Pembunuh Diva Pop Lebanon Hadapi Tiang Gantungan

Reporter

Editor

Kamis, 25 Juni 2009 15:41 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta : Kairo: Miliader Mesir dan mantan polisi akan dihukum gantung. Keduanya terbukti di pengadilan Kairo membunuh diva pop Lebanon. Hakim al Mohammedi Qunsua memvonis hukuman mati di tiang gantungan untuk Hisyam Talaat Mustafa dan pensiunan polisi Mohsen al Sukkari.


Mereka masing-masing dituntut telah melakukan pembunuhan terhadap Suzanne Tamim di apartemen mewah di Dubai Juli 2008. Pengadilan pada awalnya telah memutuskan hasilnya pada bulan Mei, tetapi sesuai dengan hukum Islam, keputusan itu harus diakui oleh pemuka agama tertinggi di sana.


Mustofa terbukti terlibat melakukan pembunuhan dengan menyewa mantan polisi utuk menghabisi nyawa Tamim. Cerita ini mengemuka di Media Mesir selama hampir setahun dengan bumbu konspirasi antara balas dendam, kekuasaan dan uang.


Cerita bermula, pada bulan Juli, saat Suzanne Tamim ditemukan tewas, ditikam di apartemennya di Dubai, Uni Emirat Arab. Perempuan berusia 30 tahun itu, dikenal sebagai diva pop yang telah putus cinta dengan Mustofa.

Advertising
Advertising

Kasus ini merebak ke seantero Jazirah Arab karena melibatkan lingkaran pemerintahan, menurut hasil investigasi koran Mesir. Pemerintah secara cepat menutup pemberitaan ini, namun gagal.


Ketika rumor menyebar bahwa Mustofa ada hubungannya dengan kematian kematian Suzanne, para pemimpin Mesir tergerak untuk menutupi dan membela. Selain politisi, Mustofa adalah miliader yang menguasai konglomerasi real estate, dan menjadi bagian dari kaum elit masyarakat Mesir


Mustofa kemudian ditangkap karena dituduh mempunyai hubungan dengan pemunuhan ini. Moustafa, 49 tahun, anggota parlemen dari Partai Nasional Demokratik dan anggota dewan kebijakan tinggi, yang merupakan kawan dekat anak Husni Mubarak.


Jaksa berhasil membuktikan hubungan gelap antara Mustofa dengan Tamim dalam beberapa bulan sebelum pembunuhan. Masalah muncul setelah Tamim memutuskan hubungan dengan Mustofa dan berpindah ke pelukan Riyadh al-Azzawi, juara kick-boxing asal Irak, yang bertemu di Harrods, London.

Jaksa menuduh Mustofa membayar US$ 2 juta atau sekitar Rp 22 miliar kepada Mohsen el-Sukkari, mantan polisi Mesir yang menjadi petugas kemanan hotel. Sukkari ditugaskan untuk membuntuti Tamim dari Mesir ke London dan ke Dubai.


Polisi Dubai berhasil membongkar misteri pembunuhan itu, setelah mendapatkan jejak sepatu Sukkari dan mencocokkannya dimana Sukkari membeli sepatu. Selain itu dari kamera pengawas di lorong apartemen, Sukkari terekam keluar kamar Tamim usai membunuh.


Tamim, yang berasal dari Beirut mulai banyak dibicarakan sejak pertengahan tahun 1990. Selain suaranya yang indah, kecantikannya menjadi buah bibir di Lebanon, apalagi dia memenangkan pertunjukan pencarian bakat di televisi yang bisa dilihat di seluruh Jazirah Arab.


Seiring dengan meroketnya Tamim di dunia tarik suara baik pop modern maupun musik klasik Arab, kehidupan pribadinya kemudian menjadi semakin rumit. Setelah pernikahan keduanya dengan managernya kandas, Tamim kemudian terbang ke Kairo dan hidupnya semakin tidak jelas –sampai kemudian dibunuh dan menjadi pusat perhatian.


ITN| TIMESONLINE| CNN| NUR HARYANTO




Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya