Laporan Kesehatan Bocor, Presiden Biden Disebut Hilang Ingatan

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 10 Februari 2024 16:30 WIB

Presiden AS Joe Biden melepas kacamata hitamnya ketika berbicara kepada media sebelum meninggalkan Gedung Putih menuju North Carolina, di Washington, AS, 18 Januari 2024. REUTERS/Evelyn Hockstein

TEMPO.CO, Jakarta - Gedung Putih mengecam laporan dari penasihat khusus Departemen Kehakiman yang menyatakan Presiden Amerika Serikat Joe Biden menderita kehilangan ingatan pada Jumat, 9 Februari 2024. Wakil Presiden Kamala Harris menyebut laporan itu jelas bermotif politik.

Laporan dari Penasihat Khusus Robert Hur, mantan pengacara AS di Maryland pada masa pemerintahan Donald Trump dari Partai Republik, telah memicu keributan pada tahun pemilu. Laporan ini memantik pertanyaan tentang usia lanjut Biden. Minggu ini Biden, 81 tahun, salah mengucapkan nama beberapa pemimpin dunia.

Ian Sams, juru bicara kantor penasihat hukum Gedung Putih, bergabung dengan sekretaris pers Karine Jean-Pierre di ruang pengarahan Gedung Putih. Keduanya mengkritik laporan Hur dan mengajukan pertanyaan tentang motivasinya.

Hur mengatakan dalam sebuah laporan yang dirilis pada Kamis bahwa dia memilih untuk tidak mengajukan tuntutan pidana setelah penyelidikan selama 15 bulan terhadap penanganan dokumen rahasia oleh Biden karena presiden bekerja sama. Hur mengatakan Biden akan sulit untuk divonis bersalah. Ia menggambarkannya sebagai pria lanjut usia yang bermaksud baik dan memiliki ingatan yang buruk. Biden disebut tak bisa mengingat kembali kepada penyelidik ketika putranya, Beau Biden, meninggal.

“Kami tidak berpikir bahwa bagian dari laporan tersebut benar-benar ada,” kata Jean-Pierre. “Kami hanya menolak anggapan ini benar,” kata Sams.

Advertising
Advertising

Harris bergegas membela Biden ketika ditanya tentang masalah tersebut setelah tampil di Gedung Putih. "Cara yang menggambarkan sikap presiden dalam laporan itu sangat salah berdasarkan fakta dan jelas bermotif politik," katanya.

Biden dan Jaksa Agung Merrick Garland berusaha menampilkan Departemen Kehakiman sebagai independen dari Gedung Putih, setelah Donald Trump menekan untuk menutup penyelidikan mengenai peran Rusia dalam pemilu tahun 2016.

Biden mengatakan pada Kamis malam bahwa dia masih yakin penasihat khusus seharusnya ditunjuk untuk menyelidiki apakah dia atau Trump telah salah menangani dokumen rahasia.

Namun, Sams berpendapat Hur, seorang Republikan, mungkin dipengaruhi oleh politik. "Kita berada dalam lingkungan politik yang sangat bertekanan. Dan ketika Anda menjadi penasihat khusus pertama dalam sejarah yang tidak mendakwa siapa pun, ada tekanan untuk mengkritik dan membuat, Anda tahu, pernyataan-pernyataan yang mungkin dan jika tidak, Anda tidak akan membuat, " kata Sam.

Sams mengatakan komentar penasihat khusus bahwa Biden tidak dapat mengingat tanggal kematian putranya benar-benar di luar batas. Biden bereaksi dengan marah pada Kamis malam atas komentar Hur tentang putranya. Ia mengatakan, “beraninya dia mengungkit hal ini."

Putra Biden, Beau Biden, meninggal pada tahun 2015 setelah berjuang melawan kanker otak. Biden secara teratur mengenang kematian putranya ketika menghibur kerabat anggota militer yang tewas dalam aksi atau korban kekerasan bersenjata, dan mengunjungi makamnya pada peringatan kematiannya pada tanggal 30 Mei.

REUTERS

Pilihan editor: Hermes Untung Besar, Bagi-bagi Bonus Rp 67 Juta per Karyawan

Berita terkait

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

9 jam lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

10 jam lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

12 jam lalu

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

Indonesia mendorong pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina dalam Sidang Darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

15 jam lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

16 jam lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

17 jam lalu

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

Menhan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan pada hari Rabu, bahwa terkait Rafah, AS meninjau beberapa pengiriman senjata jangka pendek ke Israel.

Baca Selengkapnya

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

18 jam lalu

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB untuk memprotes pemungutan suara yang mendukung keanggotaan penuh Palestina

Baca Selengkapnya

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

20 jam lalu

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

Pemerintahan Joe Biden mengakui bahwa Israel kemungkinan menggunakan senjata yang disediakan AS tak sesuai hukum kemanusiaan di Gaza

Baca Selengkapnya

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

20 jam lalu

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

143 negara memberikan suara setuju untuk keanggotaan penuh Palestina di PBB, sembilan negara menolak, termasuk AS, Israel, dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya

Korps Marinir Indonesia dan Amerika Serikat Latihan Pengintaian

1 hari lalu

Korps Marinir Indonesia dan Amerika Serikat Latihan Pengintaian

RECONEX adalah latihan bilateral yang dipimpin oleh KORMAR dan USMC bertujuan untuk mempromosikan interoperabilitas anggota marinir

Baca Selengkapnya