PBB Prihatin pada Mental Anak-anak di Gaza yang Trauma

Reporter

Tempo.co

Jumat, 9 Februari 2024 19:00 WIB

Anak-anak Palestina menunggu untuk menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal di tengah kekurangan pasokan makanan, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 5 Februari 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

UN Committee on the Rights of the Child (CRC) yakni sebuah komite PBB untuk hak-hak anak pada Kamis, 8 Februari 2024, mengajukan permohonan agar ada dukungan psikologi besar-besaran untuk anak-anak yang mengalami trauma di Gaza, Tepi Barat dan Israel. CRC juga akan mengevaluasi perlakuan Pemerintah Israel pada anak-anak pada tahun ini.

Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Gaza buntut dari penyerangan Hamas ke wilayah selatan Negeri Bintang Daud pada 7 Oktober 2023. Serangan itu telah membuat sebagian besar dari total 2.3 juta jiwa populasi Palestina kehilangan tempat tinggal. Bukan hanya itu, rumah dan infrastruktur juga hancur. Kondisi diperburuk dengan kekurangan bahan pangan yang akut, air bersih dan obat-obatan.

Hampir 28 ribu orang tewas, yang sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2024, menewaskan sekitar 1.200 orang dan 253 orang disandera. Akan tetapi, surat kabar Haaretz mengungkap beberapa helikopter dan tank-tank militer Israel, pada faktanya membunuh sekitar 1.139 tentara dan warga sipil yang kemudian diklaim Israel dibunuh oleh Hamas.

Advertising
Advertising

“Hak anak-anak yang hidup di bawah kontrol Israel telah dilanggar pada level yang jarang terjadi dalam sejarah baru-baru ini,” kata Ann Skelton, Kepala komite PBB CRC.

Skelton pun menyerukan dukungan psikologi yang besar bagi anak-anak dan keluarganya untuk meredakan trauma mereka yang mengalami perang berkepanjangan, termasuk anak-anak di Israel yang menjadi korban atau saksi mata pada kejadian 7 Oktober 2023 serta mereka yang anggota keluarganya menjadi korban penyanderaan.

Sebelumnya pada akhir pekan lalu, UNICEF menyatakan hampir seluruh anak-anak di Gaza membutuhkan dukungan mental. Skelton menyatakan pihaknya sangat menyayangkan sikap Israel yang menunda rencana terlibat dalam sebuah dialog membahas masalah anak. Dialog perihal ini selanjutnya kemungkinan diselenggarakan pada September 2024.

Diplomat Israel di Jenewa, Swiss, mengatakan pihaknya fokus pada perang melawan Hamas sehingga membuat mereka tak punya cukup SDM untuk mempersiapkan dan hadir di rapat CRC pada Januari 2024. Disayangkan karena CRC tidak menyampaikan permintaan Israel untuk menunda dialog ini karena kondisi negara yang sedang perang.

Skelton juga menyuarakan keprihatinannya pada anak-anak yang tinggal di Tepi Barat yang mengalami penahanan sewenang-wenang, pembunuhan tanpa penegakan hukum dan kekerasan yang dilakukan oleh tentara Israel dan orang-orang yang menduduki wilayah mereka.

Pilihan editor: Mudik Imlek 2024 di Cina dengan Kereta Menyentuh Rekor Tertinggi

Sumber: middleeastmonitor.com

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

9 jam lalu

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

MER-C mengatakan serangan udara menyasar ke sebuah rumah dekat wisma yang ditempati para relawan WNI di Rafah, Gaza Selatan.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

10 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

12 jam lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

14 jam lalu

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

15 jam lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

17 jam lalu

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab memperingatkan adanya peningkatan ketegangan di Timur Tengah menyusul meluasnya invasi tentara Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

Kementerian Luar Negeri melakukan kontak setiap hari dengan para relawan Mer-C untuk memonitor kondisi mereka

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya