Partai Demokrat Berharap DPR AS Sahkan RUU Paket Bantuan Keamanan

Reporter

Tempo.co

Rabu, 14 Februari 2024 19:30 WIB

Ketua DPR yang baru terpilih Mike Johnson (R-LA) mengambil sumpah jabatannya setelah ia terpilih menjadi Ketua DPR baru di US Capitol di Washington, AS, 25 Oktober 2023. REUTERS/Elizabth Frantz

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat Amerika Serikat menekan Ketua DPR AS (Amerika Serikat) dari Partai Republik Mike Johnson agar mau ketok palu untuk RUU paket bantuan keamanan, yang meliputi lebih dari USD60 miliar untuk Ukraina (Rp939 triliun). RUU itu sudah diloloskan oleh Senat Amerika Serikat pada Selasa, 13 Februari 2024, setelah sekelompok politikus Partai Republik memutuskan untuk memihak Partai Demokrat.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mendesak DPR AS agar mengikuti langkah Senat dengan alasan mengulur-ulur waktu untuk memberikan persetujuan pada RUU itu bakal menimbulkan kerugian.

“Apakah Anda akan berdiri untuk kebebasan atau Anda akan berjalan berdampingan dengan teror dan tirani? Apakah Anda akan berdiri bersama Ukraina atau berdiri bersama Putin ? Akankan kita berdiri bersama warga Amerika atau bersama Trump?,” kata Biden dihadapan anggota DPR AS.

Advertising
Advertising

Sebelumnya mantan Presiden Amerika Serikat sudah mengkritisi cara Pemerintahan Biden menangani perang Ukraina. Trump berkeras dia bisa mengatasi permasalahan itu dalam tempo 24 jam saja jika dia menjabat sebagai orang nomor satu di Negeri Abang Sam.

Sedangkan Biden menilai RUU paket bantuan keamanan sudah mendapat cukup dukungan di DPR AS sehingga dia pun mendesak Johnson agar jangan cuma berdiri saja. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga ikut buka suara dengan mengatakan merupakan pilihan moral yang kuat bagi Amerika Serikat yang akan menguntungkan keamanan bagi kedua negara.

Akan tetapi, Johnson sampai berita ini diturunkan masih ragu untuk memenuhi permohonan pendanaan itu. Menurutnya, anggota Senat Amerika Serikat perlu kembali ke rencana awal kalau ingin mengubah RUU saat ini kalau ingin memasukkan ketentuan keamanan perbatasan yang sebenarnya. DPR AS akan mengevaluasi perihal ini lebih lanjut.

Sebelumnya pada Desember 2023, Amerika Serikat mengumumkan paket bantuan militer tambahan senilai US$ 200 juta untuk Ukraina (Rp3.2 triliun). Menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Amerika Serikat, bantuan itu untuk kebutuhan keamanan dan pertahanan penting. Paket tersebut mencakup kemampuan pertahanan udara tambahan, amunisi artileri, senjata anti-tank, dan peralatan lainnya untuk membantu Ukraina melawan Rusia,

Sumber: RT.com

Pilihan editor: Perang Ukraina, Vladimir Putin Disebut Pernah Ajukan Gencatan Senjata Tapi Ditolak

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Ini 6 Negara Pemasok Senjata Utama Israel, Ada yang Sudah Menghentikan Ekspornya

4 jam lalu

Ini 6 Negara Pemasok Senjata Utama Israel, Ada yang Sudah Menghentikan Ekspornya

Sekutu paling kuat Israel, Amerika Serikat telah menghentikan pengiriman senjata ke negara Zionis, termasuk bom-bom berat penghancur bunker.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertahanan Lloyd Austin Benarkan Amerika Serikat Hentikan Sementara Pengiriman Senjata ke Israel

6 jam lalu

Menteri Pertahanan Lloyd Austin Benarkan Amerika Serikat Hentikan Sementara Pengiriman Senjata ke Israel

Lloyd Austin mengkonfirmasi dalam sidang Kongres kalau Amerika Serikat untuk pertama kalinya menangguhkan sementara pengiriman senjata ke Israel

Baca Selengkapnya

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

12 jam lalu

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

Kapal perang Amerika Serikat berlayar melintasi Selat Taiwan pada Rabu, 8 Mei 2024, atau kurang dari dua pekan sebelum presiden Taiwan yang baru

Baca Selengkapnya

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

13 jam lalu

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

USAID bekerja sama dengan Kementerian Agama RI mengadakan yang ditujukan memberikan informasi praktis bagi para santri soal beasiswa di Amerika Serika

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke SD Wutung di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

14 jam lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke SD Wutung di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

Retno Marsudi menjelaskan SD Wutung di kawasan perbatasan RI-Papua Nugini milik Papua Nugini, namun direnovasi dengan bantuan Indonesia

Baca Selengkapnya

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

16 jam lalu

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

Setelah puluhan kampus di Amerika, kini sivitas akademika Universitas Andalas (Unand) gelar aksi bela Palestina dengan tema Unand Student For Justice.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

16 jam lalu

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

Joe Biden untuk pertama kali mengutarakan ke publik akan menahan senjata untuk Tel Aviv jika tentara Israel melakukan invasi ke Rafah

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

19 jam lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

1 hari lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

1 hari lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya