People Power 22-25 Februari 1986, Perjuangan Rakyat Filipina Melawan Rezim Diktator Ferdinand Marcos

Sabtu, 24 Februari 2024 10:01 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Revolusi People Power atau dikenal sebagai Revolusi EDSA dan Revolusi Kuning terjadi di Filipina ketika dua juta rakyat turun ke jalan dan menandakan berakhirnya 20 tahun pemerintahan Ferdinand Marcos yang otoriter. Peristiwa ini terjadi sepanjang 22-25 Februari 1986.

Dilansir dari laman origins.osu.edu, ratusan ribu warga Filipina berkumpul di Epifanio de los Santos Avenue (EDSA) untuk memprotes Ferdinand Marcos dan klaimnya memenangkan pemilihan ulang atas Corazon Aquino. Tak lama kemudian, Marcos dan keluarganya terpaksa turun tahta dan meninggalkan Filipina. Dari peristiwa ini, Filipina akhirnya terbebas dari diktator dan memulai kebijakan untuk mengatasi kesenjangan ekonomi dan sosial yang meningkat selama dua puluh tahun pemerintahan Marcos.

Mulainya, pada 1985, Marcos menyuarakan pemilihan cepat dalam sebuah wawancara. Dari statement tersebut, oposisi Marcos mulai memperhitungkan sebuah peluang. Pasalnya, di pemilihan sebelumnya Marcos telah berulang kali menguntungkan dirinya melalui perubahan undang-undang, manipulasi, dan intimidasi publik.

Akhirnya, sebagian besar kelompok kiri di Filipina memutuskan untuk memboikot pemilu. Namun, seperti yang dikhawatirkan banyak orang, Marcos kembali mengklaim kemenangan pemilu. Karena itu, ratusan rakyat Filipina turun ke jalan dan menolak kebohongan Marcos.

Marcos pun sempat memerintahkan militer untuk merepresi massa aksi. Namun, faksi perwira militer justru menolak permintaan Marcos dan memilih untuk membelot. Marcos pun memerintahkan militer untuk menangkap para pengkritiknya, tetapi Kardinal Jaime Sin justru meminta masyarakat melindungi mereka.

Advertising
Advertising

Sekutu dekat Marcos saat itu, Presiden Ronald Reagan pun mengirimkan pesan yang menyebutkan bahwa Marcos tidak lagi mendapat dukungan dari para sekutunya. Akhirnya, pada 25 Februari 1986 malam, pemerintah Amerika memfasilitasi pelarian Marcos ke Hawai, tempat ia tinggal hingga meninggal pada 1989.

Pada malam yang sama, para pengunjuk rasa menyerbu Istana Malacañang. Di sana mereka menemukan kekayaan mewah yang dikumpulkan keluarga Marcos selama mereka berkuasa. Kemudian, setelah peristiwa itu, Corazon Aquino dilantik sebagai presiden. Peristiwa ini menjadi sorotan dunia lantaran Filipina dapat memberikan contoh revolusi damai dan pemulihan demokrasi.

Profil Singkat Ferdinand Marcos

Memiliki nama lengkap Ferdinand Emmanuel Edralin Marcos Sr, ia lahir pada 11 September 1917 dan merupakan presiden kesepuluh Filipina. Dilansir dari britannica.com, Marcos pernah bersekolah di Manila dan belajar hukum pada akhir tahun 1930-an di Universitas Filipina.

Selama Perang Dunia II, Ferdinand Marcos menjadi seorang perwira angkatan bersenjata di Filipina. Klaim Marcos sebagai pemimpin gerakan perlawanan gerilya Filipina merupakan faktor utama keberhasilan politiknya. Marcos menjadi Presiden Filipina pada 30 Desember 1965. Ia kemudian terpilih kembali pada 1969.

Marcos kemudian memberlakukan darurat militer di Filipina, pada 21 September 1972. Tahun-tahun terakhir kekuasaan Marcos dipenuhi korupsi, stagnasi perekonomian, melebarnya kesenjangan ekonomi, dan tumbuhnya pemberontakan gerilya di daerah pedesaan Filipina. Hingga akhirnya pecah perlawanan rakyat Filipina pada 1986.

Pilihan Editor: 40 Tahun Kematian Tragis Politikus Filipi9na Benigno Aquino Jr, Pemicu Penggulingan Ferdinand Marcos

Berita terkait

PR Besar Timnas Indonesia Putri U-17 Usai Dibantai Filipina 1-6 di Laga Awal Piala Asia Putri U-17 2024

2 hari lalu

PR Besar Timnas Indonesia Putri U-17 Usai Dibantai Filipina 1-6 di Laga Awal Piala Asia Putri U-17 2024

Pelatih Timnas Indonesia Putri U-17, Satoru Mochizuki, mengevaluasi performa para pemain usai dibantai Filipina di Piala Asia Putri U-17 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

2 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

7 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

8 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

8 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

10 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

10 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

12 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

19 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

19 hari lalu

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.

Baca Selengkapnya