Mark Rutte Minta Eropa Fokus Atasi Perang Ukraina, Bukan Komplain soal Ucapan Trump

Reporter

Tempo.co

Minggu, 18 Februari 2024 10:30 WIB

PM Belanda Mark Rutte. REUTERS/Laurent Dubrule

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menyarankan Eropa agar berhenti mengeluh soal Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat, dan sebaliknya fokus pada apa yang harus dilakukan dalam mengatasi perang Ukraina. Rutte saat ini dijagokan untuk menjadi Sekjen NATO yang baru.

“Kita harus berhenti ngedumel soal Trump. Itu semua tergantung warga Amerika Serikat. Saya bukan warga negara Amerika Serikat, saya tidak bisa memberikan hak suara ke sana. Kita harus mau bekerja sama dengan siapa pun yang mengendalikan negara itu,” kata Rutte.

Trump sebelumnya telah memancing kemarahan politikus Eropa dengan mengatakan kalau dia memenangkan pemilu presiden Amerika Serikat pada November 2024 mendatang, dia tidak akan membela sekutu-sekutu NATO karena dianggap gagal mengeluarkan dana yang cukup untuk pertahanan.

Advertising
Advertising

Menurut Rutte, di sejumlah kasus Eropa seharusnya mau mengeluarkan kocek lebih banyak untuk bidang pertahanan dan meningkatkan produksi amunisi, bukan hanya karena Trump mungkin kembali berkuasa. Eropa perlu meningkatkan dukungan pada Ukraina karena Eropa punya kepentingan di sana.

Rutte, yang pada Juli 2023 secara mengejutkan mengumumkan berhenti dari panggung politik Belanda, mengatakan tidak tahu kalau dia sedang dipertimbangkan untuk memimpin NATO. Dia memastikan, tidak akan melakukan kampanye pribadi untuk mendapatkan jabatan itu.

“Segala omelan soal Trump yang sering saya dengar dalam beberapa hari, ayo kita hentikan itu semua,” kata Rutte. Dia menambahkan, setelah berbicara dengan beberapa politikus asal Amerika Serikat di Munich, dia merasa optimis kalau paket bantuan militer Amerika Serikat pada akhirnya akan diloloskan.

Sekjen NATO Jens Stoltenberg sudah menduduki jabatan itu sejak 2014 dan pada Oktober 2024 masa tugasnya akan berakhir. Jabatan Stoltenberg sebenarnya sudah diperpanjang empat kali karena ke-31 negara anggota NATO tetap memprioritaskan pada pemimpin yang berpengalaman ketimbang mencoba pemimpin yang baru untuk menghadapi perang Ukraina.

Sebelum NATO memutuskan untuk mempertahankan Stoltenberg, beberapa diplomat mengatakan Rutte kemungkinan menjadi kandidat kuat untuk meneruskan jabatan Stoltenberg. Namun Rutte berkeras ketika itu, dia sedang tak punya waktu.

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Nasser Ditangkapi Tentara Israel

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

11 jam lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Hadir sebagai Saksi Kasus Donald Trump, Ini Profil Bintang Film Dewasa Stormy Daniels

1 hari lalu

Hadir sebagai Saksi Kasus Donald Trump, Ini Profil Bintang Film Dewasa Stormy Daniels

Bintang film dewasa Stormy Daniels hadir sebagai saksi dalam kasus pidana Donald Trump pada Selasa, 7 Mei 2024. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bangun Sistem Pertahanan Cerdas di IKN

3 hari lalu

Pemerintah Bangun Sistem Pertahanan Cerdas di IKN

Pemerintah tengah berupaya membangun sistem pertahanan cerdas di Ibu Kota Nusantara atau IKN.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping Kunjungan Kerja ke Serbia

5 hari lalu

Xi Jinping Kunjungan Kerja ke Serbia

Xi jinping kunjungan kerja ke Serbia untuk memperingati 25 tahun pengeboman oleh NATO pada kantor kedutaan besar Cina di Serbia

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

6 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

6 hari lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

6 hari lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

10 hari lalu

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

Retno Marsudi menyebut Turkiye dan Indonesia sepakat perlunya memperkuat kolaborasi kedua negara guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

11 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

12 hari lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya