Tim PBB Akui Kemungkinan Pemerkosaan oleh Hamas Selama Serangan ke Israel

Reporter

Tempo.co

Selasa, 5 Maret 2024 09:00 WIB

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah di selatan Jalur Gaza 27 Februari 2024. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah tim ahli Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB mengakui adanya kemungkinan pemerkosaan di beberapa lokasi selama serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2024. Tim dipimpin utusan khusus PBB untuk kekerasan seksual dalam konflik Pramila Patten.

Mereka mengunjungi Israel pada 29 Januari hingga 14 Februari 2024 untuk menngumpulkan menganalisis dan memverifikasi informasi tentang kekerasan seksual yang terkait dengan serangan 7 Oktober.

“Informasi tidak langsung yang dapat dipercaya, yang mungkin merupakan indikasi beberapa bentuk kekerasan seksual, termasuk mutilasi alat kelamin, penyiksaan seksual, atau perlakuan kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat, juga dikumpulkan,” demikian isi laporan PBB setebal 24 halaman yang dipublikasi pada Senin, 4 Maret 2024.

“Tim misi menemukan informasi yang jelas dan meyakinkan bahwa beberapa sandera yang dibawa ke Gaza telah menjadi sasaran berbagai bentuk kekerasan seksual terkait konflik dan memiliki alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa kekerasan tersebut mungkin sedang berlangsung,” kata laporan PBB.

Tim tersebut mengatakan bahwa diperlukan penyelidikan menyeluruh untuk menentukan besaran keseluruhan, ruang lingkup dan penyebab spesifik kekerasan seksual tersebut.

Advertising
Advertising

Tim PBB mengatakan mereka juga menerima informasi dari sumber-sumber lembaga dan masyarakat sipil serta wawancara langsung, tentang kekerasan seksual terhadap laki-laki dan perempuan Palestina di tempat penahanan, selama penggerebekan rumah dan di pos pemeriksaan setelah 7 Oktober. Pusat penahanan berada di Israel.

Tim PBB mengatakan pihaknya mengajukan tuduhan tersebut kepada Kementerian Kehakiman dan Advokat Jenderal Militer Israel. Namun Israel mengatakan tidak ada pengaduan kekerasan seksual yang dilakukan oleh anggota Pasukan Pertahanan Israel.

Israel bersikap kritis terhadap tanggapan PBB terhadap serangan 7 Oktober. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada akhir tahun lalu mengatakan bahwa kekerasan seksual yang dilakukan pada 7 Oktober harus diselidiki dan dituntut dengan penuh semangat. “Kekerasan berbasis gender harus dikutuk. Kapan saja, di mana saja,” ujar Guterres.

“PBB mengaku peduli terhadap perempuan, namun saat ini perempuan Israel diperkosa dan dianiaya oleh teroris Hamas. Di mana suara PBB? Di mana suara Anda?” ujar Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan mengatakan kepada Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 orang sebelumnya. “Hamas harus menghadapi tekanan yang tak henti-hentinya untuk mengakhiri kekerasan seksual mereka dan segera membebaskan semua sandera,” katanya.

Kelompok militan Palestina Hamas telah berulang kali menolak tuduhan kekerasan seksual itu. Pejuang Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 253 orang, menurut penghitungan Israel. Pembalasan Israel terhadap Hamas di Jalur Gaza telah menewaskan sekitar 30.000 warga Palestina, kata otoritas kesehatan di daerah kantong yang dikelola Hamas.

REUTERS

Pilihan editor: Gara-gara Percakapan Telepon Bocor, Jerman dan Rusia Saling Tuduh

Berita terkait

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

5 jam lalu

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

Amerika Serikat telah menangguhkan pengiriman senjata ke Israel, termasuk bom-bom berat yang digunakan oleh sekutu AS tersebut di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

6 jam lalu

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

Setelah puluhan kampus di Amerika, kini sivitas akademika Universitas Andalas (Unand) gelar aksi bela Palestina dengan tema Unand Student For Justice.

Baca Selengkapnya

AS Tangguhkan Pengiriman JDAM ke Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahan Bom Ini?

7 jam lalu

AS Tangguhkan Pengiriman JDAM ke Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahan Bom Ini?

AS untuk pertama kalinya secara terbuka berjanji untuk menangguhkan pengiriman JDAM ke Israel sebagai tanggapan invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

20 jam lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

21 jam lalu

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Sebelumnya sejumlah negara melakukan hal serupa.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

22 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

23 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

1 hari lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

1 hari lalu

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya