Hamas Ucapkan Belasungkawa atas Kematian Aaron Bushnell: Namanya Abadi di Palestina!

Reporter

Tempo.co

Selasa, 27 Februari 2024 10:20 WIB

Aaron Bushnell, prajurit Angkatan Udara AS membakar diri di luar Kedubes Israel di Washington DC.

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok pejuang Palestina yang berkuasa di Gaza, Hamas, mengucapkan belasungkawa atas kematian Aaron Bushnell, 25 tahun, seorang prajurit Angkatan Udara Amerika Serikat yang membakar diri di luar kedutaan besar Israel di Washington DC. Kematiannya sebagai protes melawan genosida Israel yang didukung AS di Gaza.

“Kami menyampaikan belasungkawa yang tulus dan solidaritas penuh kepada keluarga dan teman-teman pilot Amerika Aaron Bushnell, yang mengabadikan namanya sebagai pembela nilai-nilai kemanusiaan dan penderitaan rakyat Palestina, yang tertindas oleh pemerintahan Amerika dan kebijakan-kebijakannya yang tidak adil," kata Hamas dalam sebuah postingan di Telegram Messenger.

Dia dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis pada Minggu setelah menyiram dirinya sendiri dengan akselerator dan menyambar korek api, menyebabkan tubuhnya dilalap api. Pemadam Kebakaran DC dan EMS mengatakan bahwa ia mengalami 'cedera yang mengancam jiwa' dan meninggal dunia di rumah sakit.

“Saya tidak akan lagi terlibat dalam genosida,” kata Bushnell sebelum menyiram dirinya dengan cairan bening dan membakar dirinya, sambil terus meneriakkan “Bebaskan Palestina,” hingga tubuhnya terpuruk ke tanah, menurut sebuah video yang dilihat oleh Reuters.

Api berkobar selama lebih dari satu menit sebelum polisi dan petugas keamanan berhasil memadamkannya, tetapi nyawa tentara asal Texas ini tidak tertolong.

Advertising
Advertising

Penerbang yang masih aktif bertugas ini adalah seorang insinyur DevOps yang berbasis di San Antonio, Texas, menurut profil LinkedIn-nya. Dia memuji dirinya sendiri memiliki 'kemampuan komunikasi yang sangat baik' dan 'berkembang dalam lingkungan tim'.

Bushnell mengejar gelar sarjana dalam bidang rekayasa perangkat lunak komputer dan bersertifikat CompTIA Security+, sebuah kredensial yang mengindikasikan bahwa dia memiliki keterampilan dasar untuk menjalankan fungsi keamanan inti dan mengejar karier keamanan TI.

Protes ekstrem Bushnell sangat signifkan menyusul laporan media AS The Intercept pada bulan lalu bahwa sejumlah personel Angkatan Udara Amerika Serikat dikirim ke Israel untuk membantu menetapkan target dalam serangan udara ke Gaza.

Serangan udara yang berlangsung sejak 7 Oktober itu telah menewaskan hampir 30 ribu warga Palestina di Gaza, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.

Kedutaan besar Israel di AS terus menghadapi protes akibat genosida di Gaza. Pada Desember, seorang wanita yang memprotes perang membakar dirinya di luar Konsulat Israel di Atlanta. Hingga kini belum diketahui identitas maupun kondisi terakhir perempuan tersebut.

Pilihan Editor: Aaron Bushnell Akhirnya Gugur, Ada Keinginan yang Belum Terwujud

REUTERS | THE INTERCEPT

Berita terkait

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

4 jam lalu

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

Stasiun televisi Belgia VRT menghentikan siaran kontes lagu Eurovision untuk mengutuk pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

5 jam lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

5 jam lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev

7 jam lalu

Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev

Para pengungkap fakta atau whistleblower Israel mengungkapkan kondisi tahanan Palestina di sebuah pangkalan militer yang digunakan sebagai penjara

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

7 jam lalu

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

Indonesia mendorong pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina dalam Sidang Darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Ketegangan Global, Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

8 jam lalu

Ketegangan Global, Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

Airlangga mengatakan setiap kali ada krisis ketegangan, emas dijadikan sebagai safe haven.

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

11 jam lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

11 jam lalu

Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

Israel dikenal kerap membunuh jurnalis, salah satu yang menyita perhatian dunia adalah Shireen Abu Alkeh, wartawati Al Jazeera.

Baca Selengkapnya

Kisah Israel Diterima Jadi Anggota PBB 75 Tahun Lalu, Diwarnai Pendudukan dan Pengusiran Paksa Warga Palestina

12 jam lalu

Kisah Israel Diterima Jadi Anggota PBB 75 Tahun Lalu, Diwarnai Pendudukan dan Pengusiran Paksa Warga Palestina

Pemberian mandat negara Israel didasari anggapan warga Yahudi berhak jadi tuan atas nasib sendiri seperti halnya semua bangsa lainnya yang berdaulat.

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

12 jam lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya