Presiden Iran Ebrahim Raisi Tuntut Isolasi Politik dan Ekonomi Israel, Berikut Profilnya

Jumat, 26 Januari 2024 19:01 WIB

Presiden Iran Ebrahim Raisi mengangkat Alquran saat berpidato di Sesi ke-78 Majelis Umum PBB di New York City, AS, 19 September 2023. REUTERS/Mike Segar

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Iran Ebrahim Raisi menuntut isolasi politik dan ekonomi Israel. Hal tersebut ia ungkapkan kepada jurnalis Al Jazeera, Sinem Köseolu.

Dilansir dari The Guardian, Ebrahim Raisi juga mengatakan konflik di Gaza di Palestina menunjukkan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB dan badan dunia lainnya telah kehilangan efektivitasnya. Ia kemudian menyerukan negara-negara Muslim dan negara-negara lain untuk bersatu demi tatanan dunia yang adil.

Profil Ebrahim Raisi

Mengutip english.alarabiya.net, Ebrahim Raisi lahir dengan nama Seyyed Ebrahim Raisi pada 14 Desember 1960 di Mashhad, Iran. Ebrahim Raisi menerima gelar doktoral bidang hukum di Universitas Mottahari, Teheran, Iran. Ebrahim Raisi merupakan tokoh penting di balik sistem hukum Iran sejak awal 1980an.

Pasca revolusi Islam 1979, Ebrahim Raisi pernah bergabung dengan kantor kejaksaan di Masjed Soleyman di bagian barat daya Iran. Kemudian, pada 1981, saat ia masih berusia 20 tahun, Ebrahim Raisi ditunjuk menjadi jaksa di Kota Karaj dekat Teheran. Dua tahun kemudian, ia ditunjuk menjadi jaksa ke Kota Hamedan yang berjarak 200 km dari Karaj.

Advertising
Advertising

Tiga tahun kemudian, ia dipindahkan ke Teheran dan menjabat sebagai wakil jaksa. Organisasi pemerhati hak asasi manusia menudingnya bagian dari 'Komisi Kematian' karena mengeksekusi ribuan tahanan politik secara rahasia.

Selain itu, Ebrahim Raisi pernah tercatat sebagai anggota dari Partai Republik Islam sampai 1987. Karier Raisi kian moncer setelah Khamenei menjabat sebagai pemimpin tertinggi Iran pada 1989. Ia ditunjuk menjadi jaksa di Teheran, mengepalai Organisasi Inspeksi Umum, dan kemudian menjabat sebagai wakil ketua hakim selama satu dekade hingga 2014, di mana saat protes Gerakan Hijau pro-demokrasi 2009 berlangsung.

Pada 2006, saat menjabat sebagai wakil ketua pengadilan, dia terpilih untuk duduk di Majelis Ahli, sebuah badan yang bertugas memilih pengganti pemimpin tertinggi jika dia meninggal. Saat ini, ia masih terdaftar memegang peran tersebut.

Sebelum terpilih menjadi Presiden Iran 2021, Ebrahim Raisi pernah menjabat posisi penitng dalam sistem peradilan Iran antara lain Wakil Ketua Mahkamah Agung (2004-2014), Jaksa Agung (2014-2016), dan Ketua Mahkamah Agung (2019-2021). Selain itu, Ebrahim Raisi merupakan Kustodian dan Ketua Astan Quds Razavi sejak 2016-2019.

Raisi dipercaya mengelola Astan Quds Razavi, badan amal yang mengelola tempat suci Imam Reza oleh Ayatollah Ali Khamenei. abatan ini membuat Raisi bertanggung jawab dalam mengelola aset bernilai miliaran dolar dan menjalin hubungan dengan elite agama dan bisnis di Mashhad, kota terbesar kedua di Iran.

Sebagai hakim agung Iran, Ebrahim Raisi mendapat dukungan luas dari para politisi faksi konservatif dan garis keras. Ebrahim Raisi juga mendapat sokongan kuat Pemimpin Tertinggi Khamenei.

Pada 2017, Ebrahim Raisi pernah mencalonkan diri sebagai Presiden Iran. Namun, di tahun itu ia kalah oleh Hassan Rouhani. Baru Pada 2021 ia berhasil memenangkan pemilihan presiden dan resmi menjadi Presiden Iran.

MICHELLE GABRIELA | ANANDA RIDHO SULISTYA | NAOMY AYU NUGRAHENI | AL JAZEERA | THE GUARDIAN

Pilihan Editor: Presiden Iran Ebrahim Raisi: Dunia Butuh Tatanan Baru

Berita terkait

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

3 jam lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

Begini Metode Penyiksaan Israel yang Mengerikan terhadap Tahanan Palestina

4 jam lalu

Begini Metode Penyiksaan Israel yang Mengerikan terhadap Tahanan Palestina

Penyiksaan terhadap para tahanan Palestina dilakukan hanya karena dendam dan tidak dimaksudkan untuk pengumpulan informasi intelijen.

Baca Selengkapnya

HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

5 jam lalu

HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

HRW melaporkan Israel telah membunuh atau melukai sedikitnya 31 pekerja kemanusiaan di Gaza sejak Oktober dalam setidaknya delapan serangan.

Baca Selengkapnya

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

5 jam lalu

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) membuka rumah sakit dengan kapasitas 60 tempat tidur di Rafah, Gaza selatan.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

6 jam lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

6 jam lalu

Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

Netanyahu bersumpah untuk melenyapkan Hamas, namun tujuh bulan berperang, sumpah itu belum juga terwujud.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

7 jam lalu

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya akan terus memerangi Israel selama serangan di Gaza berlanjut.

Baca Selengkapnya

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

7 jam lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

9 jam lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

9 jam lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya