Amerika Serikat Ingin Tempuh Jalur Diplomasi dalam Konflik Hizbullah dan Israel

Rabu, 28 Februari 2024 14:30 WIB

Anggota Hizbullah mengambil bagian dalam latihan militer selama tur media yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Perlawanan dan Pembebasan, di Aaramta, Lebanon 21 Mei 2023. REUTERS/Aziz Taher/File Foto

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat tidak ingin melihat konflik meningkat antara Israel dan Hizbullah di Israel utara. Washington meyakinkan akan terus mengupayakan penyelesaian diplomatis atas konflik tersebut. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Matthew Miller mengatakan Israel telah meyakinkan Washington kalau mereka ingin menempuh jalur diplomasi.



“Kami tidak ingin melihat kedua belah pihak meningkatkan konflik di wilayah utara, dan faktanya, kami akan terus mengupayakan penyelesaian diplomatis atas konflik tersebut,” kata Miller saat menjawab pertanyaan wartawan di konferensi pers pada Selasa, 27 Februari 2024.



Komentar Miller itu muncul setelah Hizbullah mengklaim telah meluncurkan serangkaian roket ke pangkalan pengawas udara Israel pada Selasa, 27 Februari 2024, sebagai balasan atas serangan militer Israel ke wilayah Lebanon. Sejauh ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa akibat serangan roket tersebut.



Kelompok Lebanon tersebut hampir setiap hari melakukan baku tembak dengan Israel di perbatasan selatan Lebanon sejak 8 Oktober 2023, atau sehari setelah Hamas menyerbu Israel selatan. Serangan Hamas saat itu menewaskan 1.139 orang di Israel dan memicu serangan besar-besaran militer Israel di Jalur Gaza. Serangan Israel ke Gaza masih berlangsung sampai berita ini diturunkan, dan telah memasuki waktu lebih dari empat bulan. Pasukan Israel telah menewaskan hampir 30 ribu orang dan membuat lebih dari 70 ribu lainnya luka-luka di Gaza sejak 7 Oktober 2023.



Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pada Minggu, 25 Februari 2024, Israel berencana meningkatkan serangan terhadap Hizbullah jika terjadi gencatan senjata di Gaza “sampai Hizbullah ditarik sepenuhnya” dari perbatasan.

Advertising
Advertising



“Meskipun kami melihat komentar Menteri Pertahanan, kami juga mencatat berulang kali Menteri Pertahanan dan pejabat pemerintah Israel lainnya, termasuk Perdana Menteri, telah mengatakan secara terbuka bahwa mereka lebih memilih situasi ini diselesaikan secara diplomatis,” kata Miller.


Dia berujar Israel menghadapi ancaman keamanan yang nyata karena terdapat puluhan ribu warga Israel yang merasa tidak aman untuk kembali ke rumah mereka di Israel utara.

“Itu adalah masalah sah yang perlu diatasi. Kami ingin mencapai jalur diplomasi. Pemerintah Israel telah mengatakannya secara terbuka dan mereka telah meyakinkan kami secara pribadi bahwa mereka ingin mencapai jalur diplomasi, dan itulah yang akan terus kami upayakan, dan pada akhirnya hal ini akan membuat tindakan militer tidak diperlukan,” ujar Miller.



REUTERS

Pilihan editor: Ini 12 Poin Kesepakatan yang Disorongkan ke Hamas

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

4 jam lalu

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

Amerika Serikat telah menangguhkan pengiriman senjata ke Israel, termasuk bom-bom berat yang digunakan oleh sekutu AS tersebut di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

5 jam lalu

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

Setelah puluhan kampus di Amerika, kini sivitas akademika Universitas Andalas (Unand) gelar aksi bela Palestina dengan tema Unand Student For Justice.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

6 jam lalu

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

Joe Biden untuk pertama kali mengutarakan ke publik akan menahan senjata untuk Tel Aviv jika tentara Israel melakukan invasi ke Rafah

Baca Selengkapnya

AS Tangguhkan Pengiriman JDAM ke Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahan Bom Ini?

6 jam lalu

AS Tangguhkan Pengiriman JDAM ke Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahan Bom Ini?

AS untuk pertama kalinya secara terbuka berjanji untuk menangguhkan pengiriman JDAM ke Israel sebagai tanggapan invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

19 jam lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

20 jam lalu

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Sebelumnya sejumlah negara melakukan hal serupa.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

21 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

22 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

23 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

1 hari lalu

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.

Baca Selengkapnya