Media Korea Utara Sebut AS Munafik dalam Konflik Gaza

Reporter

Antara

Sabtu, 24 Februari 2024 07:00 WIB

AS Mengeluarkan Hak Vetonya saat sidang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang gagal menyepakati resolusi gencatan senjata segera di Jalur Gaza.

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor berita Korea Utara KCNA pada Jumat mengomentari veto Amerika Serikat terhadap rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB. Media pelat merah itu menyebut upaya AS untuk mengatasi konflik di Jalur Gaza sebagai "air mata buaya".

Dalam sidang Dewan Keamanan PBB pada 20 Februari, draf resolusi yang diusung Aljazair dan mencerminkan opini dunia terhadap genosida Israel terhadap warga Palestina, digagalkan oleh AS dengan hak vetonya.

Langkah AS ini bahkan menuai kecaman dari sejumlah sekutunya seperti Prancis.

KCNA menyebut keputusan AS itu sebagai "kemunafikan" dan menunjukkan standar ganda mereka terhadap konflik di Timur Tengah.

"Sejak awal tahun, Menteri Luar Negeri AS sibuk berkeliling Timur Tengah untuk mendapatkan perhatian seakan-akan dia peduli dengan perdamaian," kata media pelat merah Korut itu.

Advertising
Advertising

Belum lama ini, Gedung Putih mengumumkan bahwa Presiden AS Joe Biden telah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Biden menyerukan "tindakan segera dan terperinci" untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Gaza.

"AS bertindak seperti 'rasul perdamaian'. Sikap semacam itu untuk meredakan kemarahan masyarakat dunia terhadap pembunuhan massal warga Palestina oleh Israel. Tetapi itu hanyalah tipuan agar (AS) tidak dijauhi dan ditolak, lantaran kebijakannya yang sepihak dan pro-Israel," tulis KCNA.

Tak lama setelah konflik di Gaza meletus pada Oktober tahun lalu, AS menawarkan sejumlah besar senjata mematikan kepada Israel dengan dalih bahwa negara Zionis itu harus dibantu untuk membela diri.

Israel juga mengatakan bahwa roket, amunisi, rudal, jet tempur dan bom yang digunakannya diberikan oleh AS dan tanpa AS mereka tidak mampu memenangi perang itu, menurut KCNA.

Beberapa hari lalu, Senat AS mengesahkan rancangan undang-undang tentang bantuan senilai US$14 miliar atau sekitar Rp218 triliun ke Israel. Veto AS pada 20 Februari lalu adalah veto ke-3 terhadap rancangan resolusi untuk gencatan senjata di Jalur Gaza.

Semua fakta itu, tulis KCNA, membuktikan bahwa "upaya gencatan senjata" yang diserukan AS selama ini hanyalah "air mata buaya".

Pilihan Editor: Media Korea Utara Kecam Genosida Israel di Rafah Gaza

ANTARA

Berita terkait

Top 3 Dunia; Pasien Penerima Transplantasi Ginjal Babi Hasil Rekayasa Meninggal

37 menit lalu

Top 3 Dunia; Pasien Penerima Transplantasi Ginjal Babi Hasil Rekayasa Meninggal

Top 3 dunia pada 13 Mei 2024, di antaranya berita pasien penerima transplantasi ginjal babi hasil rekayasa genetika pertama meninggal

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

1 jam lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

UNRWA Mencatat 360 Ribu Warga Tinggalkan Rafah

9 jam lalu

UNRWA Mencatat 360 Ribu Warga Tinggalkan Rafah

Jumlah warga Palestina yang terpaksa meninggalkan Rafah karena serangkaian serangan militer Israel meningkat menjadi 360 ribu orang.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Kepung Gaza dari Utara Hingga Selatan, Kondisi Warga Palestina Semakin Sulit

9 jam lalu

Militer Israel Kepung Gaza dari Utara Hingga Selatan, Kondisi Warga Palestina Semakin Sulit

Pasukan Israel menyerbu jauh ke dalam reruntuhan di tepi utara Gaza , di saat bersamaan tank dan tentara Israel menerobos jalan raya menuju Rafah

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

10 jam lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

11 jam lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, mengakui banyak menangani kasus anggota TNI-Polri yang berjual-beli amunisi dengan TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Shin Bet Selidiki Kegagalan Keamanannya dalam Serangan 7 Oktober: Seharusnya Bisa Dicegah

11 jam lalu

Shin Bet Selidiki Kegagalan Keamanannya dalam Serangan 7 Oktober: Seharusnya Bisa Dicegah

Kepala Shin Bet Ronan Bar mengakui Shin Bet gagal memberikan payung keamanan kebanggaannya bagi Israel dalam serangan 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

12 jam lalu

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

Antony Blinken memperingatkan serangan Israel bisa memicu sebuah pemberontakan.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai di Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Kota Gaza

12 jam lalu

Ketua Partai di Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Kota Gaza

Anggota politbiro Front Demokratik Palestina untuk Pembebasan Palestina (DFLP) dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di Kota Gaza.

Baca Selengkapnya

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

12 jam lalu

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

Gabungan kekayaan pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin mencapai kuadriliun. Berapa triliun banyaknya?

Baca Selengkapnya