalu

Guru Besar UGM Kembangkan Alat Skrining Pencegahan Malnutrisi Pasien di Rumah Sakit

Guru Besar UGM, Profesor Susetyowati, mengembangkan sistem skrining untuk mencegah malnutrisi pasien dalam perawatan. Skrining hanya butuh 5 menit.

Baca Selengkapnya

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

1 hari lalu

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

2 hari lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

2 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

2 hari lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

2 hari lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya