Manufaktur Robot Bedah Digugat karena Sebabkan Pasien Kanker Usus Besar Meninggal

Reporter

Tempo.co

Rabu, 14 Februari 2024 20:30 WIB

Dokter melakukan pembedahan untuk operasi pengangkatan dua fibroid yang dibantu robot histerektomi di miVIP Surgery Center, Los Angeles, California (23/4). REUTERS/Lucy Nicholson

Harvey Sultzer, seorang laki-laki di Amerika Serikat, pada 6 Februari 2024, melayangkan gugatan pada Intuitive Surgical, karena robot bedah buatan manufaktur tersebut, telah menyebabkan lubang terbakar pada organ dalam istrinya Sandra Sultzer, yang sakit kanker usus besar. Kejadian ini telah menyebabkan kematian Sandra.

New York Post mewartakan robot bedah ini melakukan sebuah prosedur untuk mengatasi kanker usus besar Sandra. Dalam gugatan disebutkan robot tersebut telah menyebabkan luka bakar (sampai bolong) pada bagian usus kecilnya, dimana kejadian ini membutuhkan intervensi medis tambahan.

Sultzer mengatakan istrinya mengalami masalah kesehatan sebagai dampak dari operasi yang dilakukan robot bedah tersebut. Sandra menjalani operasi di rumah sakit Baptist Health Boca Raton Regional pada September 2021 untuk mengobati kanker usus besarnya atau kanker kolon. Operasi dengan robot bedah bernama da Vinci ini, dikendalikan dari jarak jauh.

Advertising
Advertising

Menurut iklan Intuitive Surgical, robot bedah da Vinci ini memungkinkan tindakan yang presisi melampaui tangan manusia yang dirancang untuk ketangkasan alami bagi dokter bedah hanya dengan sayatan kecil sehingga memungkinkannya prosedur invasif seminimal mungkin.

Dalam gugatan yang dilayangkan itu, Sandra meninggal pada Februari 2022 sebagai akibat langsung luka yang dideritanya setelah melakukan operasi dengan robot bedah tersebut. Dituliskan pula dalam gugatan, Intuitive Surgical tahu robot da Vinci memiliki masalah insulasi yang bisa menyebabkan kerusakan pada organ dalam. Namun pihak perusahaan tidak memberi tahu keluarga.

Disebutkan pula, Intuitive Surgical sebenarnya sudah menerima ribuan laporan mengenai luka dan kecatatan terkait robot bedah tersebut. Namun Intuitive Surgical tidak meneruskannya ke Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat. Gugatan hukum itu mengklaim kalau Intuitive Surgical gagal melatih dokter cara menggunakan sistem robot da Vinci dan menjual robot-robot bedah itu ke rumah sakit yang belum berpengalaman dalam mengoperasikan robot bedah.

Sultzer menggugat Intuitive Surgical sebesar lebih dari USD75 ribu (Rp 1,1 miliar) atas tuduhan kelalaian, tanggung jawab produk, termasuk kecacatan desain dan gagal dalam memberikan peringatan, hilangnya konsorsium dan ganti rugi. Robot bedah da Vinci merupakan salah satu angkatan pertama dalam robot bedah yang diluncurkan Intuitive Surgical pada 1999. Setelah menerima persetujuan dari badan obat dan makanan Amerika Serikat, robot bedah itu disebut memiliki sejumlah kelemahan.

Sumber: ndtv.com

Pilihan editor: Moskow Akan Balas Jika Amerika Serikat dan Uni Eropa Menyita Aset Rusia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

4 jam lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

6 jam lalu

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

7 jam lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

7 jam lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

1 hari lalu

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL memulai latihan militer bersama bernama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Indonesia 2024

Baca Selengkapnya

7 Pasien Dipulangkan, RS Bhayangkara Brimob Masih Rawat 5 Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

1 hari lalu

7 Pasien Dipulangkan, RS Bhayangkara Brimob Masih Rawat 5 Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Brimob AKBP Taufik Ismail mengatakan 7 pasien korban kecelakaan bus SMK Lingga Kencana dibolehkan pulang.

Baca Selengkapnya

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

1 hari lalu

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

Papan reklame tersebut roboh menimpa beberapa rumah dan sebuah pompa bensin di Mumbai, India akibat angin kencang dan hujan deras

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

1 hari lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

7 Korban Luka Berat Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Dirawat di ICU RSUI

2 hari lalu

7 Korban Luka Berat Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Dirawat di ICU RSUI

Direktur Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Astuti Giantini mengungkapkan pihaknya merawat 7 korban kecelakaan bus SMK Lingga Kencana yang mengalami luka berat.

Baca Selengkapnya