Joe Biden Temui Istri dan Anak Alexei Navalny di Amerika Serikat

Jumat, 23 Februari 2024 15:30 WIB

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny dan istrinya Yulia Navalnaya terlihat di dalam pesawat selama penerbangan dari Berlin ke Moskow, 17 Januari 2021. REUTERS/Maria Vasilyeva

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan belasungkawa kepada Yulia dan Dasha Navalnaya, istri dan anak dari mendiang pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny, dalam pertemuan tertutup pada Kamis, 22 Februari 2024 di San Francisco, Amerika Serikat.



“Presiden menyatakan kekagumannya atas keberanian luar biasa Aleksey Navalny dan warisannya dalam memerangi korupsi serta Rusia yang bebas dan demokratis di mana supremasi hukum berlaku setara bagi semua orang,” demikian keterangan Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, menggunakan ejaan alternatif untuk nama Alexei.



Biden menegaskan pihaknya akan mengumumkan sanksi baru besar-besaran terhadap Rusia pada Jumat, 23 Februari 2024 sebagai balasan atas kematian Navalny, “penindasan dan agresi Rusia”, serta invasi negara tersebut di Ukraina. Usai kematian Navalny diumumkan sepekan lalu, Biden mengeluarkan pernyataan yang menyalahkan Presiden Rusia Vladimir Putin atas meninggalnya pengacara dan aktivis antikorupsi itu.

Menurut laporan Lembaga Pemasyarakatan Federal Distrik Otonomi Yamalo-Nenets pada 16 Februari 2024, Navalny meninggal di usia 47 tahun setelah pingsan dalam koloni tahanan yang berada di utara Lingkaran Arktik Rusia tempat dia menjalani hukuman penjara tiga dekade.

Advertising
Advertising



Pihak penjara mengatakan Navalny “merasa tidak enak badan setelah berjalan-jalan, dan langsung kehilangan kesadaran” di tahanan yang terletak 1.900 kilometer dari Ibu Kota Moskow. Berbicara di Gedung Putih pekan lalu, Biden mengatakan Rusia akan menceritakan versi mereka sendiri tentang kematian Navalny.

“Tapi jangan salah, Putin bertanggung jawab atas kematian Navalny. Putin bertanggung jawab. Apa yang terjadi pada Navalny adalah bukti lain dari kebrutalan Putin,” ujarnya kepada pers.



Ketika ditanya wartawan apakah kematian Navalny merupakan pembunuhan, presiden itu mengaku tidak tahu persis apa yang terjadi. Dia hanya menduga kalau kematian Navalny mungkin akibat dari sesuatu yang dilakukan Putin dan para premannya. Navalny, yang sejauh ini merupakan pemimpin oposisi paling populer di Rusia, menjadi terkenal lebih dari satu dekade lalu karena menyuarakan tuduhan korupsi besar-besaran di bawah pemerintahan Putin.

Sumber: aa.com | whitehouse.gov

Pilihan editor: Donald Trump Sayangkan Alexei Navalny Pulang ke Rusia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Ini 6 Negara Pemasok Senjata Utama Israel, Ada yang Sudah Menghentikan Ekspornya

1 jam lalu

Ini 6 Negara Pemasok Senjata Utama Israel, Ada yang Sudah Menghentikan Ekspornya

Sekutu paling kuat Israel, Amerika Serikat telah menghentikan pengiriman senjata ke negara Zionis, termasuk bom-bom berat penghancur bunker.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertahanan Lloyd Austin Benarkan Amerika Serikat Hentikan Sementara Pengiriman Senjata ke Israel

3 jam lalu

Menteri Pertahanan Lloyd Austin Benarkan Amerika Serikat Hentikan Sementara Pengiriman Senjata ke Israel

Lloyd Austin mengkonfirmasi dalam sidang Kongres kalau Amerika Serikat untuk pertama kalinya menangguhkan sementara pengiriman senjata ke Israel

Baca Selengkapnya

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

9 jam lalu

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

Kapal perang Amerika Serikat berlayar melintasi Selat Taiwan pada Rabu, 8 Mei 2024, atau kurang dari dua pekan sebelum presiden Taiwan yang baru

Baca Selengkapnya

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

10 jam lalu

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

USAID bekerja sama dengan Kementerian Agama RI mengadakan yang ditujukan memberikan informasi praktis bagi para santri soal beasiswa di Amerika Serika

Baca Selengkapnya

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

12 jam lalu

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

Setelah puluhan kampus di Amerika, kini sivitas akademika Universitas Andalas (Unand) gelar aksi bela Palestina dengan tema Unand Student For Justice.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

13 jam lalu

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

Joe Biden untuk pertama kali mengutarakan ke publik akan menahan senjata untuk Tel Aviv jika tentara Israel melakukan invasi ke Rafah

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

16 jam lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

1 hari lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

1 hari lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya