Benjamin Netanyahu Tak Mau Pembebasan Sandera Korbankan Kepentingan Israel

Reporter

TEMPO

Rabu, 21 Februari 2024 14:00 WIB

Para pengunjuk rasa menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Yerusalem, 14 Januari 2024. REUTERS/Ronen Zvulun

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich pada Selasa, 20 Februari 2024, kompak memastikan Israel tidak akan membayar sepeser pun demi bisa mendapatkan kembali warga Israel yang disandera Hamas di Gaza. Sejumlah negosiasi masih dilakukan untuk membebaskan 134 sandera warga negara Israel.

Dalam wawancara dengan Kan Radio, Smotrich mengatakan kepulangan 134 sandera warga negara Israel itu sangat penting. Namun pembebasan mereka tidak bisa dilakukan dengan pengorbanan dari pihak Israel.

Menurut Smotrich, cara untuk membebaskan para sandera itu adalah dengan meningkatkan tekanan militer ke Gaza dan mengalahkan Hamas, yakni kelompok bersenjata yang berkuasa di Gaza. Tekad Netanyahu dan Smotrich ini, menuai kritik dari Ketua Partai Yair Lapid Benny Gantz dan memancing kemarahan keluarga korban penyanderaan yang telah berupaya memberikan tekanan pada Pemerintah Israel agar mau membuat kesepakatan.

Advertising
Advertising

Tak lama setelah wawancara Smotrich dengan Kan Radio, kantor Perdana Menteri Israel menerbitkan pernyataan resmi terkait posisi Smotrich.

“Ada banyak tekanan pada Israel dari dalam negeri dan luar negeri untuk menghentikan peperangan, bahkan sebelum kami mencapai target-target kami di antaranya membebaskan para sandera tanya syarat. Kami tidak berniat mengorbankan (kepentingan Israel), hanya untuk memenuhi tuntutan Hamas pada kami yang berarti kekalahan bagi Israel sebagai negara,” kata Netanyahu.

Ucapan Netanyahu itu juga disampaikan berbarengan dengan rencana Amerika Serikat mengirimkan utusan khusus ke Timur Tengah untuk melanjutkan perundingan antara Amerika Serikat, Mesir, Israel dan Qatar yang berusaha memediasi terjadinya sebuah gencatan senjata dan pembebasan para sandera.

Israel mengklaim 1.200 warganya tewas dan 253 orang disandera Hamas di Gaza dalam serangan 7 Oktober 2023 ke sejumlah kota di Negeri Bintang Daud. Sejak saat itu, Israel melancarkan serangan udara dan serangan laut dengan sengit hingga menewaskan hampir 29 ribu warga Palestina dan ribuan orang terperangkap di puing-puing bangunan. Tel Aviv juga memblokade lebih banyak kebutuhan untuk Gaza.

Pembebasan sandera paling signifikan sejauh ini yakni pada November 2023. Ketika itu, Hamas membebaskan sekitar 110 warga negara Israel dan WNA yang ditangkap Hamas dalam serangan 7 Oktober 2023.

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Menteri Luar Negeri Jerman Berharap Serangan 7 Oktober Tak Terulang Lagi

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

16 menit lalu

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

Afrika Selatan meminta ICJ untuk mendesak Israel agar segera menarik pasukannya dan menghentikan serangan militer mereka di Kota Rafah, Gaza

Baca Selengkapnya

Setelah Perang Gaza Usai, Apa Sebenarnya Rencana Netanyahu?

47 menit lalu

Setelah Perang Gaza Usai, Apa Sebenarnya Rencana Netanyahu?

Ketika Israel terus mengebom Gaza, banyak pertanyaan tentang kapan Israel akan berhenti dan apa yang akan dilakukan Netanyahu selanjutnya.

Baca Selengkapnya

AFC Dukung Usulan Palestina untuk Menangguhkan Keanggotaan Israel di FIFA

1 jam lalu

AFC Dukung Usulan Palestina untuk Menangguhkan Keanggotaan Israel di FIFA

AFC memberikan dukungannya terhadap usulan Palestina untuk menangguhkan keanggotaan Israel dari FIFA menyusul konflik yang sedang berlangsung di Gaza.

Baca Selengkapnya

Jadi Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza Viral Diinjak-injak Warga Israel, Berikut Sesungguhnya Prestasi Indomie

3 jam lalu

Jadi Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza Viral Diinjak-injak Warga Israel, Berikut Sesungguhnya Prestasi Indomie

Tampak dalam video tersebut salah satu bantuan makanan ke Jalur Gaza yang dirusak ekstremis Israel adalah produk mi instan Indomie asal Indonesia

Baca Selengkapnya

Daftar 15 Anggota NATO yang Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, Siapa Saja?

3 jam lalu

Daftar 15 Anggota NATO yang Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, Siapa Saja?

Sebanyak 15 negara anggota NATO juga mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, siapa saja?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rencana Arab untuk Palestina hingga Surat Orang Tua Tentara Israel

4 jam lalu

Top 3 Dunia: Rencana Arab untuk Palestina hingga Surat Orang Tua Tentara Israel

Top 3 dunia adalah rencana negara-negara Arab terhadap Palestina, para orang tua tentara Israel mengirim surat dan ancaman 5 negara ke ICJ.

Baca Selengkapnya

Bantuan Indomie ke Gaza Dicegat dan Diinjak-injak Warga Ekstremis Israel

4 jam lalu

Bantuan Indomie ke Gaza Dicegat dan Diinjak-injak Warga Ekstremis Israel

Bantuan kemanusiaan dari Indonesia ke Jalur Gaza di antaranya berupa Indomie, ditahan dan diinjak-injak warga ekstrimis Israel

Baca Selengkapnya

Untuk Kedua Kali Afrika Seret Israel ke ICJ, Apa Kasusnya Kali ini?

12 jam lalu

Untuk Kedua Kali Afrika Seret Israel ke ICJ, Apa Kasusnya Kali ini?

Afrika Selatan kembali membawa kasus genosida Israel ke ICJ dan meminta penghentian darurat serangan ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

13 jam lalu

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

Cara Biden menangani isu Gaza menjadi penentu penting untuk suara pemilu nanti.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

14 jam lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya