Israel Ancam akan Serang Rafah Ramadan Jika Sandera Tak Segera Dibebaskan

Reporter

Tempo.co

Senin, 19 Februari 2024 08:00 WIB

Panglima militer Israel Letnan Jenderal Benny Gantz menghadiri konferensi pers di Tel Aviv, Israel 28 Juli 2014. [REUTERS / Nir Elias]

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kabinet Israel Benny Gantz pada Minggu, 18 Februari 2024, melancarkan ancaman kalau Tel Aviv akan menginvasi Rafah saat ramadan jika para sandera yang ditahan Hamas tidak dibebaskan. Ramadan adalah bulan suci dalam kalender Islam, yang pada tahun ini diperkirakan dimulai pada 10 Maret.

“Saya katakan dengan sangat jelas, Hamas punya pilihan. Mereka bisa menyerah, membebaskan para sandera dan dengan cara ini warga Gaza bisa merayakan ramadan,” kata Gantz dalam sebuah acara jumpa wartawan di Yerusalem.

Tel Aviv sudah mengumumkan rencana untuk melancarkan serangan darat ke Kota Rafah, yang menjadi tempat berlindung 1.4 juta warga Gaza dari peperangan. Rafah disebut Israel sebagai tempat terakhir untuk mengalahkan batalion Hamas.

Advertising
Advertising

Warga Palestina banyak yang berlindung ke Rafah karena Israel sudah memborbardir Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023. Serangan Israel ini telah menewaskan hampir 29 ribu orang dan menyebabkan kerusakan serta kekurangan bahan kebutuhan pokok.

Gantz adalah mantan Menteri Pertahanan Israel. Dia mengatakan invasi ke Rafah akan dilakukan atas koordinasi dengan Amerika Serikat dan Mesir demi meminimaliskan korban warga sipil.

“Dunia harus tahu, para pemimpin Hamas juga harus tahu, kalau sampai Ramadan para sandera tidak pulang ke rumah, maka pertempuran akan diperpanjang hingga ke Rafah,” kata Gantz, seperti dikutip dari surat kabar The Times of Israel.

Di tempat berbeda, Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi menekankan tidak ada yang bisa membenarkan kehancuran yang terus-menerus pada tempat tinggal 2 juta warga Gaza. Kejahatan perang yang dilakukan pada warga Gaza harus diakhiri.

Perang Gaza sudah empat bulan berkecamuk. Beberapa rumah sakit diserang dan 12 ribu anak-anak tewas terbunuh.

“Peperangan ini sudah tidak bisa lagi diterima. Permasalahan yang sesungguhnya ada pada politik Israel, yang tidak mau mengakui hak-hak warga Palestina untuk hidup,” kata Safadi dalam konferensi bidang keamanan di Munich, Jerman, seperti dikutip dari kantor berita Anadolu.

Menurut Safadi, Israel telah melakukan berbagai cara hingga membahayakan solusi dua negara. Warga Palestina bukan hanya punya harapan dan aspirasi, namun mereka juga punya hak dan hak-hak tersebut tersemat dalam hukum internasional, hukum kemanusiaan, hak jutaan warga untuk hidup di negaranya sendiri secara merdeka dan berdaulat.

Sumber: middleeastmonitor.com

Pilihan editor: ICJ Tolak Permintaan Afrika Selatan untuk Intervensi Serangan Israel ke Rafah

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Reaksi Hamas dan Israel atas Surat Penangkapan yang Diajukan Jaksa ICC

15 menit lalu

Reaksi Hamas dan Israel atas Surat Penangkapan yang Diajukan Jaksa ICC

Jaksa ICC akhirnya menerbitkan surat penangkapan untuk PM Benjamin Netanyahu, Menhan Israel, dan tiga pemimpin Hamas atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

50 menit lalu

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

Presiden Jokowi menilai PBB perlu bertindak lebih menyelesaikan akar persoalan konflik, yakni pendudukan ilegal Israel atas tanah Palestina.

Baca Selengkapnya

Ebrahim Raisi, Sang Pilar Pembela dan Pelindung Rakyat Palestina

1 jam lalu

Ebrahim Raisi, Sang Pilar Pembela dan Pelindung Rakyat Palestina

Sejak awal perang Gaza, Ebrahim Raisi tidak pernah mengendurkan dukungannya terhadap rakyat Palestina dan faksi perlawanan Hamas.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

2 jam lalu

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

Jaksa ICC sedang meminta surat perintah penangkapan bagi pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan PM Israel Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya

Israel Bantah Terlibat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

3 jam lalu

Israel Bantah Terlibat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

Israel dilaporkan membantah terlibat dalam kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi, yang tewas akibat kecelakaan helikopter pada Minggu

Baca Selengkapnya

Saat Israel Curigai Hamas Eksploitasi Starlink di Gaza

6 jam lalu

Saat Israel Curigai Hamas Eksploitasi Starlink di Gaza

Saat Elon Musk sumbangkan Starlink untuk misi kemanusiaan di Gaza, Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi curiga hal itu bakal dieksploitasi Hamas.

Baca Selengkapnya

Jalur Gaza Sudah Dipenuhi Tentara Israel

12 jam lalu

Jalur Gaza Sudah Dipenuhi Tentara Israel

Warga menceritakan seluruh wilayah Jalur Gaza sudah dimasuki tentara Israel, termasuk Rafah.

Baca Selengkapnya

Aksi Solidaritas Palestina di Semarang Suarakan Boikot Produk Terafiliasi Israel

13 jam lalu

Aksi Solidaritas Palestina di Semarang Suarakan Boikot Produk Terafiliasi Israel

"Memasifkan gerakan boikot dan menarik investasi dalam bentuk apapun terhadap produk yang mendukung dan berafiliasi dengan zionis Israel," ujar perwakilan aksi, Fikri Arif Pradita, diikuti para peserta

Baca Selengkapnya

Menteri Israel Benny Gantz Ancam Mundur dari Kabinet Perang Netanyahu

1 hari lalu

Menteri Israel Benny Gantz Ancam Mundur dari Kabinet Perang Netanyahu

Kabinet perang Israel diambang perpecahan. Menteri Benny Gantz yang merupakan tokoh oposisi mengancam akan menarik dukungan dari pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Saat Pengacara Israel Diteriaki Pembohong di Sidang ICJ

1 hari lalu

Saat Pengacara Israel Diteriaki Pembohong di Sidang ICJ

Seorang wanita dikeluarkan dari sidang Mahkamah Internasional atau ICJ saat pejabat Israel menyampaikan pendapatnya.

Baca Selengkapnya