PBB: Tidak Ada Organisasi yang Bisa Gantikan UNRWA

Rabu, 31 Januari 2024 21:30 WIB

Warga Palestina menerima kantong tepung yang didistribusikan oleh UNRWA di Rafah, di selatan Jalur Gaza 21 November 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator kemanusiaan baru PBB Sigrid Kaag pada Selasa, 30 Januari 2024, mengungkap tidak ada organisasi yang dapat menggantikan “kapasitas luar biasa” milik badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.



“Saat ini, di luar keputusan politik, yang terikat pada Majelis Umum (PBB), tidak mungkin ada organisasi yang bisa menggantikan kapasitas luar biasa, struktur UNRWA, kemampuan dan pengetahuan mereka mengenai populasi di Gaza,” kata Kaag selaku Koordinator Senior Kemanusiaan dan Rekonstruksi PBB untuk Gaza, dalam konferensi pers setelah sesi tertutup mengenai Gaza di Dewan Keamanan PBB.



Sebelumnya, beberapa staf UNRWA diduga terlibat dalam serangan lintas batas ke Israel yang dilakukan kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023. Israel mengatakan sebanyak 12 orang dari 13 ribu staf UNRWA diduga terlibat dalam serangan yang menewaskan 1.139 orang dan menyandera ratusan lainnya tersebut.



Setidaknya 12 negara kini telah menghentikan pendanaan ke UNRWA, yang didirikan pada 1949 untuk membantu pengungsi Palestina di seluruh kawasan Timur Tengah. Negara-negara tersebut adalah Jerman, Swiss, Italia, Kanada, Finlandia, Australia, Inggris, Belanda, Amerika Serikat, Perancis, Austria dan Jepang.


UNRWA mengatakan pihaknya telah memutus kontrak dengan beberapa karyawan menyusul tuduhan Israel tersebut. Sekretaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan Kantor Layanan Pengawasan Internal PBB (OIOS), otoritas investigasi tertinggi dalam sistem PBB, telah menyelidiki masalah ini.

Advertising
Advertising

Menurut keterangan Kaag, masalah utama yang dibahas selama sesi Dewan Keamanan PBB pada Selasa, 30 Januari 2024, adalah rute pasokan ke Gaza dan distribusi ke seluruh wilayah kantong serta pembentukan mekanisme PBB.



“Ini bukan tentang menghitung truk,” katanya. “Hal ini berkaitan dengan volume, kualitas, kecepatan, dan pengiriman barang-barang kemanusiaan dan komersial yang berkelanjutan untuk menjangkau warga sipil di Gaza, dan mekanisme tersebut berjalan dan benar-benar dapat membantu memfasilitasi hal tersebut.”



Kaag mengatakan hal tersebut membantu PBB untuk melacak pasokan bantuan serta meningkatkan transparansi dalam prosesnya. “Ini membantu verifikasi dan tentunya untuk mengetahui apakah (bantuan) benar-benar menjangkau masyarakat sipil,” tambahnya.



ANADOLU

Pilihan editor: Bakamla dan Amerika Serikat Resmikan Pusat Pelatihan Maritim di Batam

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

13 jam lalu

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

Austria mengumumkan akan melanjutkan pendanaan bagi badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.

Baca Selengkapnya

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

15 jam lalu

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

Tentara Israel baku tembak dengan anggota Hamas di gang-gang sempit di Jabalia pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

22 jam lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

23 jam lalu

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Kepala juru bicara militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah tiga orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

1 hari lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

1 hari lalu

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

Sebanyak 13 negara melayangkan surat pernyataan bersama untuk Israel yang berisi peringatan jika nekat menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

2 hari lalu

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

Sebelumnya Oktober lalu, Fahmi memperingatkan tindakan tegas terhadap Meta dan Facebook dan medsos jika mereka memblokir kontennya

Baca Selengkapnya

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

2 hari lalu

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya