27 Februari Hari LSM Sedunia: Menyelami Latar Belakang Berdirinya Organisasi Non-Pemerintah

Selasa, 27 Februari 2024 19:54 WIB

Pemerhati lingkungan dari beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) saat memperkenalkan Monster Plastik di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, pada Sabtu, 20 Juli 2019. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap 27 Februari, masyarakat internasional memperingati Hari LSM Sedunia atau yang lebih dikenal dengan Hari Lembaga Swadaya Masyarakat atau Organisasi Non-Pemerintah (NGO) Sedunia.

Perayaan ini menjadi momen penting untuk mengakui dan menghargai kontribusi yang besar dari organisasi non profit di seluruh dunia. Selain itu, Hari LSM Sedunia juga menjadi kesempatan untuk merayakan kontribusi yang diberikan oleh organisasi non pemerintah (LSM) di seluruh dunia.

Peringatan 27 Februari sebagai hari LSM Sedunia secara resmi diusulkan pada 2010 lalu, kemudian dideklarasikan pada 2012. Hari LSM Sedunia diperingati untuk pertama kalinya oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Uni Eropa, dan organisasi internasional lainnya pada 2014 lalu. Memang tak dapat dipungkiri, LSM memainkan peran penting dalam mengatasi tantangan global, mengadvokasi hak asasi manusia dan mendorong pembangunan yang berkelanjutan.

Sejarah Hari LSM Sedunia

Hari LSM Sedunia adalah hari internasional yang didedikasikan untuk mengakui, merayakan, dan menghormati semua organisasi non-pemerintah dan nirlaba, serta orang-orang di belakang mereka yang berkontribusi terhadap masyarakat sepanjang tahun.

Advertising
Advertising

Dilansir dari laman resminya, Worldngoday.org, Hari LSM Sedunia secara resmi diusulkan dan diakui pada 17 April 2010 oleh 12 negara Forum LSM Laut Baltik di Vilnius, Lituania. Negara-negara anggota Forum LSM Laut Baltik ini antara lain Belarus, Denmark, Estonia, Finlandia, Jerman, Islandia, Latvia, Lithuania, Polandia, Rusia, Norwegia, dan Swedia.

Selanjutnya pada 23 April 2012, Hari LSM Sedunia diterima oleh Komite Forum LSM Laut Baltik di bawah Kepresidenan CBSS Jerman di Universitas Humboldt di Berlin. Kesadaran akan Hari LSM Sedunia ditingkatkan melalui diskusi meja bundar di House of Commons dan House of Lords, Parlemen Inggris.

Acara pengukuhan global pertama Hari LSM Sedunia diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri Finlandia pada 27 Februari 2014 di Helsinki, Finlandia.Para tamu internasional ini adalah para pemimpin dari UNOPS, UNESCO, UNDP, Uni Eropa, Dewan Nordik dan organisasi internasional.

Merayakan, memperingati, dan berkolaborasi menjadi konsep universal dari Hari LSM Sedunia. Berbagai LSM di seluruh dunia dan orang-orang yang berada di belakang mereka turut berkontribusi kepada masyarakat sepanjang tahun. Oleh karena itu, Hari LSM Sedunia bertujuan untuk menginspirasi masyarakat agar lebih aktif terlibat dalam sektor LSM dan mendorong simbiosis yang lebih besar antara LSM dan berbagai pihak lain.

Pentingnya Hari LSM Sedunia

Hari ini juga turut mengakui upaya LSM dalam memberikan bantuan kemanusiaan, mempromosikan keadilan sosial dan kontribusi yang diberikan di bidang lain. Dilansir dari laman Ndtv.com, peran serta LSM dalam mengawasi, meminta pertanggungjawaban pemerintah dan perusahaan atas tindakan mereka juga patut diapresiasi.

Melalui advokasi, penelitian, dan kampanye kesadaran masyarakat yang mereka lakukan, mereka menyoroti banyak ketidakadilan, dan berusaha meningkatkan kesadaran tentang isu-isu mendesak, serta mobilisasi masyarakat untuk menuntut tindakan. Oleh karena itu, peringatan Hari LSM Sedunia juga menjadi kesempatan untuk merayakan keberagaman dan inovasi dalam sektor ini.

LSM memiliki banyak bentuk dan ukuran, mulai dari organisasi kecil yang bersifat akar rumput hingga organisasi multinasional yang besar. Masing-masing dari mereka membawa pendekatan, keahlian, dan perspektifnya yang unik, sehingga memperkaya upaya kolektif menuju perubahan sosial yang positif.

Maka, peringatan Hari LSM Sedunia menjadi cara untuk menginspirasi masyarakat agar lebih aktif terlibat dalam sektor LSM dan mendorong simbiosis yang lebih besar antara LSM dan sektor publik serta swasta.


Pilihan Editor: Sidang Haris Azhar Dipantau Internasional, Disebut Upaya Pembungkaman

Berita terkait

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

1 hari lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

5 hari lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

5 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

5 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

6 hari lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

6 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

7 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

8 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

9 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

11 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya