7 Organisasi HAM Israel Serukan Pendanaan Kembali UNRWA

Reporter

Tempo.co

Jumat, 23 Februari 2024 20:17 WIB

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Tujuh organisasi hak asasi manusia Israel telah mengeluarkan seruan bersama untuk mengembalikan donasi ke Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) sehingga badan tersebut dapat melanjutkan pekerjaannya di Gaza.

Organisasi-organisasi tersebut antara lain Doctors for Human Rights, B’Tselem, Breaking the Silence, Gisha, City of Nations, Checkpoint Watch, dan Fighters for Peace.

“Ada keraguan mengenai keterlibatan pegawai UNRWA dalam serangan terhadap Israel, dan hal tersebut tidak membenarkan pembekuan dana UNRWA,” kata organisasi tersebut dalam sebuah pernyataan.

“Tindakan segelintir orang tidak boleh dibiarkan membayangi pekerjaan penting kemanusiaan UNRWA.”

Bulan lalu, beberapa negara donor, sebagian besar negara Barat, menghentikan pendanaan untuk badan pengungsi Palestina setelah Israel mengklaim – namun gagal memberikan bukti – bahwa beberapa anggota staf UNWRA ikut serta dalam serangan tanggal 7 Oktober.

Advertising
Advertising

Beberapa negara – termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Jepang – telah menangguhkan pendanaan untuk UNRWA sebagai tanggapan atas tuduhan Israel bahwa 4 stafnya ikut serta dalam serangan 7 Oktober terhadap Israel.

PBB memecat para pegawai yang dituduh Israel dan telah memulai penyelidikan internal UNRWA, meski tidak ada bukti dari Israel.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga menugaskan panel independen untuk menilai apakah UNRWA bertindak netral dalam konflik Israel-Palestina.

Ketua UNRWA Philippe Lazzarini menegaskan pada Kamis bahwa Israel tidak memberikan bukti terhadap 12 mantan karyawan yang dituduhnya, namun 16 negara tetap menangguhkan pendanaan.

“Saya telah memperingatkan para donor dan negara tuan rumah bahwa tanpa pendanaan baru, operasi UNRWA di seluruh wilayah akan sangat terganggu mulai Maret,” katanya.

Dia menambahkan: “Saya khawatir kita berada di ambang bencana besar yang berdampak besar terhadap perdamaian, keamanan, dan hak asasi manusia di kawasan.”

Dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan pada akhir pekan, Lazzarini mengatakan US$438 juta telah dibekukan – setara dengan lebih dari setengah dana yang diharapkan untuk 2024. Dia mengatakan Israel melancarkan upaya bersama untuk menghancurkan UNRWA.

Serangan Israel dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya yang mengakibatkan kematian sekitar 1.140 orang di Israel, menurut hitungan resmi.

Kelompok pejuang Hamas juga menyandera sekitar 250 orang – 130 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk 30 orang diperkirakan tewas karena serangan bom Israel.

Kampanye pembalasan Israel telah menewaskan sedikitnya 29.410 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut hitungan terbaru Kementerian Kesehatan Gaza.

Pilihan Editor: Pendanaan Ditangguhkan, Ketua UNRWA: Kami Berada di Titik Nadir

AL JAZEERA | ARAB NEWS

Berita terkait

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

12 jam lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

13 jam lalu

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Sebelumnya sejumlah negara melakukan hal serupa.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

14 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

15 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

16 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

19 jam lalu

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

20 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

23 jam lalu

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Penggunaan Alat Sadap oleh Lembaga Negara Berpotensi Melanggar Hak Asasi Manusia

1 hari lalu

Penggunaan Alat Sadap oleh Lembaga Negara Berpotensi Melanggar Hak Asasi Manusia

Penggunaan alat sadap oleh sejumlah lembaga negara antara lain Polri, Kejaksaan Agung, KPK, berpotensi melanggar HAM.

Baca Selengkapnya