Pemilu Pakistan Dimulai, Tokoh-Tokoh Oposisi Utama di Balik Jeruji Besi

Reporter

Tempo.co

Kamis, 8 Februari 2024 12:00 WIB

Petugas polisi berjaga di luar tempat pemungutan suara di daerah Gulbahar di Peshawar, Pakistan, 8 Februari 2024. REUTERS/Fayaz Aziz

TEMPO.CO, Jakarta - Jutaan warga Pakistan mulai memberikan suaranya pada Kamis 7 Februari 2024 dalam pemilu yang dirusak oleh tuduhan kecurangan dalam pemilu. Politisi paling populer di negara itu, Imran Khan, dipenjara sebelum pemilu, sementara kandidat yang didukung militer diperkirakan akan menang.

Pihak berwenang mengatakan mereka menghentikan layanan telepon seluler di seluruh negeri selama pemungutan suara "untuk menjaga hukum dan ketertiban". Ini menyusul kampanye pemilu yang berdarah -- termasuk dua ledakan pada Rabu yang menewaskan 28 orang.

“Telah diputuskan untuk menghentikan sementara layanan seluler di seluruh negeri,” kata juru bicara kementerian dalam sebuah pernyataan.

Sejumlah lembaga jajak pendapat memperkirakan rendahnya jumlah pemilih dari 128 juta pemilih yang memenuhi syarat di negara itu, menyusul kampanye pemilu yang lesu yang dibayangi oleh pemenjaraan mantan perdana menteri Imran Khan, dan tertatih-tatihnya partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) melawan partai yang dipimpin militer.

Liga Muslim Pakistan(PML-N) diperkirakan akan memenangkan kursi terbanyak dalam pemungutan suara Kami. Para analis mengatakan pendirinya yang berusia 74 tahun, Nawaz Sharif, telah mendapat restu dari para jenderal.

Advertising
Advertising

Tempat pemungutan suara dibuka pada pukul 8:00 pagi waktu setempat dan dijadwalkan tutup pada pukul 18:00.

“Saya berdoa pagi ini, lalu saya menjemput saudara laki-laki saya dan kami datang untuk memberikan suara kami,” kata Zaeem Khan, 40 tahun, di luar tempat pemungutan suara di Sekolah Tinggi Teknologi Pemerintah di Lahore.

Para pejabat telah mengerahkan lebih dari 650 ribu personel tentara, paramiliter dan polisi untuk memberikan keamanan pada pemilu yang sudah dirusak oleh kekerasan.

Juru bicara tersebut mengatakan “nyawa yang berharga telah hilang” dalam serangan militan baru-baru ini di Pakistan dan “langkah-langkah keamanan sangat penting untuk menjaga situasi hukum dan ketertiban serta untuk menghadapi potensi ancaman”.

Pada Rabu, sedikitnya 28 orang tewas dan lebih dari 30 orang terluka akibat dua ledakan bom di luar kantor kandidat di Pakistan barat daya, dalam serangan yang diklaim beberapa jam kemudian dilakukan oleh kelompok ISIS.

Kementerian luar negeri mengatakan perbatasan darat dengan negara tetangga Iran dan Afghanistan akan ditutup untuk semua lalu lintas pada Kamis sebagai tindakan keamanan.

Angka pemilu ini sangat mengejutkan di negara yang memiliki senjata nuklir dan berpenduduk 240 juta jiwa – yang merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar kelima di dunia.

Hampir 18.000 kandidat mencalonkan diri untuk mendapatkan kursi di dewan nasional dan empat dewan di tingkat provinsi, dengan 266 kursi diperebutkan secara langsung di dewan perwakilan rakyat – 70 kursi tambahan diperuntukkan bagi perempuan dan kelompok minoritas – dan 749 kursi di parlemen daerah.

Berita terkait

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

2 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

2 hari lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya

Pohon Jacaranda Berbunga di Islamabad Pakistan

4 hari lalu

Pohon Jacaranda Berbunga di Islamabad Pakistan

Warga Islamabad menikmati waktu luangnya di sekitar deretan pohon-pohon jacaranda yang berbunga

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

5 hari lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

8 hari lalu

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

TikToker asal Depok diancam dipenjarakan akibat video memberi makan bocah yang kelaparan di Desa Rawa Panjang, Kabupaten Bogor viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

9 hari lalu

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq Khan meraih kemenangan periode ketiga sebagai Wali Kota London. Ia dari Partai Buruh

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

10 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

14 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Gaga Muhammad Bebas Bersyarat, Ini Isi Tuntutan yang Membuatnya Divonis 4,5 Tahun Penjara

15 hari lalu

Gaga Muhammad Bebas Bersyarat, Ini Isi Tuntutan yang Membuatnya Divonis 4,5 Tahun Penjara

Setelah dua tahun mendekam di bui, kini Gaga Muhammad bebas bersyarat. Vonisnya 4,5 tahun penjara. Apa isi tuntutan saat itu?

Baca Selengkapnya

Gaga Muhammad sudah Bebas Bersyarat, Ini Kasus Pidana yang Menjeratnya dan Vonis 4,5 Tahun Penjara

15 hari lalu

Gaga Muhammad sudah Bebas Bersyarat, Ini Kasus Pidana yang Menjeratnya dan Vonis 4,5 Tahun Penjara

Gaga Muhammad sudah bebas dan kembali aktif di media sosial. Kronologi kasus yang menyeret Gaga ke bui dan divonis 4,5 tahun penjara.

Baca Selengkapnya