Putin Tak Puas dengan Wawancara Tucker Carlson: Pertanyaannya Kurang Tajam

Kamis, 15 Februari 2024 11:30 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin saat diwawancarai pembawa acara televisi AS Tucker Carlson di Moskow, Rusia pada 6 Februari 2024, dalam tangkapan layar yang diambil dari video yang dirilis pada 8 Februari 2024. Tucker Carlson Network/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ia terkejut dengan kurangnya pertanyaan tajam dari jurnalis televisi Amerika Serikat sayap kanan Tucker Carlson dalam sebuah wawancara yang terbit pekan lalu.

Ia mengaku kurang puas dengan wawancara tersebut, kepada jurnalis Rusia Pavel Zarubin dalam wawancara terpisah pada Rabu, 14 Februari 2024.

Carlson, mantan komentator politik Fox News, merilis wawancara dua jam dengan Putin pada Kamis, 8 Februari lalu yang menjadi berita utama di seluruh dunia. Ia mewawancara Putin di Moskow, Rusia pada 6 Februari 2024.

Putin mengatakan kepada Zarubin bahwa dia berterima kasih atas wawancara dengan Carlson. Namun. ia mengharapkan jurnalis AS itu berperilaku lebih agresif, yang akan memberinya hak untuk menjawab dengan tegas.

“Sejujurnya, saya pikir dia akan berperilaku agresif dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tajam. Saya bukan hanya siap untuk ini, saya bahkan menginginkannya, karena ini akan memberi saya kesempatan untuk merespons dengan cara yang sama,” kata Putin.

Putin memberikan Carlson ceramah setengah jam tentang sejarah, dimulai dari hubungan awal Rusia-Ukraina, setelah sebelumnya mengatakan, “Jika Anda tidak keberatan, saya hanya akan meluangkan waktu 30 detik atau satu menit untuk memberi Anda latar belakang sejarah singkat.”

Pemimpin Rusia itu memberi tahu Zarubin bahwa dia terkejut Carlson tidak banyak menginterupsi omongannya. “Sejujurnya, saya tidak mendapatkan kepuasan penuh dari wawancara ini,” kata Putin.

Wawancara dengan Tucker Carlson merupakan wawancara pertama Putin dengan jurnalis AS sejak sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

Kremlin mengatakan Putin menyetujui wawancara Carlson karena pendekatan yang dilakukan pendiri Tucker Carlson Network itu berbeda dengan pemberitaan “sepihak” mengenai konflik Ukraina yang dilakukan banyak media Barat.

Carlson dikritik oleh beberapa media Barat karena kurang melayangkan pertanyaan sulit dalam wawancara. CNN, media tempat Carlson berkarier pada 2000 – 2005, menilai Putin mendapat kemenangan propaganda setelah wawancara softball (mudah dijawab) oleh Carlson.

“Carlson memberikan Putin sebuah platform untuk menyebarkan propagandanya ke khalayak global tanpa pengawasan terhadap klaimnya,” tulis CNN.

Pilihan Editor: Putin Pilih Biden daripada Trump Sebagai Presiden AS, Ini Alasannya

REUTERS | CNN

Berita terkait

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

3 jam lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

8 jam lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

9 jam lalu

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

14 jam lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

22 jam lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Ada Apa di Balik Perombakan Kabinet Putin di Masa Perang?

23 jam lalu

Ada Apa di Balik Perombakan Kabinet Putin di Masa Perang?

Perombakan mengejutkan dilakukan Presiden Putin, menggantikan Shoigu dengan ekonomi Andrei Belousov sebagai menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

23 jam lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

1 hari lalu

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

Antony Blinken memperingatkan serangan Israel bisa memicu sebuah pemberontakan.

Baca Selengkapnya

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

1 hari lalu

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

Gabungan kekayaan pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin mencapai kuadriliun. Berapa triliun banyaknya?

Baca Selengkapnya

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

1 hari lalu

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

Korea Utara pada Ahad mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan "hak dan keistimewaan" kepada Palestina

Baca Selengkapnya