Recep Tayyip Erdogan Siap Mediasi Rusia dan Ukraina

Reporter

Tempo.co

Kamis, 29 Februari 2024 18:30 WIB

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengecam pernyataan Penasehat Keamanan AS, John Bolton, agar negaranya melindungi pasukan milisi Kurdi YPG pasca penarikan pasukan AS dari Kota Manbij, Suriah. Reuters.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Rabu, 28 Februari 2024, mengutarakan kesiapan Turki menjadi mediator atau penengah antara Rusia dan Ukraina. Ucapan itu disampaikan menjelang kunjungan kerja Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov ke Turki dan Forum Diplomasi Antalya pada pekan ini.

"Perang Ukraina sekarang masuk tahun ketiga. Diplomasi dan dialog harus diberikan peluang yang adil dan resolusi yang panjang. Untuk mencapai tujuan ini, harus dimanfaatkan kanal-kanal diplomasi pada level tertinggi dari setiap kemungkinan demi kepentingan yang lebih besar," kata Erdogan.

Presiden Zelensky telah melakukan pendekatan ke negara-negara Balkan agar mau memulai produksi bersama senjata. Ukraina saat ini tertarik pada produksi bersama karena sekarang sedang mengalami sejumlah masalah dengan suplai amunisi yang memperburuk situasi di medan tempur.

Advertising
Advertising

Erdogan mengatakan upaya untuk mempersatukan Rusia dan Ukraina tidak cukup. Usaha dialog untuk mewujudkan dialog pun, belum terwujud. Dia menegaskan dukungan Turki terhadap kemerdekaan, kedaulatan, keamanan dan integritas teritorial Ukraina adalah pendukung bagi formula perdamaian yang termaktub dalam 10 prinsip Zelenski.

Moskow sudah berulang kali berkeras siap menyelesaikan permusuhan lewat jalur negosiasi. Negeri Beruang Merah itu pun menyalahkan kurangnya terobosan diplomasi dalam di Kiev.

Sebelumnya, Rusia mengesampingkan 10 prinsip formula perdamaian yang disorongkan Zelensly dengan menyebutnya ultimatum absurb karena menuliskan kalimat non-nogotiable pada seluruh teritorial Ukraina serta penarikan seluruh pasukan Rusia tanpa syarat.

Turki memainkan sebuah peran penting dalam menjadi mediator pertukaran tahanan antara Rusia dan Ukraina. Turki juga pernah menjadi tuan rumah pembicaraan antara Moskow dan Kiev pada musim panas 2022. Menurut Moskow, kedua belah pihak semakin dekat pada upaya mengunci kesepakatan, namun pembicaraan mereka disabotase Perdana Menteri Inggris Boris Johnson saat itu, yang menasehati Kiev agar melanjutkan peperangan.

Sumber : RT.com

Pilihan editor: Dino Patti Djalal Dapat Penghargaan dari Presiden Ukraina

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

12 jam lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Polda Riau Panggil Mahasiswa Universitas Riau yang Dilaporkan Rektor Unri untuk Mediasi Senin Depan

18 jam lalu

Polda Riau Panggil Mahasiswa Universitas Riau yang Dilaporkan Rektor Unri untuk Mediasi Senin Depan

Perkembangan kasus pelaporan Rektor Unri untuk mahasiswa yang melakukan kritik soal UKT. Polda Riau panggil untuk mediasi, Senin depan.

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

2 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

3 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

3 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

4 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

4 hari lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

4 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

5 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

5 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya