Kasus Penyerangan dengan Zat Kimia di Inggris Tertinggi di Dunia

Reporter

Tempo.co

Rabu, 7 Februari 2024 11:00 WIB

Ilustrasi cairan kimia. chemicalphilippines.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah serangan zat kimia pada seorang perempuan dan dua anaknya di barat daya London pada akhir pekan lalu menyoroti naiknya kasus serangan serius menggunakan zat korosif di Inggris dalam beberapa tahun terakhir berdasarkan data yang diperlihatkan.

Pelaku penyerangan pada satu perempuan, 31 tahun, dan dua anaknya usia 8 tahun dan 3 tahun, diketahui bernama Abdul Ezedi, 35 tahun, di mana kejadian persisnya terjadi di Clapham pada Rabu, 31 Januari 2024. Ibu dan dua anaknya itu, hingga berita ini diturunkan masih rawat di rumah sakit. Total korban luka-luka dalam kejadian itu sebanyak 12 orang.

Data yang dipublikasi Acid Survivors Trust International (ASTI), yakni sebuah LSM yang menyoroti insiden-insiden serangan dengan zat asam secara global, menemukan Inggris telah menjadi negara tertinggi yang mengalami serangan zat asam di seluruh dunia.

Advertising
Advertising

Pada Minggu, 4 Februari 2024, Kepolisian London menerbitkan peringatan soal zat alkaline yang digunakan dalam penyerangan ibu dan dua anak di distrik Clapham, Inggris. Hasil tes labolatorium mengungkap zat yang digunakan dalam penyerangan itu antara zat cair natrium hydroxida atau natrium karbonat. Zat-zat kimia sangat mudah dibeli online atau toko-toko khusus hardware.

Pada 2022, ASTI mencatat ada 710 kasus penyerangan menggunakan zat korosif atau naik 69 persen dibanding setahun sebelumnya yang tercatat ada 421 kasus. Serangan dengan zat asam mencapai puncaknya pada 2017 dengan total 941 kasus. Sedangkan data untuk 2023, masih belum dipublikasi meskipun badan kesehatan Inggris menyebut sudah menerima sekitar 82 pasien yang dilarikan ke rumah sakit pada 2022 dan 2023 akibat luka-luka yang disebabkan zat korosif.

“Berdasarkan sifatnya, efek dari serangan zat asam bisa membuat rasa sakit yang tiba-tiba dan sakitnya luar biasa. Luka-luka yang ditimbulkan bisa merubah hidup penderitanya yang bisa sampai menyebabkan kecacatan,” demikian keterangan ASTI.

ASTI mencatat serangan yang melibatkan zat kimia di Inggris secara tradisional terkait dengan geng kekerasan di Inggris. Namun data pada 2022 memperlihatkan perempuan lebih sering menjadi sasaran penyerangan ketimbang laki-laki. Ini menjadi sinyalemen naiknya angka kekerasan terhadap perempuan.

Sumber: RT.com

Pilihan editor: India Lepaskan Burung Merpati yang Dikira Mata-mata Cina

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Memahami Bahaya Hipertensi pada Perempuan yang Sering Diabaikan

1 jam lalu

Memahami Bahaya Hipertensi pada Perempuan yang Sering Diabaikan

Penting bagi perempuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya hipertensi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan jantung dan kesejahteraan mereka.

Baca Selengkapnya

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

12 jam lalu

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

18 jam lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

1 hari lalu

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

Setiap negara memiliki makanan khas, termasuk Inggris. Berikut terdapat 11 makanan khas Inggris yang paling populer untuk referensi Anda.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

2 hari lalu

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

PROTECT ditujukan untuk memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak dan kelompok berisiko di Indonesia

Baca Selengkapnya

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

2 hari lalu

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

Silverstone adalah salah satu sirkuit paling ikonik di dunia balap Formula 1.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

2 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

2 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

2 hari lalu

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

Dokter anak dan ahli neonatologi Richa Panchal menjabarkan tanda-tanda utama kekurangan vitamin pada anak.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

3 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya