Al Baghdadi, Pemimpin ISIS Berubah Jadi Ekstremis setelah Ditangkap AS

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Jumat, 16 Februari 2024 19:34 WIB

Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi, al Baghdadi bersembunyi di Provinsi Idlib, sebuah wilayah yang didominasi oleh kelompok-kelompok pesaing ISIS, Al Qaeda, dan berjarak ratusan kilometer dari bekas wilayah ISIS di sepanjang perbatasan antara Suriah dan Irak. Islamic State Group/Al Furqan Media Network/Reuters TV

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin ISIS yang terbunuh, Abu Bakr al Baghdadi, berubah menjadi seorang ekstremis setelah dia ditangkap oleh otoritas AS pada 2004, kata jandanya, Asma Mohammed, kepada Al Arabiya dalam sebuah wawancara eksklusif pada Kamis, 15 Februari 2024.

“Dia bukan pria yang sama yang pernah tinggal bersama saya sebelumnya,” katanya tentang perilaku pria tersebut pada tahun-tahun setelah dibebaskan dari tahanan AS.

Mohammed menikah dengan al Baghdadi pada 1999, ketika dia sedang mengejar gelar master di sebuah universitas Islam.

“Dia adalah orang normal yang tidak memiliki pemikiran ekstremis. Dia terbuka,” jelasnya.

Al Baghdadi dipenjara selama satu tahun, dan setelah dibebaskan, Mohammed yang kini menjanda mulai memperhatikan perubahan dalam perilakunya.

Advertising
Advertising

Pada 2014, ISIS, yang dipimpin oleh al Baghdadi, menguasai sebagian besar Irak dan negara tetangga Suriah.

Selama pemerintahannya, mereka melakukan banyak serangan teroris di wilayah yang mereka kendalikan serta di seluruh dunia.

Pasukan yang didukung AS mengalahkan ISIS di Irak pada 2017, dan dua tahun kemudian di Suriah. Pada 2019, Washington mengumumkan bahwa pasukan AS telah membunuh al Baghdadi dalam operasi di barat laut Suriah. Namun, sisa-sisa kelompok tersebut terus menyerang warga sipil dan pasukan keamanan di kedua negara.

Al-Baghdadi dan para pejuangnya “terobsesi” dengan perempuan dan mengubah “kekhalifahan” di bawah kendali mereka menjadi “negara untuk perempuan,” kata jandanya dalam wawancara.

Mohammed mengatakan bahwa ISIS melanggengkan berbagai bentuk pelecehan terhadap perempuan, termasuk perbudakan seksual dan pernikahan paksa.

Al Baghdadi menahan lebih dari 10 wanita Yazidi sebagai “budak”, dan bahkan pernah menikah dengan seorang gadis berusia 13 tahun, kata jandanya.

“Al Baghdadi dan organisasinya dipimpin oleh keinginan mereka yang melampaui batas kemanusiaan,” kata Mohammed, seraya menambahkan bahwa suaminya “memanjakan” keinginannya setelah deklarasi kekhalifahan.

Dia mengatakan suaminya juga menikahkan putrinya yang berusia 12 tahun dengan seorang pria berusia 23 tahun pada masa pemerintahannya.

Mohammed juga membenarkan bahwa dia pernah bertemu dengan pekerja bantuan Amerika Kayla Mueller setelah dia ditangkap oleh ISIS dan ditahan sebagai budak al Baghdadi.

Pada 2017, kelompok tersebut mengumumkan bahwa warga negara AS tersebut tewas dalam serangan udara Yordania, sebuah klaim yang dibantah oleh pihak berwenang AS.

Janda tersebut membantah memiliki informasi apa pun tentang interaksi Mueller dengan pemimpin ISIS tersebut, namun menyatakan keraguannya mengenai narasi kelompok tersebut tentang kematian Mueller.

AL ARABIYA

Pilihan Editor: Tindakan Israel di Gaza Dinilai Keterlaluan, Negara-negara Ini Berhenti Pasok Senjata

Berita terkait

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

13 hari lalu

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

13 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Palestina Desak ICC Keluarkan Surat Penangkapan bagi Pemukim Ilegal di Tepi Barat

24 hari lalu

Palestina Desak ICC Keluarkan Surat Penangkapan bagi Pemukim Ilegal di Tepi Barat

Palestina menyerukan komunitas internasional untuk melakukan intervensi memaksa Israel menghentikan semua aktivitas pemukiman ilegal

Baca Selengkapnya

Simpang Siur Identitas Penyerang Australia, Sempat Dikira Ekstremis Yahudi dan Islam

25 hari lalu

Simpang Siur Identitas Penyerang Australia, Sempat Dikira Ekstremis Yahudi dan Islam

Berbagai akun X dengan banyak pengikut menuduh pelaku penusukan di Australia sebagai ekstremis Islam atau Yahudi

Baca Selengkapnya

Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

27 hari lalu

Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

Pentagon menyebut ketegangan terbaru antara Iran dan Israel turut mengancam pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

32 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

33 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

42 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

43 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

44 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya